Saturday 9 May 2015

Moonlight Sculptor Vol 8 Chapter 7

Konser Musik Klasik

Lee Hyun bangun pagi-pagi untuk pergi ke pasar dan membeli bahan makanan segar untuk adiknya.
Setelah ia selesai mempersiapkan makanan bagi adiknya, ia login ke dalam Hall of Fame. Kemudian, ia mengupload video tentang Lich dan pembantaian yang ia lakukan di dalam dungeon.

“Aku penasaran, berapa banyak penonton yang akan aku dapat kali ini.”

Dia tidak berharap banyak, karena video leveling yang tidak berhubungan dengan quest biasanya tidak akan menjadi populer.
Sebaliknya, orang-orang lebih suka melihat pertempuran yang seru.
Namun itu juga memiliki keunggulan, karena player lain juga turut mengupload rekaman saat mereka sendiri yang sedang leveling.

“Untuk sekarang, aku akan menguploadnya terlebih dahulu.”

Ia melakukan itu dengan harapan bahwa akan ada orang lain yang merasa tertarik dengan video miliknya. Meningkatkan ketenaran hingga mencapai puncak yang lebih tinggi adalah kompetisi yang sulit bagi para player.

“Masih mending daripada tidak di upload.”

KMC Media sering menelusuri Hall of Fame untuk mencari video-video leveling yang laku dijual.
Lee Hyun, lagi-lagi mengupload seluruh video levelingnya selama 2 hari tanpa di edit maupun di potong terlebih dahulu.

*Diirrriiiiiing!*

Mendadak, suara dering terdengar dari speaker komputer miliknya.
Lee Hyun mengupload berbagai video yang tersimpan di dalam kapsulnya ke internet dengan menggunakan komputer miliknya yang sudah sangat kuno.
Dari waktu ke waktu, ia akan menemukan bagian yang rusak dari komputer tersebut, yang ujung-ujungnya harus ia perbaiki.

“Jadi, sudah sekitar 2 tahun berlalu ya.”

Lee Hyun menjelajahi berbagai laman internet untuk mencari informasi sampai hari menjadi siang. Dia tidak ingin info tentang Royal Road yang ia miliki tertinggal dari info-info yang terbaru.
Ada segala jenis hal yang terjadi di seluruh Benua Versailles di setiap saatnya, yang tidak diketahui oleh siapapun.

Lee Hyun mengakses situs Dark Gamer.
Ada banyak jumlah Dark Gamer di dalam Royal Road. Bisa dibilang, mereka adalah salah satu kekuatan yang paling penting di seluruh Benua Versailles.

Orang-orang yang menyesal karena telah berpartisipasi dalam Ekspedisi Utara.
Bagaimana cara mengatasi hawa panas yang melanda Benua Versailles.
Itu adalah postingan pertama yang menarik perhatian Lee Hyun.

'Oh, itu kabar tentang Ekspedisi Utara.'

Weed membaca postingan tersebut dengan seadanya.
Pada mulanya, ekspedisi itu berjalan dengan mulus semenjak mereka mulai bergerak menuju daratan utara.
Namun, mereka gagal mempersiapkan diri untuk menghadapi badai es dan hawa dingin yang luar biasa yang ada di sana.
Di malam hari, mereka bisa terbunuh gara-gara dihantam oleh balok es yang melayang, atau mati gara-gara kedinginan dan membeku di tempat.
Dan berkat cuaca yang sangat dingin, mereka mudah terjangkit demam yang mampu mengurangi kekuatan fisik secara drastis.

Mereka akan mengalami masa-masa yang sulit dalam perjalanan mereka di daratan utara, dan mereka juga harus melawan monster dan hewan liar, jadi lama kelamaan orang-orang yang tergabung dalam ekspedisi tersebut mulai melarikan diri.
Di awal ekspedisi, mereka memiliki semangat yang tinggi, namun setelah mereka menderita seperti pengemis selama beberapa waktu, semangat itu pun lenyap.

Sebagai tambahan, respons yang di dapat juga tidak begitu bagus.
Sebagai Dark Gamer, mereka harus memprioritaskan uang. Namun, menerima quest yang berbahaya tidak akan selalu menjadi hal yang bagus.
Tidak peduli sebesar apapun krisis yang melanda Benua Versailles, mereka tetap harus bisa berburu dan mengumpulkan berbagai item untuk dijual.
Kebanyakan komentar di postingan itu datang dari Dark Gamer yang suka menyendiri.

Setelah itu, Lee Hyun membaca beberapa postingan lainnya.

.-.-.-.-.-.-
Profesi penyihir terbaru. Necromancer, unlocked!
.-.-.-.-.-.-
Profesi bertarung : keunggulan dan kekurangan mereka
.-.-.-.-.-.-
Profesi yang bagus dan seimbang
.-.-.-.-.-.-
Profesi yang cocok buat solo
.-.-.-.-.-.-
Profesi yang enak buat mencari uang
.-.-.-.-.-.-
Seperti apa masa depan para petualang, 3 tahun setelah awal Benua Versailles?
.-.-.-.-.-.-
Drop list monster
.-.-.-.-.-.-

Postingan yang paling populer di forum Dark Gamer, kebanyakan berhubungan dengan item.
Tapi jumlah kunjungan di postingan yang berhubungan dengan profesi juga tidak kalah tinggi.
Di postingan tentang profesi Necromancer misalnya, sudah ada banyak informasi yang terkumpul tentang profesi tersebut.
Untuk berubah menjadi Necromancer, seseorang harus menyelesaikan beberapa quest yang sangat rumit.

Untuk memproduksi undead yang pertama, seorang player membutuhkan mayat yang masih segar, dan mereka juga harus memiliki afinitas dengan kematian.
Player tersebut juga harus membunuh banyak makhluk dengan tipe tersebut.
Tindakan seperti itu akan meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh si Necromancer.
Memang, itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, namun bagi para player, memimpin pasukan undead adalah tawaran yang sangat menggiurkan.

“Ini bagus. Aku pikir, buku Necromancer milikku akan laku dengan harga tinggi saat aku menjualnya.”

Lee Hyun masih belum menjual buku yang ia dapatkan dari Lich Shire.
Pada mulanya, berbagai item yang berhubungan dengan Necromancer tidak akan laku dengan harga yang cukup tinggi, karena harga pasarannya masih belum bisa ditentukan.
Necromancer adalah profesi penyihir yang sangat bagus, karena mereka tidak perlu membeli berbagai macam item untuk bisa menggunakan sihir, seperti para Wizard contohnya.
Semakin lama waktu berlalu, profesi Necromancer akan menjadi semakin populer, dan harga dari buku yang dimiliki Lee Hyun juga perlahan akan meningkat.

'Mungkin aku bisa menjualnya setelah 2~3 bulan berlalu.'

Lee Hyun membaca-baca informasi tentang profesi bertarung lainnya dengan cermat.
Postingan yang memuji profesi mereka sendiri!
Masing-masing dari postingan disana sering memamerkan keunggulan yang mereka miliki. Namun, tidak ada seorang pun yang merekomendasikan profesi crafting.

Sangat jarang bagi seorang Dark Gamer untuk memilih profesi yang ahli dalam berpetualang.
Kebanyakan dari mereka memiliki profesi yang enak dipakai solo, seperti Paladin contohnya, yang bisa menggunakan sihir healing.
Elementalis juga disorot berkat kemampuan mereka untuk memanggil spirit yang bisa membantu mereka dalam bertarung.
Akhirnya, setelah Lee Hyun selesai membaca-baca informasi tentang monster, ia berdiri dan bersiap-siap untuk pergi.

***

Hari ini adalah hari Jum'at.
Adik perempuan Lee Hyun, Hayan, pulang dari sekolah lebih awal dari biasanya.

“Hayan, apa kau mau ikut?”

Lee Hyun bertanya kepada adiknya yang sedang beristirahat dan menonton televisi.

“Kakak mau pergi kemana?”
“Aku mau pergi menemui beberapa orang yang aku temui di Royal Road.”
“Maksud kakak, orang-orang yang kakak bicarakan kapan hari?”
“Ya, kami hendak pergi untuk menonton konser bersama-sama.”
“Kedengarannya bagus.”

Terkadang, Lee Hyun akan mengobrol tentang Royal Road bersama adik perempuannya.
Royal Road adalah game yang paling populer di dunia. Adiknya selalu memperhatikan penuh disaat Lee Hyun mengucapkan apapun tentang itu.
Lee Hayan hanya berkata:

“Aku mau istirahat di rumah saja.”
“Ya? Kalau begitu, jangan lupa untuk mengunci pintunya.”
“Ya, kakak tidak perlu merasa khawatir.”

Lee Hayan biasanya akan langsung beristirahat setelah ia pulang dari sekolah.

'Dia pasti merasa lelah karena dia sibuk belajar di sekolah dan di rumah.'

Lee Hyun keluar dari rumah tanpa membuat banyak suara.
Lee Hayan melompat dari tempat duduknya dan berputar-putar dengan gugup, setelah ia memastikan bahwa pintu rumahnya sudah ia kunci.

'Hari ini, mereka akan mengumumkan hasilnya.'

Pada jam 5 sore, Universitas Korea akan mengumumkan hasil dari penerimaan mahasiswa melalui internet dan telepon.
Lee Hayan tengah menunggu hasil tersebut.
Ia ingin mencari tahu, apakah Lee Hyun lolos dari seleksi atau tidak, dan bagaimana caranya ia hendak memberitahukan kabar tersebut kepada kakaknya.

.***

Di dalam sebuah kafe yang ramai.
Kafe itu berlokasi di area sekitar universitas, jadi tempat itu pun terus dilalui oleh banyak orang.
Selain itu, tempat ini juga populer karena alasan yang lain.
Pasangan-pasangan yang bermain Royal Road sering saling bertemu di kafe ini.

Benar, kafe ini adalah tempat dimana kau bisa bertemu dengan orang-orang yang berhubungan denganmu di dalam Royal Road!
Bisa dibilang, kafe itu adalah tempat yang populer di Korea.

“Ehem!”
“Nona, boleh aku pesan satu lagi benda yang namanya parfait itu?”
“Eh, kok rasanya haus sekali ya...”
“Argh, aku jadi gugup begini. Aku harus bersikap lebih rileks.”

***

Ahn Hyundo, berserta empat instruktur dojo yang lain, Chung Il Hoon, Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee.
Mereka, yang seumur hidup mereka digunakan untuk berlatih ilmu pedang, tiba di kafe tersebut terlebih dahulu, dan kini tengah menunggu rekan-rekan mereka yang lain.
Mereka telah mengikat rambut mereka ke belakang, dan otot-otot mereka tampak seperti hendak meledak dari dalam pakaian mereka.
Chung Il Hoon merasa panas, karena ia mengenakan pakaian dengan lengan panjang.

“Perasaan, dojo kita terasa jauh lebih nyaman daripada tmepat ini.”

Roi Lee juga memikirkan hal yang sama.

“Latihan di hutan saja masih lebih nyaman daripada duduk-duduk di tempat ini.”
“Ada begitu banyak orang yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Dan lagi, pakaian mereka itu benar-benar terbuka.”

Choi Jong Bom merasa bingung tentang dimana dirinya harus melihat-lihat.
Ada begitu banyaknya wanita seksi yang mengenakan pakaian minim. Wajahnya tampak memerah.
Kemudian Ahn Hyundo berkata.

“Kalau begitu, apa kalian mau kembali ke dojo sekarang?”
“...”

Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu.
Suasana di sana terasa sangat tidak nyaman dan canggung, namun tidak ada seorang pun dari mereka yang ingin pergi dari tempat itu.

Waktu yang lama berlalu.
Hanya tinggal 10 menit sebelum waktu yang sudah ditentukan tiba.
Oh Dongman datang sambil bergandengan tangan dengan Sin Hye-min
Di Benua Versailles, Sin Hye-min adalah Maylon, dan Oh Dongman adalah Pale.

“Halo.”
“Senang bertemu dengan kalian.”

Oh Dongman dan Sin Hye-min membungkuk dan menyapa mereka.
Sebagai gantinya, Ahn Hyundo dan para instruktur dojo mencoba untuk membungkuk dan membalas sapaan mereka dengan badan mereka yang besar dan kekar.
Manusia Besi, sebutan yang diberikan kepada mereka oleh Mapan saat pertama kali mereka bertemu, ternyata benar-benar pas.

“Hai kawan.”

Ahn Hyundo mencoba untuk membuat para instruktur dojo yang lain merasa santai saat berhadapan dengan orang-orang yang lebih muda.
Kemudian, rekan-rekan mereka yang lain mulai muncul satu demi satu.

“Ah, kemari!”

Ahn Hyundo dan Chung Il Hoon membungkuk untuk menyapa Kim In Young yang datang ke kafe sambil mengenakan gaun berwarna putih.

“Halo.”
“Ya, kamu datang juga ya. Di sini kamu kelihatan lebih cantik.”
“Terima kasih.”
“Siapa namamu?”
“Kim In Young.”

Ia mengambil kursi dan duduk di atasnya.
Kemudian, Yeon Hee Park dan Yoon Soo Park, alias Romuna dan Surka, datang menghampiri dan mengucapkan salam kepada yang lainnya.

“Halo.”
“Senang bertemu dengan kalian.”

Mereka merasa terkejut saat mereka melihat sosok Ahn Hyundo.

'Ngeri!'
'Tatapannya seperti orang yang haus darah.'

Kemudian mereka melihat rekan-rekan mereka yang lain.
Chung Il Hoon!
Ia memiliki wajah yang berwibawa, namun juga tampan dan tampak liar. Ia kelihatan seperti orang yang sangat toleran.
Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee.
Mereka terus membungkukkan pinggang mereka.
Rasanya seperti itu adalah naluri yang mereka miliki sejak lahir.

Suasana di kafe menjadi lebih tenang saat Choi Ji Hoon, atau yang biasa dikenal sebagai Zephyr, masuk ke dalam kafe dengan tampangnya yang ramah.

“Hyung, senang bertemu dengan kalian.”

Walau enggan, dia tetap memberikan salam dengan hormat!
Ia sadar, kini dirinya sedang bertemu dengan rekan-rekannya di kehidupan nyata.
Tiba-tiba, bagian depan kafe menjadi semakin ramai.

“Ada Jae Lynn.”
“Penyanyi itu?”
“Ada selebritis yang datang kemari...”
“Jadi itu artinya dia bermain Royal Road?”

Jae Lynn secara terang-terangan masuk ke dalam kafe.
Sekalipun ditutupi dengan kacamata dan topi, wajah seseorang masih tetap bisa dikenali dengan mudah.
Di saat Jae Lynn masuk ke dalam kafe, semua orang berhenti bicara dan mengalihkan perhatian mereka kepadanya.
Pakaian yang ia kenakan, walaupun bukan merupakan kostum yang ia pakai saat berpentas, tetap tampak serasi dengan penampilannya.
Pakaian tersebut agak terbuka di daerah dada bagian atas dan juga bagian pinggang, sehingga menonjolkan lengkungan tubuhnya yang seksi.
Orang-orang pun tak bisa memalingkan pandangan mereka dari leher Jae Lynn yang putih dan mulus.

Setelah melihat-lihat selama beberapa saat, Jae Lynn kemudian berjalan ke arah Ahn Hyundo dan Chung Il Hoon.
Glek!

“Gadis itu... kenapa dia datang kemari, Sahyung?”
“Ke- kenapa dia mendekat kesini?”
“Sahyung, mungkin kita telah berbuat salah...”

Badan Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee mulai gemetar. Chung Il Hoon yang juga merasa bingung hanya bisa tersenyum.

“Kalian, apa kalian tidak tahu alasannya?”
“Sahyung, apa kau tahu?”
“Mana aku tahu!”
“Ah, kalian ini, begitu saja tidak tahu.”

Chung Il Hoon mengangkat kedua bahunya.

“Bukannya dia datang kemari karena dia merasa tertarik dengan otot-ototku yang menawan ini? Hahaha!”
“...”

Mereka masih belum mengetahui alasan dibalik tindakan Jae Lynn.
Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee, berpikir di dalam hati mereka.

'Dia ini selalu memikirkan wanita dengan cara yang sama seperti saat ia memikirkan pertarungan.'

Terlepas dari kesalahpahaman yang ditunjukkan oleh Chung Il Hoon, Jae Lynn tetap menghampiri dan menyapa mereka.

“Halo, maaf aku agak terlambat. Jadi Weed masih belum datang?”

Ia duduk di salah satu kursi yang kosong.
Kedua mata Oh Dongman terbuka lebar-lebar, dan dia pun bertanya dengan gugup.

“Em, permisi.”
“Ya?”
“Jadi maksudmu... kamu ini Hwaryeong?”
“Ya.”

Jae Lynn mengangguk dan membenarkan pertanyaan Oh Dongman.
Dari semua gadis yang tergabung dalam party mereka, hanya Hwaryeong yang masih belum datang.

'Jadi ini artinya.... selama ini kita bermain bersama Jae Lynn!'

Oh Dongman dan Sin Hye-min benar-benar terkejut. Semua orang boleh menikmati Royal Road. Tidak ada aturan yang menyebutkan bahwa selebritis tidak boleh memainkan Royal Road. Mereka tidak menyangka bahwa mereka akan benar-benar bertemu dengan seorang selebritis yang juga bermain Royal Road!
Yoon Soo Park menggenggam kedua tangan Jae Lynn.

“Unnie, aku adalah penggemarmu!” (*unnie=kakak (perempuan))
“Benarkah? Terima kasih.”
“Em, kamu tampak lebih cantik di kehidupan nyata. Kenapa kok kamu tampak agak berbeda dengan karakter Royal Road mu?”
“Iya? Kita kan bisa mengubah wajah kita saat membuat karakter. Aku mengubah banyak hal, seperti kedua mataku, dan juga kesan menyeluruh dari tubuhku, agar orang-orang tidak mengenaliku di dalam game.”
“Tubuh?”
“Disitulah kebodohanku. Aku pikir kalau aku terlalu banyak makan makanan yang lezat, berat badanku akan bertambah... jadi aku pikir, sebagai seorang dancer, aku bisa melakukan banyak aktifitas fisik.”

Jae Lynn dan Yoon Soo Park mulai mengobrol tentang berbagai macam hal.
Sementara itu, wajah Yeon Hee Park dan Kim In Young tampak tegang.

'Rival yang kuat telah muncul.'
'Di Royal Road, Hwaryeong mengincar Weed, tentu dia tidak akan melakukan itu juga di kehidupan nyata kan...!'
'Menurutku sih tidak, tapi tetap saja, dia adalah artis sekaligus penyanyi!'

Konfrontasi yang muncul gara-gara memperebutkan seorang pria!
Chung Il Hoon, Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee, memiliki usia yang 5 tahun lebih tua daripada anggota party lainnya.
Karena itulah, mereka sama sekali tidak ikut campur dengan percakapan para gadis.
Oh Dongman hanya tertarik kepada Sin Hye Min, dan Ji Hoon mampu mengobrol tentang beberapa topik dengan baik.
Roi Lee berbisik kepada Choi Jong Bom.

“Dia adalah gadis yang sangat cantik.”
“Ya, Sahyung, aku tidak mengira bahwa ternyata Hwaryeong adalah gadis yang secantik itu.”

Mereka tidak tahu bahwa Jae Lynn adalah seorang penyanyi.

Kelompok orang dalam jumlah besar tengah berkumpul di meja nomor 2.
Kelompok tersebut terdiri dari pemuda dan pemudi yang menciptakan suasana yang penuh dengan semangat.
Mereka mengobrol tentang berbagai topik kecil dengan seru!

Namun, Ahn Hyundo yang usianya sudah lebih dari 50 tahun, hanya terduduk disana dengan postur yang kaku dan tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Benar, mereka bermain bersama-sama di Royal Road. Tapi perbedaan usia mereka yang terlalu besar membuat Ahn Hyundo tidak bisa bergabung dalam percakapan mereka. Di tambah lagi, tatapan matanya mampu membuat orang merasa ngeri. Rasanya seperti dia tengah mengganggu sekelompok orang yang sedang duduk-duduk dan ingin mendapat perhatian dari mereka.
Kemudian, Lee Hyun datang ke dalam kafe. Dia sama sekali tidak mengubah penampilan tubuhnya di dalam Royal Road, jadi mudah bagi mereka untuk mengenalinya.

“Kesini!”

Yoon Soo Park melambaikan tangannya.
Lee Hyun mendekati mereka dengan perlahan dan menyapa mereka.

“Halo, aku Lee Hyun.”

Ia sudah kenal dengan Ahn Hyundo, Chung Il Hoon, Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee.

“Namaku Oh Dongman.”
“Sin Hye-min.”
“Hyung, namaku Ji Hoon!”

Lee Hyun dengan mudah menerima mereka, karena dia sudah sering bertemu dengan mereka di Royal Road.
Lee Hyun hendak duduk di samping Jae Lynn. Itu adalah tempat yang kosong di dekat pintu masuk, jadi ia melakukan itu tanpa berpikir yang aneh-aneh. Jae Lynn adalah penyanyi yang sangat terkenal. Sama seperti Ahn Hyundo, Lee Hyun juga tidak mengerti tentang itu. Faktanya, menurut kriteria Weed, Jae Lynn adalah wanita yang biasa-biasa saja.

'Dia memakai pakaian yang tampak mahal. Kalung, anting-anting, gelang, dan aksesoris lainnya. Kemewahan semacam itu tidak ada gunanya!'

Menurut kriteria Lee Hyun, Jae Lynn mendapat nilai minus 200.

“Lee Hyun.”

Choi Jang Bom memanggilnya saat ia hendak duduk.

“Ya, Sahyung?”
“Tempat ini juga kosong. Kenapa kamu tidak duduk disini saja?”

Lee Hyun menolak tawarannya dan langsung duduk di samping Jae Lynn.

“Sahyung, kalian sudah datang kemari sebelum pertemuan ini dimulai?”
“Ya, aku datang agak awal. Kalau kamu bagaimana?”
“Aku terlambat gara-gara aku terjebak di atas bus.”

Mulai dari sana, suasananya menjadi agak cerah.
Chung Il Hoon dan Choi Jong Bom memiliki wajah yang bisa membuat orang merasa takut, dan mereka merasa kesulitan untuk mengobrol dengan orang lain untuk pertama kalinya.
Selain dari tampang mereka yang mengerikan, mereka juga kesulitan untuk mengucapkan apapun, karena suasananya yang benar-benar kaku!

Setelah Lee Hyun datang, Chung Il Hoon dan Choi Jong Bom mulai merasa agak mudah untuk berbicara dengan orang lain. Rasanya seperti ujung dari beban yang mereka tanggung berkurang.
Oh Dongman berdiri dari kursinya.

“Kalau kita berangkat sekarang, aku pikir kita bisa sampai ke konsernya tepat waktu. Ayo semuanya.”

Mendengar itu, mereka pun segera beranjak.
Lee Hyun tiba-tiba membungkuk.

“Ah, tali sepatuku...”
“...”

Dia sama sekali tidak berbeda dari karakter miliknya di Royal Road!
Pada akhirnya, dia pergi bersama Ahn Hyundo untuk melihat konser.

Konser musik klasik.
Kursi di pertunjukan tersebut terisi penuh, karena yang tampil dalam pertunjukan malam ini adalah orkestra ternama dari Perancis.
Oh Dongman dan Sin Hye-min telah memesan beberapa kursi di bagian tengah tribun.
Sin Hye-min mampu memesan kursi dengan posisi yang sering diperebutkan seperti itu, karena dia bekerja di industri penyiaran.

Lee Hyun duduk di kursi yang telah dipesankan untuknya.
Konser itu dimulai dengan salam dari sang konduktor.
Dia adalah konduktor pemula yang berhasil mendapat pengakuan di Perancis. Konduktor itu mengadakan konser di seluruh dunia untuk meningkatkan ketenaran dan rasa kepercayaan dirinya.

'Pertunjukan yang dimiliki Korea ini benar-benar kuno. Sekarang sudah waktunya bagi para pendengar untuk merasakan sesuatu yang baru dan mengejutkan.'

Acara tersebut dimulai dengan suasana yang khusyuk dan serius. Kemudian, setelah 10 menit berlalu, terdengar suara-suara asing.
Brrbrbrrbrbr!
Kerrrrr!
Chung Il Hoon dan Ahn Hyundo telah tertidur sambil mendengkur.
Oh Dongman melihat-lihat ke sekeliling tempat duduk mereka. Dan ternyata, semua orang tengah melihat ke arah mereka.

“Ini memalukan.”

Wajah Oh Dongman memerah karena malu.
Ia juga merasa khawatir bila mereka bisa mengenali Jae Lynn.
Yeon Hee Park mengeluh.

“Kok bisa-bisanya mereka tidur di tempat seperti ini. Aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya mereka bisa melakukan itu.”

Namun, 10 menit kemudian...

“Haaaaaah.”

Kelopak mata Ji Hoon mulai terasa berat.

“Bahkan sekalipun ditonton bersama-sama, pertunjukan ini benar-benar terlalu membosankan.”

Ia melihat-lihat sekeliling, dan ternyata semuanya juga sudah tertidur.
Oh Dongman, Kim In Young, Sin Hye-min, dan Yeon Hee Park, semuanya tertidur.
Leveling nonstop di dungeon selama berhari-hari membuat rasa lelah mereka menumpuk. Saat ketegangan sudah berlalu dan suasananya menjadi tenang, mereka pun jatuh tertidur.

“Kalau dipikir-pikir, aku juga merasa ngantuk.”

Ji Hoon akhirnya juga ikut tertidur.
Sekelompok orang tertidur bersama-sama!
Jae Lynn merasa terkejut saat ia mendengar bunyi mendengkur di tengah-tengah konser musik klasik tersebut. Semuanya teman-temannya telah jatuh tertidur.

“Bagaimana kalau kita membangunkan mereka?”

Dengan hati-hati ia berbisik kepada Lee Hyun, yang duduk tepat disamping dirinya. Namun, tidak ada jawaban yang muncul.

“....Apa kau bercanda?”

Jae Lynn memegang dan menggoyang-goyangkan tangan Lee Hyun. Ia menggoyang-goyangkan badan Lee Hyun untuk melihat apakah ada respons yang akan ia berikan. Dan ternyata, Lee Hyun tertidur sambil menonton pertunjukan tersebut dengan mata yang terbuka lebar.

“Wow, kau benar-benar tidur?”

Jae Lynn hanya bisa menghela nafas. Pada akhirnya, dia juga ikut menutup matanya.

“Akulah yang paling kuat.”

Ahn Hyundo tengah bermimpi.
Sorak sorai terdengar saat ia berjalan di jalanan lebar.
Ia telah berhasil meraih kemenangan besar di dalam peperangan, dan diakui sebagai pahlawan oleh semua orang!

“Ijinkan aku untuk berdansa denganmu.”
“Kau benar-benar tampak cantik.”

Chung Il Hoon juga sedang bermimpi.
Ia sedang berada di istana abad pertengahan dengan ditemani oleh musik yang enak didengar.
Seluruh bagian istana itu dipenuhi oleh wanita-wanita cantik yang berasal dari keluarga bangsawan!
Sudah menjadi hal yang biasa bagi seorang wanita untuk merasa tertarik kepada ksatria yang menjanjikan dan memiliki tubuh yang kuat.
Disana, ia dikelilingi oleh batu-batu permata yang akan ia bawa ke kampung halamannya.
Chung Il Hoon memiliki kekayaan yang tidak ada tandingannya!

Namun, mereka bukanlah satu-satunya orang yang bermimpi.

'Monster!'
'Buset, makhluk-makhluk ini lagi!'
'Bah, mereka lagi.'

Yang lainnya tengah mengalami mimpi buruk, mereka semua kembali menjalani leveling tanpa henti di dalam mimpi mereka.
Tidak seperti Ahn Hyundo, Chung Il Hoon, dan yang lainnya, Lee Hyun tertidur dengan pulas.

Saat ini, dia benar-benar merasa santai.
Tidur satu jam lebih sedikit dari biasanya berarti, dia bisa mendapatkan semakin banyak experience skill dan karakter.
Lee Hyun tidak bisa beristirahat gara-gara biaya bulanan yang dibutuhkan untuk bermain Royal Road.
Jadi bagi Lee Hyun, konser musik klasik ini adalah waktu relaksasi yang berharga.

Hyun yang tertidur dengan pulas tidak sadar bahwa dirinya tengah bersandar di pundak Jae Lynn.
Jae Lynn bisa merasakan sentuhan tubuh Lee Hyun, saat ia membelai rambut Lee Hyun.
Sementara itu, sang konduktor benar-benar merasa marah.

'Bagaimana mungkin mereka bisa tertidur saat mendengarkan pertunjukan musikku! Apa yang kurang dari musikku!?'

Konduktor itu mengerahkan seluruh tenaganya dalam memimpin para anggota orkestra.
Penuh dengan gairah! Alunan musik yang menggetarkan jiwa! Musik terbaik!
Sekalipun itu hanya untuk membangunkan orang-orang yang tertidur.

Lee Hyun dan kawan-kawannya pergi meninggalkan konser tersebut sambil merenggangkan otot-otot di tubuh mereka.

“Itu tadi benar-benar pertunjukan yang bagus.”
“Aku masih agak merasa capek...”
“Tubuhku jadi terasa segar.”
“Oh, aku benar-benar tidur dengan nyenyak.”

Setelah bangun tidur, mereka merasa lapar.

“Hey, aku yang traktir.”

Ji Hoon mengajak mereka semua makan di restoran terdekat.
Makan sampai kenyang bisa menghilangkan rasa lelah yang mereka derita.
Daging panggang disediakan di atas piring-piring, lalu mereka mengambil banyak daging ke dalam mangkuk masing-masing.
Mereka saling berbagi daging panggang dengan satu sama lain dan minum-minum sambil mengobrol.
Itu memang bukan sesuatu yang spesial, namun mereka merasa puas dan bahagia.
Di saat mereka selesai makan dan pergi keluar dari restoran, langit sudah berubah menjadi gelap.

“Memang sayang rasanya, tapi sekarang kita harus pergi.”

Itu adalah perpisahan yang agak terasa emosional.
Mereka bertemu di dalam game, dan saling berkenalan dengan satu sama lain.
Namun kini mereka telah benar-benar bertemu di kehidupan nyata.

“Aku senang bisa bertemu dengan kalian. Sekarang kita bisa saling bertemu, kapanpun kita mau.”
“Hari ini benar-benar menyenangkan bagiku.”
“Sampai jumpa lain kali.”
“Kita akan bertemu lagi di dungeon Rotten Lich.”
“Kita benar-benar perlu untuk menjual semua japtem yang menumpuk di tas kita.”

Mereka saling bertukar email dan juga nomor telepon, lalu mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
Lee Hyun pulang ke rumahnya dengan mengendarai bus umum. Tapi disaat ia sampai di rumah, ia melihat Hayan yang sedang duduk di depan komputer sambil mengusap air matanya.

“Ada apa?”

Tubuh Lee Hyun bergetar karena ia merasa marah.
Saat mereka mereka berdua masih kecil, mereka sering mengalami nasib buruk.
Anak-anak lain sering menggoda mereka dengan membawa nama orang tua mereka yang telah tiada.

“Itu...”

Hayan menggunakan komputer tersebut untuk mengunjungi situs Universitas Korea.
Di sana, ada daftar yang menunjukkan nama-nama peserta seleksi yang lolos.

“Aku lolos seleksi penerimaan.”

Lee Hyun segera mengalihkan pandangannya ke arah layar monitor.

“Apa ini daftar calon mahasiswa yang lolos dari seleksi penerimaan di Universitas Korea? Apa kamu benar-benar yakin kalau kamu diterima?”
“Ya. Namaku tertulis di sana.”
“Lalu, apa kamu mendapat beasiswa?”
“Barusan mereka menghubungiku lewat telepon, dan mengabarkan kalau aku mendapat beasiswa.”

Tubuh Lee Hyun semakin bergetar. Saat pertama kali ia mendengar berita tersebut, ia meneteskan air mata kegembiraan.

'Tapi kenapa dia harus menerima beasiswa...'

Janji yang ia buat dengan adiknya!
Bila Hayan mendapat beasiswa, maka Lee Hyun harus kuliah.

“Kakak, bukannya kakak berjanji untuk kuliah?”
“Ya. Aku akan menepati janjiku.”

Lee Hyun merasa tidak enak di dalam hatinya.
Tadinya dia hendak menguliahkan adiknya di universitas yang bagus, tapi sekarang dia harus menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk menguliahkan dirinya sendiri.
Tapi dia sudah terlanjur membuat janji dengan adik dan neneknya.

Hanya saja, dia tidak merasa senang. Ada lebih banyak hal yang harus ia khawatirkan selain kelolosan dirinya dalam seleksi penerimaan calon mahasiswa.
Sekarang, dia masih perlu terus-terusan mencari uang.
Lee Hyun mengeluarkan buku tabungan yang tersembunyi di dalam sebuah buku lain, dan memberikannya kepada Hayan.

“Aku masih tetap ingin membantu membayar biaya kuliahmu. Aku ingin kamu bisa membeli pakaian-pakaian yang bagus, dan memiliki uang yang bisa kamu gunakan semaumu. Setidak-tidaknya, agar kamu bisa melakukan perjalanan ke luar negeri.”
“Kakak.”
“Sebagai seorang mahasiswa, kamu harus belajar dengan giat. Akan ada waktu dimana kamu membutuhkan uang. Ini adalah uang yang sudah aku tabung untuk digunakan dalam situasi seperti ini.”

Lee Hyun ingin mengajarkan cara menggunakan uang dengan benar kepada adiknya.
Sejak ia masih muda, Lee Hyun selalu menabung uang yang ia miliki, dan ia juga tidak tahu cara untuk menggunakan uang-uang tersebut. Namun, dia tidak cukup bodoh untuk berpikir bahwa uang adalah sesuatu yang akan ia bawa dalam kematian.
Dia selalu mengelola uangnya dengan hemat.
Lee Hyun dengan tekun berusaha mencari uang untuk keluarganya.

“Terima kasih kak.”

Kedua mata Hayan meneteskan air mata.
Dengan hati-hati, ia membuka buku tabungan yang mengandung 30 juta won, yang isinya terus-terusan ditambahkan oleh kakaknya agar dirinya bisa kuliah.
Bahkan, Lee Hyun rela pergi dengan berjalan kaki kemana-mana untuk bisa menghemat lebih banyak uang.

'Kakak melakukan ini semua untukku hanya dalam waktu satu tahun?'

Untuk beberapa saat, Hayan merasa kesulitan saat ia memegang buku tabungan tersebut.
Dia bingung, harus dia gunakan untuk apa uang yang ada di dalam tabungan tersebut.
Pada mulanya, dia hendak berusaha untuk menghemat sebanyak mungkin uang yang ia miliki saat ia mulai kuliah.

Namun sekarang Hayan adalah seorang mahasiswa.
Seharusnya, seorang mahasiswa mampu membiayai biaya hidup mereka sendiri.
Berbagai biaya kuliah yang harus dibayar oleh Hayan, kini ditanggung oleh beasiswa yang ia dapatkan.

'Aku ingin merasakan bagaimana cara kakak melihat dunia ini.'

Pada akhirnya, Hayan memutuskan untuk membeli sebuah kapsul bermain.

***

Kuil Orde Freya!
Di dalamnya, ada beberapa orang yang tengah mencoba untuk membeli air suci dan blessing dari para pendeta.

“Hey, apa kau sudah mendengar beritanya?”
“Berita apa?”
“Kemarin, Guild Hermes berhasil merebut 3 kastil.”
“Kastil yang satu itu juga?”
“Ya. Kastil itu mampu bertahan cukup lama, tapi ujung-ujungnya sama saja, kastil itu tidak bisa bertahan dari serangan habis-habisan guild Hermes.”

Kota-kota berukuran besar sangatlah berbeda dengan kota-kota pinggiran dan yang berukuran kecil.
Penguasa dari kota besar mampu melatih penghuninya agar mereka bisa menjadi prajurit dan pemanah.
Penguasa kota besar juga mampu mengambil alih kekuasaan dari kota-kota lainnya untuk meningkatkan pendapatan komersil.
Dan bagi mereka, memiliki kekuatan militer yang besar adalah peran yang sangat penting.

“Apa mereka sudah berhasil menguasai seluruh wilayah Kerajaan Haven?”
“Belum, masih ada beberapa kota yang tersisa.”
“Baik itu kota besar maupun kota kecil tidak akan mampu menghentikan mereka.”
“Yah, itu sudah tidak penting lagi. Ujung-ujungnya, semuanya akan jatuh ke tangan Hermes.”
“BadRay menyebut dirinya sebagai raja. Tak lama lagi, dia akan menguasai tahta Kerajaan Haven. Tampaknya, itu akan menjadi acara yang meriah, dengan jumlah tamu melebihi 6000 orang.”

Obrolan tentang guild Hermes dan BadRay tak henti-hentinya terdengar dari para player.
Dia adalah orang pertama yang layak untuk menjadi seorang raja, sekaligus player terkuat di Benua Versailles. BadRay adalah makna sesungguhnya dari seorang raja.

BadRay tidak memiliki reputasi yang sangat bagus.
Untuk bisa sampai di posisinya sekarang, dia harus menjalani banyak pertempuran.
Penuh dengan kekejaman, tanpa mengenal ampun!
Berkat reputasi buruknya tersebut, BadRay berhasil mencapai posisinya saat ini.

“Kastil itu memiliki kekuatan militer yang menyedihkan.”
“Meski begitu, guild Hermes tidak akan memiliki masa depan yang cerah.”
“Kau benar. Separuh guild yang tergabung dalam aliansi guild Hermes itu tidak berguna.”
“Aku dengan guild Iron Templar dan Lone Wizard tengah merencanakan sebuah koalisi.”
“Kelihatannya akan ada perang besar antara koalisi mereka melawan guild Hermes. Enaknya kita bergabung dengan sisi yang mana?”
“Nah, menurutku Hermes bakal mengumpulkan dana terlebih dahulu untuk sementara waktu, lalu mereka akan mencurahkan uang yang mereka miliki ke dalam urusan internal guild.”
“Kalau dipikir-pikir, mereka memiliki banyak wilayah kekuasaan. Aku yakin mereka akan menderita serangan dari guild lain.”
“Menjaga sesuatu itu lebih sulit daripada merebut sesuatu.”
“Perang ini tidak akan pernah berakhir.”

Orang-orang terus membicarakan guild Hermes dan BadRay.
Kemudian, datanglah para Paladin yang mewakili Orde Freya dalam jumlah besar.
Orang-orang menghentikan percakapan mereka untuk melihat para Paladin.
Gerakan besar dari Paladin Orde Freya!

“Ada apa?”
“Tampaknya sebentar lagi akan ada hal besar yang terjadi.”

No comments:

Post a Comment