Wednesday 6 May 2015

Moonlight Sculptor Vol 8 Chapter 6

Dungeon Kosong!

Weed dan rekan-rekannya pergi ke area yang tadinya mereka gunakan untuk melawan King Snake.
Mereka adalah kelompok pertama yang menemukan dungeon itu.
Di pintu masuk goa, Weed mengumpulkan semua senjata dan armor agar dia bisa menggunakan skillnya.

“Sharpening, Polishing, Ironing!”

Efek samping skill crafting!
Sebelum masuk ke dalam dungeon, semuanya memakan makanan sampai mereka merasa puas.
Efek yang didapatkan dari tindakan tersebut lebih tinggi daripada buff gabungan dari Bard dan Shaman.
Berkat skill handicraft level tinggi yang dimiliki Weed, skill lain yang ia miliki pun memiliki berbagai kelebihan, dan karenanya mereka tidak perlu sering-sering memperbaiki equip mereka.

“Mulai sekarang, yang akan kita lakukan hanyalah leveling tanpa henti.”

Surka membentangkan kedua tangannya.

“Kali ini, setidaknya kita harus mencapai level 300.”

Pale sudah mencapai level 296 berkat seringnya mereka leveling bersama-sama.
Romuna, Surka, dan Irene juga memiliki level yang sama. Namun pacarnya, Maylon, sudah mencapai level 310. Bukannya wajar bila seorang pria ingin menjadi lebih kuat dihadapan pacar mereka?

'Jadi lebih kuat.'

Tidak seperti Maylon, Pale tidak menghabiskan seluruh waktunya untuk leveling.
Ia lebih sering menghabiskan waktunya untuk meningkatkan skill panah memanah yang ia miliki. Saat melatih karakternya, ia lebih fokus dalam meningkatkan skill yang ia miliki.

Saran yang diberikan oleh para Geomchi terbukti memberikan bantuan yang besar kepada dirinya.
Dengan membawa busur dan anak panah, dia harus menahan rasa keinginannya untuk langsung menembak badan lawan.
Ia harus mencari waktu yang tepat untuk bisa menyerang titik lemah musuh!

Saat seorang player menembakkan anak panah pada waktu yang sama disaat ada orang lain yang menyerang musuh dengan pedang, maka damage yang diberikan akan menjadi lebih besar daripada biasanya.
Sekarang adalah waktunya untuk menunjukkan kemampuan yang ia miliki kepada Maylon.
Di pintu masuk goa, ada beberapa Skeleton Knight. Mereka adalah salah satu dari beberapa tipe monster yang kerap melakukan patroli dalam area tersebut.

“Hi.... hidup...”
“Mereka.... makhluk hi...dup.... bunuh!”

Tiga Skeleton Knight yang mengendarai Phantom Horse bertubuh pucat datang menyerbu.
Neiiighhhh!
Jeritan kuda hantu yang mengerikan bisa terdengar di dalam goa.

“Fire Fist!”

Surka melompat ke depan dan meluncurkan bara api yang panas dari tinjunya. Bara api tersebut menabrak dengan para Skeleton Knight.
Weed merasa khawatir bahwa Surka akan mengalami kesulitan saat bertarung. Namun ternyata rasa kekhawatirannya sama sekali tidak diperlukan.
Surka menerjang ke arah tiga Skeleton Knight, kemudian ia memutar ke belakang mereka.

“Serang! Yonhankwan!”

Surka dengan cepat berpindah posisi ke belakang para Skeleton Knight dan mulai menyerang mereka dari belakang.

“Ah ha!”

Melihat itu, Weed agak merasa kagum kepada Surka.
Dalam pertarungan melawan musuh, memiliki tubuh yang fleksibel saja tidaklah cukup.
Kau juga harus terus bergerak secara natural untuk menghindari serangan lawan.
Butuh keputusan dan refleks yang cepat untuk bisa berhasil mengeksekusi gerakan yang sulit semacam itu.

Skill jarak dekat, bila digunakan dengan baik, bisa digunakan untuk membantai lawan dengan cara yang tidak bisa digunakan oleh skill jarak jauh. Namun itu bukan berarti bahwa Priest dan Wizard tidak memiliki peran yang penting.

Tetapi, Surka mampu membuat keputusan yang baik, cepat, dan tepat.
Ia langsung menghampiri serangan dari ketiga Skeleton Knight itu untuk mengurangi damage yang ia terima, dan juga untuk mencegah serangan lanjutan dari musuh, sekaligus untuk menyerang mereka dari titik lemah mereka.

Surka memutar tubuhnya untuk menyerang satu Skeleton Knight.
Rekan-rekannya pun tidak berdiam diri saja.
Pale dan Maylon menembakkan anak panah dengan cepat dari busur mereka.
Chashhhak.
Anak panah terus melayang tanpa henti, mengitari tubuh Surka, dan menusuk Skeleton Knight dengan tepat.

“Ga...g.a....gahhh!”

Skeleton Knight itu terlalu disibukkan dengan serangan-serangan Surka, hingga akhirnya dia tidak bisa menghindari anak panah yang tertuju ke arahnya.
Geomchi2, Geomchi3, Hwaryeong, dan Zephyr, bertanggung jawab untuk menghadapi Skeleton Knight yang ada di sebelah kiri, sedangkan Skeleton Knight yang ada di sebelah kanan dihadapi oleh Geomchi, Geomchi4, dan Geomchi5.
Para Geomchi dengan murah hati menunjukkan kemampuan bertarung mereka yang maju kepada para anggota party.

“Aku tidak boleh berdiam diri saja.”

Weed mengeluarkan Armor Talrock yang selama ini ia simpan dari dalam tas punggungnya. Armor dengan cahaya yang menyilaukan!
Dulu warna armor ini memiliki warna putih, karena bahan utama yang digunakan saat membuatnya adalah Mithril.
Namun, Mithril memiliki properti untuk menyerap cahaya. Jadi kini armor itu memiliki warna hitam. Faktanya, di masa lalu, kebanyakan armor yang dimiliki Weed memiliki warna hitam.

Sekarang adalah waktunya untuk mengenakan sesuatu yang bagus!
Weed sangat jarang mengganti armor yang ia pakai, dan biasanya ia akan meningkatkan skill Repair dan juga status Endurance dengan menerima serangan lawan.
Namun Armor Talrock adalah armor yang tampak mahal dengan warna hitam.
Weed dengan hati-hati memoles armor itu dengan sehelai kain.

“Polishing/”

Swishswishswish.
Bagi Weed, menyentuh armor yang langka saja terasa sulit.
Dan yang saat ini ia pegang bukanlah armor biasa. Bila ia menjual armor ini, ia akan setidaknya mendapat 10 juta won. Kemungkinan bagi dirinya untuk menemukan seseorang yang menginginkan armor itu sangatlah besar!
Armor Talrock adalah salah satu harta karun yang dimiliki Weed.

.-.-.-.-.-.-
Armor telah dipoles sampai bersih
Defense armor meningkat 20%
.-.-.-.-.-.-

Weed memasang Armor Talrock. Armor itu dibuat dengan bahan utama Mithril dan memiliki pola merah milik Orde Freya di dadanya.

.-.-.-.-.-.-
Armot Talrock telah dipakai
DEF +102
Faith +100
Fame +300
STR +40
AGI +30
Charm +25
Fighting Spirit +40
MP +15%
Magic Res. +10%
Kebal dari efek Fear dan Confuse
Persahabatan dengan Dwarf meningkat
.-.-.-.-.-.-

Kemewahan item unik!
Hwaryeong tidak bisa menyembunyikan kekagumannya, karena dia berada di bagian belakang party.

“Armor itu tampak benar-benar indah.”

Weed agak merasa kecewa.

'Opsi untuk Dancer tidak ada gunanya dalam pertempuran.'

Irene, sebagai seorang Priest, tentu mengetahui peran yang ia miliki di dalam pertempuran.

“Penuhi badanmu dengan lubang-lubang dari serangan lawan, agar aku bisa memulihkanmu...”

Memang seperti itulah Irene...

'Tidak bisa apa dia menyatakan niatnya dengan agak lembut?'

Weed menghela nafas dengan suara rendah, dan kemudian ia menghunuskan pedangnya untuk bergabung dalam pertempuran.

“Sculpting Blade!”

Itu adalah serangan mengerikan yang mampu mengabaikan pertahanan lawan.
Weed menyerang satu Skeleton Knight dengan pedangnya.
Saat ia menghantarkan serangannya, rasanya seperti musuh yang ia lawan membeku di tempat.
Klaaaang!
Skeleton Knight menebas ke arah Weed dengan pedangnya. Di saat pedang itu mengenai Weed, ia menutup kedua matanya.

.-.-.-.-.-.-
Skill Cold Eyes aktif
Kau tidak bisa melihat, namun rasa sakit berkurang
.-.-.-.-.-.-

Berkat status Endurance yang tinggi, ditambah dengan Armor Talrock dan juga skill yang ia miliki, Weed tidak menerima damage yang begitu besar dari serangan yang mematikan seperti itu.

“Ma....nusia, buka matamu!”
“Aku tak mau. Aku sudah cukup kuat untuk mengalahkanmu dengan mata tertutup.”
“Manusi...a, apa yang kau.... katakan, adalah penghinaan terhadapku.... sebagai ksatria.”

Skeleton Knight tersebut mendapatkan tambahan kekuatan saat merasa marah.
Undead Frenzy!
Itu adalah skill yang mampu meningkatkan kekuatan mereka sebesar 10 sampai 20%.
Setiap kali ia menerima serangan dari Skeleton Knight, Weed akan menutup kedua matanya, kemudian membalas serangannya.

Tempo dari pertarungan itu pun meningkat.
Skeleton Knight mulai menggerakkan tulang-tulang pundaknya ke arah Weed.
Monster itu menerjang ke arah lengan dan pergelangan tangan Weed.
Kemudian Weed menutup kedua matanya.

'Menurutku, serangannya akan mengarah ke dadaku.'

Weed mampu mengantisipasi serangan lawan.
Karena itu adalah satu-satunya cara bagi Skeleton Knight untuk menyerang.

“Demon Blade!”

Pedang Skeleton Knight diselimuti oleh aura yang tampak mengerikan. Monster itu mulai menggunakan skill. Kekuatan jahat mampu menciptakan sebuah skill yang bisa membuat darah mengalir dari luka-luka yang diderita lawan.
Skeleton Knight itu mengayunkan pedangnya dengan cepat dan menciptakan 3 bayangan yang sama-sama menyerang Weed.

“Skeleton Knight yang di atas dan di bawah itu ilusi! Dari gerakan pundaknya, yang satu itu adalah yang asli. Skeleton Knight yang mengincar leherku.”

Weed membuat keputusan itu dengan mata tertutup, dan mulai beraksi.
Ia mampu memperkirakan skill dari musuhnya secara akurat.
Bila Weed melakukan sedikit saja kesalahan, maka ia akan menerima damage yang besar.
Sekalipun dengan tingginya status Endurance yang ia miliki, tetap sulit bagi dirinya untuk menerima serangan yang mematikan.

HP dan tenaga yang ia miliki akan berkurang dengan drastis.
Ada kemungkinan dia akan lumpuh untuk sementara waktu, dan juga kehilangan satu tangan atau kakinya.

“Dia mengincar leherku!”

Weed terus menutup keduanya sembari membiarkan Skeleton Knight itu untuk menyerang pundaknya dengan pedang.

.-.-.-.-.-.-
Serangan Skeleton Knight mengurangi HP sebesar 630
.-.-.-.-.-.-

Armor Talrock mampu menahan 3 sampai 4 kali damage yang lebih besar daripada biasanya. Namun, armor yang bagus pun akan sia-sia bila pemakainya tidak memiliki kemampuan yang memadai. Bahkan kebanyakan profesi bertipe Warrior tidak mau repot-repot untuk mempelajari skill tersebut.
Walaupun untuk meningkatkan status Endurance, bertarung dengan menutup mata adalah sesuatu yang sembrono. Kebanyakan orang tidak akan berusaha sekeras itu untuk meningkatkan status Endurance.

Namun, Weed tidak melewatkan apapun yang berhubungan dengan pertempuran.
Ia memilih untuk tidak menggunakan kedua matanya. Dengan melakukan hal tersebut, Weed mampu meningkatkan level skillnya dengan lebih cepat, dan efek yang diberikan pun juga ikut menjadi lebih kuat. Bahkan sekalipun dirinya sudah memiliki status Endurance dan defense yang tinggi, dia masih ingin memaksimalkan manfaat yang diberikan oleh skill Cold Eyes.

Bagi pemula, menutup mata mereka dalam pertarungan pertama mereka adalah hal yang wajar.
Namun, menggunakan skill tersebut dalam pertarungan adalah hal yang benar-benar berbeda.
Weed memiliki keberanian untuk menutup kedua matanya dan menggunakan skill tersebut di tengah-tengah pertempuran sengit.
Surka berkata dengan kagum.

“Respons Weed dalam pertarungan sangat hebat. Dia itu benar-benar yang terbaik.”

Zephyr pun dipaksa untuk setuju.

“Apapun yang mereka berikan kepadanya, Weed akan membalasnya dengan berkali-kali lipat. Aku sama sekali tidak mau menjadi musuhnya.”

Para Geomchi bertarung sambil tertawa.
Menutup mata sambil bertarung mungkin akan bermanfaat di awal-awal, namun itu mungkin akan menjadi kebiasaan buruk...

'Bagaimanapun juga, kemampuannya masih berkembang.'

Seseorang akan kesulitan untuk mengikuti jejak lawan saat bertarung dengan mata tertutup.
Namun, Weed sengaja menutup kedua matanya.
Dia memahami betul gerakan lawan. Ia tahu bagian mana saja yang diserang oleh musuh, dan cara untuk menyerang balik dengan tepat.
Perkembangan dari kemampuan seseorang tidak hanya bergantung kepada indera yang mereka miliki.

Geomchi3 dan Geomchi4 berkata.

“Ini baru yang namanya leveling.”
“Coba kalau kita bertemu Weed lebih cepat, pasti mantap.”

Geomchi5 tertawa lepas.

“Dungeon itu bukan masalah besar, isinya hanya ada sekitar 6000an monster kan? Tidak lama lagi, semuanya akan habis.”

Geomchi2 melihat-lihat ke sekeliling dungeon dan berkata.

“8 hari mungkin terlalu lama. Coba kita lihat, apa bisa kita selesaikan ini dalam satu malam! Ayo semuanya, hajar!”

Geomchi2, Geomchi3, Geomchi4, dan Geomchi5!
Bagi mereka, bertarung tidak ada bedanya dengan makan. Leveling yang menyiksa selama 8 hari, bagi mereka adalah sesuatu yang menyenangkan dan bisa mereka nikmati setiap momennya.
Namun, itu akan terasa sulit bagi anggota party lain yang bukan monster seperti Weed dan para Geomchi.

Tetapi, bila dibandingkan dengan dahulu, semuanya telah mengalami perubahan yang cukup drastis.
Kemampuan dari para Geomchi dari awal memang sudah tinggi, namun kemampuan bertarung milik Pale, Hwaryeong, Surka, dan Zephyr, juga meningkat drastis.

“Ada Skeleton Knight lainnya! Kali ini mereka ada 5!”

Pale memberikan laporan setelah Weed mengirimnya untuk melakukan pengintaian.
Biasanya Pale akan bertindak sebagai pemimpin, namun berbeda ceritanya bila ada Weed di dalam party.
Semuanya akan diserahkan kepada Weed.

Weed bertarung di garis depan dan menghantarkan damage dengan ilmu pedang dan ketahanannya yang unggul.
Seseorang yang bertarung secara langsung biasanya akan menjadi pemimpin yang lebih bermanfaat daripada seorang Archer.
Weed mampu membalut luka dengan perban, menyediakan makanan, memperbaiki equip, dan juga memiliki berbagai skill efektif yang tidak dimiliki oleh orang lain!

“Hwaryeong, tidurkan dua dari mereka dengan skillmu!”
“Enchanting dance!”

Hwaryeong menidurkan dua dari Skeleton Knight dengan tariannya. Sementara itu, anggota party yang lain bertarung melawan Skeleton Knight yang tersisa.
Semakin lama mereka leveling, tingkat kesulitan dari dungeon Rotten Lich pun semakin meningkat.
Mereka akan menghadapi Skeleton Knight, Chimera, dan monster lain dengan level yang sama.
Monster-monster disana memiliki level minimal 300, dan dalam kasus tertentu, beberapa diantara mereka bahkan ada yang mencapai level 360.
Karena tempat itu adalah benteng pertahanan dari Immortal Legion, tentu wajar bila monster-monster yang ada di sana memiliki level yang tinggi.

Namun, Weed memiliki berbagai skill yang mampu meningkatkan status player.
Ia mampu meningkatkan setidaknya 10% damage dan 20% defense dari seluruh anggota party!
Berkat tarian Hwaryeong, mereka juga mampu menghadapi monster dalam jumlah yang cukup banyak.
Rata-rata, Weed dan kawan-kawan akan menghancurkan kelompok monster yang terdiri dari 7 sampai 8 Skeleton Knight.

Menjelajahi dungeon dengan level tinggi membutuhkan perhatian khusus. Dancer memiliki peran yang besar dalam mengalihkan perhatian lawan.
Tentu saja, terkadang skill dari seorang Dancer juga akan gagal.
Mereka bisa terjatuh saat menari. Dan setelah mereka kehilangan keseimbangan, efek dari skill yang mereka gunakan juga akan menghilang untuk sementara waktu.
Semakin tinggi level musuh, semakin banyak pula tarian yang dibutuhkan.

Walau tidak merasa nyaman, Hwaryeong tetap harus melanjutkan tariannya. Kedua kakinya tampak gemetaran dan juga terasa sakit, namun ia tetap menari dengan penuh tenaga.
Terkadang tariannya akan gagal saat ada Chimera yang muncul.
Itu karena Chimera adalah sejenis zombie dengan penyakit menular, dan mereka tidak memiliki mata yang bisa digunakan untuk mengapresiasi keindahan, ditambah perbedaan level yang besar, dimana para Chimera memiliki minimal level sebesar 350.
Chimera dibuat oleh Lich dengan menggabungkan kepala seekor serigala dengan tubuh seekor ogre.

“Makan para manusia itu!”

Mereka hanya bisa digoda oleh makanan.
Tarian dari seorang Dancer biasanya hanya terbatas kepada manusia dan monster humanoid.
Skill dengan level tinggi dibutuhkan untuk bisa melampaui batasan tersebut.

“Experience nya benar-benar banyak.”

Setelah leveling selama beberapa waktu, Irene terkejut saat ia memeriksa jendela status miliknya.
Mereka leveling dengan kecepatan yang 3 sampai 4 kali lebih tinggi daripada biasanya.
Mereka juga adalah orang pertama yang menemukan dungeon ini, jadi mereka menerima 2x experience lebih besar dari jumlah aslinya.

'Ini semua berkat Weed dan para Geomchi.'

Irene melihat Weed dan para Geomchi dengan tatapan iri.
Priest dikenal sebagai profesi yang memiliki kekuatan menyerang yang rendah. Weed memiliki skill untuk berubah menjadi undead, tapi skill tersebut tidak akan berguna saat ia leveling bersama sebuah party. Karena itulah, Priest bersama dengan Warrior yang kuat akan menjadi rekan yang cocok dalam sebuah party.

“Menurutku, monster di wilayah ini menjadi semakin kuat. Mulai dari sekarang, kecepatan dari setiap pertarungan akan kita tingkatkan.”
“Whoa!”
“Ah, ini dia!”

Kedua mata Zephyr tampak seperti kehilangan cahayanya. Hwaryeong menahan nafasnya.
Sampai sekarang, mereka bisa leveling dengan nyaman.
Di saat Weed mengatakan itu, maka itu artinya bahwa sekarang adalah waktunya untuk leveling yang sesungguhnya!

Kecepatan leveling dari party mereka meningkat.
Kini, mereka tidak bisa beristirahat dan terus menjelajahi spot-spot untuk leveling di dalam dungeon tersebut dengan cepat. Bila tidak ada seorangpun yang terluka setelah satu pertempuran usai, maka mereka akan langsung pindah ke spot leveling lain dan bertempur melawan apapun yang ada di sana.

Jadi sejak mereka mulai leveling dengan cara seperti itu, mereka sudah menyelesaikan beberapa ronde pertempuran. Setelah satu pertempuran selseai, orang-orang yang membutuhkan heal akan duduk di samping Irene.
Mereka yang masih bisa berdiri, diberi kebebasan untuk berpisah dari kelompok utama dan melanjutkan pertarungan di spot berikutnya, yang nantinya mereka akan disusul oleh anggota party yang lainnya.

Mereka berdiri dan mulai leveling lagi. Masalahnya adalah, perlahan namun pasti, kecepatan dari leveling mereka semakin meningkat. Jarak waktu diantara satu spot dengan spot lainnya membuat mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengambil nafas.
Weed memimpin rekan-rekannya ke dalam pertempuran yang jumlahnya semakin bertambah, dengan kecepatan yang semakin tinggi pula. Mereka leveling dengan kecepatan yang mengerikan, jadi mereka mendapatkan experience dan item dengan sangat cepat pula.

“Aku naik level.”

Terkadang, seseorang akan mengucapkan itu.

“Selamat.”
“Aku sebentar lagi juga naik.”
“Kalau begitu ayo lanjut terus!”

Tidak ada waktu untuk beristirahat.
Irene memiliki banyak MP, jadi dia akan menggunakan skill healing sebanyak mungkin sehingga rekan-rekannya bisa terus bertarung.
Kapanpun HP mereka turun dibawah 30%, ia akan memulihkannya kembali hingga penuh.
Untuk bisa bertahan selama mungkin, Weed akan merawat mereka.
Dengan skill Advanced Bandage, dia mampu memulihkan luka-luka mereka dalam sekejap.
Mereka hanya akan berhenti sesaat untuk membalut perban, kemudian mereka akan kembali leveling.
Zephyr dan Hwaryeong mempasrahkan nasib mereka kepada takdir.

“Kuahk!”
“Aku akan mati! Weed, aku perlu diperban!”

Sesekali, mereka akan sengaja menerima serangan lawan.
Salah satu skill milik Skeleton Knight mampu memberikan debuff 'Blind'.
Dan mereka dengan sengaja ingin mendapatkan efek tersebut.
Sekalipun mereka terluka, mereka hanya bisa berbaring dan beristirahat dengan nyaman untuk sesaat. Bila HP mereka mencapai tingkat rendah, Irene hanya akan memulihkannya kembali.
Setelah beberapa saat, Weed akan membalutkan perban di tubuh mereka, jadi mustahil mereka bisa mendapatkan luka fatal.
Hwaryeong dan Zephyr memiliki pemikiran yang sama seperti saat mereka leveling bersama dengan Weed untuk pertama kalinya.
Mereka berdua ingin mengakhiri semuanya setelah terkena serangan dari Skeleton Knight.

'Ah, serangannya kena aku.'
'Sekarang aku bisa beristirahat.'

Senyuman kecil akan muncul di wajah Zephyr dan Hwaryeong.
Kemudian Weed akan berteriak dan datang menghampiri mereka sambil membawa perban.

“Pale!”
“Ya!”
“Butuh waktu sekitar 45 detik untuk memperban seseorang. Tapi, menunggu sampai Zephyr dan Hwaryeong saja tidak cukup. Tarik monster-monster yang ada di sekitar sini dan bawa mereka kesini!”
“Oke!”

Zephyr dan Hwaryeong yang masih terluka, berbaring dan mengerang.

'Aku tidak akan pernah bisa keluar dari neraka ini.'
'Aku harus bisa mati dengan benar.'

Itu semua gara-gara kecepatan leveling mereka yang jauh melebihi batas normal.

.***

Seechwi adalah seorang Orc!
Di awal permainan, seorang Orc memiliki banyak keunggulan dari ras lainnya.
Mereka memiliki HP dan stamina yang luar biasa, penalti yang mereka terima saat mati dikurangi, dan mereka juga memiliki defense yang tinggi.
Sekalipun ada seorang Orc yang mati, jumlah experience dari skill mereka yang hilang tidak akan terlalu besar.

Itu adalah salah satu keunggulan yang dimiliki Orc dari ras lainnya.
Mereka memiliki jumlah yang besar, dan kematian juga sering terjadi diantara mereka, namun Orc memiliki tingkat perkembangbiakan yang tinggi.
Ada banyak orang yang datang ke desa. (TL:gak disebutin desa mana, mungkin desanya dark elf)
Dan banyak diantara mereka adalah player dengan ras Orc yang berusaha untuk membuat party.

“Chwikchwik. Ayo leveling di spotnya rubah.”
“Chwik. Chwik! Daging rubah itu lezat.”

Jumlah orang yang datang ke tempat itu semakin meningkat, dan para Orc pun juga memulai kembali proses reproduksi mereka. Orc dalam jumlah besar terus-terusan dilahirkan di dalam desa di dekat pegunungan Yuroki. Hasilnya, desa itu berkembang dengan sangat cepat.
Orc akan menjual daging-daging yang mereka dapatkan ke toko.
Butuh waktu bagi perkampungan manusia untuk mengalami perkembangan, namun bagi para Orc, yang mereka butuhkan hanyalah makanan.

Seechwi pergi menjelajahi pegunungan Yuroki untuk mencari Seoyoon. Untuk mencari seseorang di Royal Road memang nyaris mustahil. Namun, Seechwi memiliki senjata rahasia.

“Daerah itu tampak mirip dengan jalan yang dilewati Seoyoon.”

Dia bisa melihat video yang tersimpan di dalam kapsul milik Seoyoon!
Di dalam video, Seoyoon tampak sedang berburu, jadi dengan sedikit keberuntungan Seechwi akan mampu mencapai lokasi Seoyoon.
Beruntung, Seoyoon bertarung melawan 3 sampai 4 monster sekaligus.
Semua monster akan kehilangan nyawa mereka saat mereka menyerang Seoyoon. Ia membunuh semua pasukan ogre yang agresif di pegunungan Yuroki.

Seechwi mencoba untuk berbicara dengan nada sehalus mungkin.

“Seoyoon. Chwichwichwik!”

Bunyi sengau yang mengerikan ikut keluar saat ia berbicara.
Seechwi tertawa dan berkata.

“Aku akan ikut denganmu. Aku Cha Eunhee. Chwichwit.”
“...”

Seoyoon tidak mengucapkan sepatah katapun. Namun Seechwi tahu bahwa itu bukanlah penolakan. Bila Seoyoon menolak, maka dia akan langsung pergi menjauh. Seoyoon tidak menolaknya karena Cha Eunhee adalah orang yang dekat dengannya.

“Chwichwik. Ayo kita ambil quest dan jual japtemnya.”

Seechwi ikut menemani Seoyoon yang telah mendapat sebuah quest dari para Dark Elf, sekalipun dia tidak mengucapkan apapun.
Seechwi lebih merasa nyaman, karena sekarang sudah ada seseorang yang bisa menemani Seoyoon, dan kini ia tidak lagi sendirian.
Walau begitu, situasi disana masih tetap berbahaya, dan Seechwi masih bisa mati dalam pertempuran.
Namun, berkat kehadiran Seoyoon, keselamatan Seechwi pun terjamin. Seoyoon akan menjaga Seechwi, karena Seechwi masih lemah. Melihat adanya perubahan kecil tersebut, Seechwi tersenyum.

'Baik. Ini artinya, pikiran Seoyoon sudah agak sedikit terbuka.'

Memulai proses pemulihan sangatlah sulit. Metode pemulihan secanggih apapun tidak akan ada gunanya bila si pasien tidak mau membuka diri. Setelah Seechwi melihat Seoyoon menangis, itu sudah bisa menjadi bukti yang cukup bahwa Seoyoon masih memiliki emosi di dalam hatinya.

“Di quest ini, kita diminta untuk mencari buah berwarna merah. Oke chwit. Aku akan mencarinya dan kembali kesini. Chwit.”

Si tetua Dark Elf ingin memakan Red Dawn Fruit sebelum ia mati.
Seoyoon dan Seechwi mendapatkan informasi tentang quest tersebut.
Sifat yang dimiliki Seoyoon membuatnya tidak mau menolak permohonan semacam itu.

“Monster-monster ini memberi banyak experience dan item. Ayo leveling disini.”

Seoyoon mendengarkan ocehan Seechwi sembari mengikutinya kemana-mana.
Kemudian, saat ia menyelesaikan sekitar 30 quest.

Ding!

.-.-.-.-.-.-
Orc Yang Hebat

Sendirian, mereka lemah, namun berkat sifat rasial yang mereka miliki, mereka akan menjadi kuat saat bersama dengan anggota ras lainnya.
Orc menyukai pemimpin yang hebat. Kau telah membuktikan dirimu sebagai Orc yang kuat.

Apa kau ingin menjadi Orc Commander?
.-.-.-.-.-.-

Profesi Orc Commander!
Ras Orc memiliki banyak profesi yang berhubungan dengan senjata berat. Khususnya Orc Commander, yang merupakan profesi spesial.
Seechwi masih belum mendapatkan profesi. Kesempatan untuk mendapatkan profesi hampir tidak pernah muncul dihadapannya.
Itu karena dia terlalu sibuk dalam mengerjakan quest.
Bukannya meningkatkan level sendiri, dia mendapat kebanyakan experience dari Seoyoon.
Jumlah experience yang didapat saat ia leveling bersama Seoyoon memang kecil, karena level mereka yang berbeda jauh, namun Seechwi tetap menerima experience karena dia berada dalam satu party yang sama dengan Seoyoon.
Dan jumlah experience itu masih lebih banyak daripada jumlah yang ia dapat saat leveling sendirian!
Berkat sesi leveling yang ia jalani bersama Seoyoon, kesempatan untuk menjadi Orc Commander pun muncul.

“Aku mau. Chwitchwit!”

Seechwi berubah menjadi seorang Orc Commander dan pergi berkeliling bersama Seoyoon untuk menjalankan berbagai quest.
Mereka berjalan dari Desa Orc menuju Desa Dark Elf sambil leveling.
Biasanya, orang dengan tampang seperti Seoyoon akan menarik perhatian banyak orang, namun biasanya dia akan menyembunyikan wajahnya saat ia masuk ke dalam kota-kota.

Seechwi juga setuju saat ia mengetahui bahwa Seoyoon menyembunyikan wajahnya.
Menarik perhatian orang-orang dengan wajahnya yang cantik bukanlah ide yang bagus. Tidak perlu bagi Seoyoon untuk bersosialisasi dengan orang-orang semacam itu. Kemudian mereka berhasil mendapatkan beberapa informasi.
Dari Dark Elf Granbell.

“Seechwi. Kamu mungkin adalah seorang Orc, tapi kita adalah teman. Faktanya, kami para Dark Elf biasanya membenci para Orc, tapi aku tetap menganggap kamu sebagai temanku.”

Ilmu yang dipelajari oleh Seechwi juga berguna disini.
Di kehidupan nyata, Seechwi memiliki gelar doktor dalam bidang psikoanalisa!
Psikoanalisa bukan hanya tentang menebak apa yang dipikirkan oleh seseorang. Itu hanya permukaannya, dan inti dari bidang tersebut adalah melihat pemikiran dan emosi rahasia yang disembunyikan oleh seseorang di dalam hati mereka.
Seechwi yang ahli dalam bidang psikoanalisa mampu memahami sifat para Dark Elf.

Seorang Orc betina memuji Dark Elf!
Seechwi menggunakan ilmunya untuk meningkatkan tingkat keakraban antara dirinya dan para penduduk.
Melalui kerja kerasnya, dia menyadari bahwa Dark Elf suka menerima pujian.
Dark Elf Granbell tertawa terbahak-bahak.

“Temanku merasa puas setelah kau memberinya buah merah yang ingin ia makan. Sekalipun kamu bukanlah seorang Dark Elf, ijinkan aku untuk memberitahumu tentang tempat berburu yang bagus untuk masa-masa mendatang. Kalau kamu pergi ke timur dari sini, kamu akan menemukan sebuah dungeon. Dungeon itu adalah sumber dari para undead yang terus mengganggu kami. Akan ada banyak hal yang bisa kamu buru disana.”

Seechwi memiliki jumlah fame yang tinggi untuk ukuran karakter dengan level seperti yang ia miliki.
Para Orc memiliki tingkat pertumbuhan fame dan level yang cukup tinggi.
Namun, kedua hal tersebut meningkat drastis saat Seechwi menyelesaikan quest dan juga leveling bersama Seoyoon.
Mereka menerimba banyak informasi tentang tempat-tempat leveling.
Seechwi dan Seoyoon pergi menuju dungeon yang disebutkan oleh Granbell untuk menjadi penemu yang pertama.

“Kalau aku mendapat experience ganda, maka levelku akan semakin cepat naiknya! Chwichwik!”

Sebagai seorang Orc, Seechwi memiliki level yang cukup tinggi.
Ia memilihnya karena ia merasa bahwa ras Orc adalah sesuatu yang sangat menarik, jadi ia tidak menyesali itu, dan dia juga ingin menaikkan levelnya dan menjadi lebih kuat secepat mungkin.

Experience ganda.
Jarak yang ada diantara dirinya dan Seoyoon akan menyempit dengan cepat bila ia mampu menaikkan levelnya dengan lebih cepat.
Seechwi dan Seoyoon masuk ke dalam pintu masuk dungeon.

“Huh. Chwichwichwit!”

Jendela pesan yang menunjukkan bahwa mereka adalah penemu dungeon yang pertama tidak muncul.

“Aku tak percaya ini. Chwitchwitchwit.”

Seechwi kemudian mengingat sesuatu.

'Siapa lagi yang pernah mendengar cerita itu? Itu pasti dia...'

Karchwi beserta Seoyoon pernah leveling bersama-sama!
Seorang Orc dengan eksistensi yang luar biasa.
Ia menjadi terkenal berkat videonya di Hall of Fame, beserta siaran dari KMC Media.

“Ayo kita cari tahu. Chwitchwit!”

Seechwi mengajak Seoyoon untuk masuk ke dalam dan mencari Weed.
Ada banyak area dimana monster-monster yang menghuninya sudah habis dibantai.
Akhirnya, mereka berdua bertemu dengan party yang dipimpin oleh Weed.

“Orc.”

Bagi Surka dan Irene, melihat seorang Orc datang ke tempat mereka leveling saja sudah cukup mengesankan.
Orc itu juga ditemani oleh seorang wanita.
Seechwi merasa terkejut.
Ia tidak tahu bahwa ternyata ada begitu banyak orang yang leveling di tempat itu.
Dengan kesulitan, Seechwi bertanya kepada mereka.

“Aku tidak tahu kalau ada party lain yang leveling di tempat ini. Apa kalian adalah penemu pertama dungeon in? Chwik.”
“Ya.”

Pale memutuskan untuk menjawab pertanyaan Seechwi, melihat bahwa Weed tampaknya tidak memiliki niat untuk mengucapkan apapun.

“Kalau begitu, apa kalian tahu jalan keluarnya? Datang kemari benar-benar sulit. Chwichwik.”

Wajah Seechwi memang tampak sangat galak, tapi dia berhasil menyampaikan perasaannya kepada para anggota party.

'Untuk bisa datang sejauh ini, pasti sangat sulit.'
'Orc. Kalau mereka sampai mau datang ke tempat ini, pasti karena sebuah quest, dan mereka juga pasti memiliki level yang tinggi. Tapi tetap saja, mereka pasti mengalami kesulitan dalam perjalanan mereka kemari.'
'Untuk bisa datang ke tempat ini melewati Hutan Karaka, kami harus mengalahkan King Snake.'

Mereka telah menderita dan mendapatkan hak untuk leveling di dalam dungeon ini.
Tapi kini setelah ada party lain yang datang, situasi seperti ini tidak bisa dihindari lagi.
Pale menggelengkan kepalanya.

“Tidak perlu keluar. Ini bukanlah dungeon yang kecil, jadi silahkan pakai saja untuk leveling kalau mau.”
“Ya, silahkan leveling disini, jangan sungkan-sungkan. Dungeon ini terlalu besar untuk party dengan jumlah anggota yang sedikit seperti kami.”

Ucap Surka. Pale dan anggota party lainnya menunjukkan sikap yang amat sangat sopan.
Di Benua Versailles, dungeon dengan level yang lebih tinggi kerap dimonopoli oleh suatu pihak tertentu, dan pembunuhan juga sering terjadi di dalamnya.
Wajar bagi suatu party untuk diusir dari dalam dungeon bila mereka tidak mendapatkan ijin dari party lain yang sudah leveling terlebih dahulu di tempat itu.
Ada juga kemungkinan untuk mengusir party lain yang sudah cukup lama leveling di dalam dungeon yang sama.
Seechwi tampak merasa senang.

“Terima kasih banyak. Chwitchwit!”
“Tapi kalian mau leveling di mana? Kalau mau, kalian boleh ikut bersama kami. Apa kamu tidak keberatan, Weed?”

Seechwi tersenyum saat ia mendengar apa yang dikatakan oleh Pale. Di Benua Versailles, kesempatan untuk bertemu dengan orang yang begitu baik dan tulus sangatlah kecil.
Bagi Orc, hal semacam itu malah menjadi semakin sulit. Kebanyakan orang tidak akan membiarkan orang asing bergabung dalam party mereka.
Bisa dilihat bahwa Pale dan kawan-kawan adalah orang yang penuh dengan perhatian, karena mereka mau mengundang Seechwi dan Seoyoon untuk bergabung ke dalam party mereka.

“Kerja bagus, Pale.”
“Nah, begitu dong!”
“Kita harus membantu orang yang membutuhkan.”
“Hahaha. Toh kita juga tidak rugi atau apa kan?”

Geomchi2, Geomchi3, Geomchi4, dan Geomchi5, memuji Pale bersama-sama. Yang mereka lihat adalah seorang wanita, dan mereka bahkan tidak menganggap Seechwi sebagai Orc!
Itu adalah kelompok orang yang memiliki hati yang baik.
Seechwi merasa berterima kasih kepada Geomchi2, Geomchi3, Geomchi4, dan Geomchi5.

'Sungguh orang-orang yang baik.'

Seechwi tersenyum dan berkata.

“Senang bertemu dengan kalian. Namaku adalah Seechwi. Chwit! Dan gadis ini adalah Seoyoon. Chwit!”

'Bagaimana mungkin dia bisa datang ke tempat ini!'

Weed merasa terkejut di saat ia melihat Seoyoon.
Seoyoon memang berusaha untuk menyembunyikan wajahnya, jadi Weed tidak bisa memastikan bahwa itu adalah dia dari wajahnya.
Namun aura yang ia pancarkan! Weed bisa melihat armor dan pedang yang hanya dimiliki oleh Seoyoon.
Masalahnya adalah, Seoyoon pasti sudah menemukan patung bermodelkan dirinya sendiri yang dibuat oleh Weed.

'Aku tidak mengira bahwa kau akan mengejarku sampai ke tempat ini. Namun, yang ingin kau tangkap adalah Karchwi, dan bukan aku, Weed.'

Weed mengirim pesan kepada seluruh anggota partynya.

  • Fakta bahwa aku adalah Orc Karicwhi adalah sesuatu yang harus dirahasiakan.
  • Ya, aku tahu.

Seluruh anggota partynya dengan mudah mendengarkan permohonan Weed.
Orc Karichwi sudah menjadi figur ternama di barisan Hall of Fame. Tidak perlu bagi mereka untuk menyebarkan informasi tersebut kepada orang lain, dan menyebabkan munculnya masalah-masalah yang tidak diinginkan bagi Weed.
Faktanya, Weed merasa takut bila anggota partynya menyebarkan fakta tersebut.
Dia memiliki alasan untuk merasa takut.
Akan menjengkelkan bila Seoyoon mengejar Weed kemana-mana sambil mengayunkan pedangnya.

Weed sama sekali tidak merasa takut bila dihadapkan dengan bos monster.
Tapi, dia memiliki harga diri sebagai seorang pria!
Semuanya akan baik-baik saja, selama mereka tidak mengatakan apa-apa.
Kini setelah Seoyoon bergabung dengan partynya, Weed kembali meningkatkan kecepatan leveling.
Ia ingin mencegah situasi dimana para anggota partynya bisa mengobrol dengan Seechwi dan Seoyoon.
Semua orang di dalam party, selain Weed tentunya, merasa khawatir.

'Bisakah mereka bertarung dengan baik?'
'Aku harus melindungi mereka.'

Geomchi2, Geomchi3, Geomchi4, dan Geomchi5, mulai bersaing dengan satu sama lain.
Ksatria-ksatria pemberani yang datang untuk membantu saat ada monster yang menyerang. Itu adalah cara terbaik untuk mencari teman di Benua Versailles. Seechwi dan Seoyoon diposisikan disamping Irene. Kemudian ada Skeleton Knight yang muncul.
Seoyoon menghunuskan pedangnya dan langsung menerjang ke depan dengan gagah berani.

Kwakwakwakwang!
Serangan yang kuat datang dari ayunan pedangnya!
Serangan itu memiliki daya hancur yang mengerikan.
Bertarung dengan menggunakan mana memang lebih mudah, namun mengatur mana dalam pertempuran adalah hal yang sulit. (TL:kgk nyambung, emang...)

“Krahhagh!”
“Tulang-tu.....lang ku.......”

Para Skeleton Knight dihancurkan dengan brutal.
Monster yang harus dihajar berkali-kali oleh Weed dan para Geomchi untuk bisa dibunuh, mampu dihabisi dengan mudah oleh Seoyoon.

“....”

Geomchi4 membuka mulutnya lebar-lebar.
Tidak ada lagi harapan yang tersisa!
Kesempatan untuk memamerkan kekuatan mereka dalam pertempuran, lenyap begitu saja. Weed sudah memahami kekuatan Seoyoon, namun bagi anggota party yang lain, mereka benar-benar terkejut melihatnya.
Ini adalah pertama kalinya mereka melihat player dengan level setinggi itu.

Stamina yang tidak terbatas.
Sifat yang dimiliki seorang Berserker adalah untuk terus menerus bertarung melawan monster.
Bersama dengan Seoyoon, leveling menjadi jauh lebih cepat dari sebelumnya.

Dark Shaman yang menggunakan sihir kegelapan muncul dan menghadang jalan mereka.
Teknik yang mereka miliki mampu meningkatkan kekuatan dari para undead.
Weed dan partynya bertarung tanpa henti melawan undead dengan level tinggi, yang dibantu dengan sihir kegelapan dari para Dark Shaman.

“Hah, hah, ini, terlalu, hah, sulit...”

Pale sudah hampir kehabisan nafas.

“Aku lebih baik mati daripada terus lanjut seperti ini.”

Dalam situasi ini, Maylon ingin bunuh diri. Namun, dia sudah melihat 'contoh' yang diberikan oleh Hwaryeong dan Zephyr, jadi sekalipun dia ingin mati, Irene tetap akan memulihkan dan mengembalikan dirinya ke dalam kondisi sempurna.

'Tidak ada yang boleh mati tanpa ijin dariku!'

Keutamaan tertinggi dari seorang Priest!
Tidak ada yang bisa mati dalam pertempuran.
Kini situasinya sudah berubah. Mereka memohon agar Irene mau membiarkan mati. Tapi Irene menolak mereka dengan tegas.
Dibawah perlindungan Irene, mereka tidak diijinkan untuk mati. Dan itu hanya membuat mereka semakin menderita, dan meningkatkan keinginan mereka untuk mati!

Mereka terus melawan pulusan musuh dalam jangka waktu 1 jam. Dulu, mereka sering beristirahat dalam jangka waktu tertentu, dan mengobrol dengan santai saat leveling.
Namun, dengan hadirnya Weed, semuanya berubah.
Hampir tanpa istirahat, leveling tanpa henti.

Weed berhasil mempertimbangkan secara menyeluruh, berbagai gerakan dan kemunculan para monster, beserta pengaturan waktu, HP, MP, stamina, dan tingkat kelelahan rekan-rekannya.
Kalau MP nya tidak cukup, dia akan menggunakan skill Bandage untuk memulihkan HP.
Ia menghajar monster habis-habisan dengan kemampuan bertarung jarak dekat yang ia miliki.
Leveling menjadi berkali-kali lebih sulit dari biasanya.

Hanya dalam jangka waktu 1 jam, ada beberapa momen yang mematikan bagi mereka.
Bila dulu mereka akan masak dan makan saat beristirahat di sela-sela pertarungan, kini mereka akan minum dan makan roti sambil berjalan.

Kecepatan leveling yang mampu memecahkan rekor.
Itu adalah pengalaman pertama dalam leveling yang sesungguhnya bagi Pale dan Irene.
Di Continent of Magic, Weed bakal membasmi seluruh monster sampai punah di saat ia leveling. Kini ia melakukan hal yang sama di Benua Versailles. Sayangnya, kini anggota partynya juga ikut menyaksikan dan berpartisipasi dalam peristiwa tersebut.
Hari demi hari berlalu, dan mereka pikir bahwa mereka akan menjadi gila.

“Bagaimana mungkin mereka ini manusia...”

Selama 2 hari, mereka terus-terusan mengeluh, namun kemudian mereka berhenti melakukan itu.
Bila mereka memiliki tenaga untuk mengeluh, mereka lebih memilih untuk menggunakan tenaga itu untuk beristirahat.
Leveling dengan kecepatan yang luar biasa semacam itu membutuhkan stamina tingkat tinggi.
Mereka bisa bertahan selama 3 atau 4 hari.
Namun mereka dipaksa untuk terus berusaha lebih keras daripada apa yang sudah menjadi biasa bagi mereka selama ini.
Kemudian di hari ketujuh.

.-.-.-.-.-.-
Kau telah menghabisi semua monster yang ada di dungeon Rotten Lich
Mendapatkan gelar [Lich Dungeon Hunter]
Fame +100
.-.-.-.-.-.-
Hak untuk mendapat experience dan drop rate ganda telah menghilang
.-.-.-.-.-.-

Di hari ketujuh, mereka berhasil membunuh semua monster yang ada di dalam dungeon. Weed berhasil meningkatkan skill Sword Mastery miliknya sebanyak 5 level.
Namun, itu semua memberikan efek samping yang parah terhadap anggota partynya yang lain.

“Kegh, hakh... hakh.... hakkh.!”

Pale, Maylon, Surka, Irene, Zephyr, dan Hwaryeong roboh di tempat. Mereka terlalu lelah untuk bisa berdiri.
Hanya Weed, Seoyoon, Seechwi, dan para Geomchi yang masih bisa bertahan.
Seechwi sendiri sebenarnya juga tidak memiliki cukup banyak tenaga yang tersisa.
Sekalipun dia hanyalah player dengan level kecil yang menumpang, dia berhasil mendapatkan jumlah experience yang cukup banyak.

'Monster-monster ini!'

Menurut Seechwi, Weed dan para Geomchi bukanlah manusia.
Pada mulanya dia berpikir bahwa Weed dan para Geomchi hanyalah orang-orang yang jantan, namun kemudian ia memutuskan bahwa mereka adalah monster, setelah dirinya digeret kemana-mana.
Karena Seechwi memiliki level yang rendah, dia pun harus banyak bertahan. Geomchi2 tidak merasa ragu untuk melindungi Seechwi, walaupun Seechwi sendiri memiliki penampilan yang buruk.
Jaman sekarang, jarang ada pria yang mau melakukan hal semacam itu.
Tapi soal levelingnya....

“Baik, sampai jumpa nanti. Chwiichwiik!”

Seechwi log out dari game, dan Seoyoon memutuskan koneksinya tanpa mengucapkan apa-apa. Sekalipun dia bertarung melawan monster untuk menghilangkan rasa stress yang ia derita, ini tetap saja kelewatan.
Anggota party yang lain juga hendak pargi, namun kemudian Weed menatap Geomchi.

“Master.”
“Huh?”
“Kalian harus berhati-hati saat leveling. Aku memiliki peta dari dungeon ini, jadi aku bisa menemukan tempat yang tidak dihuni oleh banyak monster.”
“Hmm, baiklah. Haruskah aku menggunakan perban terus menerus?”
“Lebih baik gunakan perban dengan hemat.”

1 comment: