Konser Musik Klasik
Lee Hyun bangun pagi-pagi untuk pergi
ke pasar dan membeli bahan makanan segar untuk adiknya.
Setelah ia selesai mempersiapkan
makanan bagi adiknya, ia login ke dalam Hall of Fame. Kemudian, ia
mengupload video tentang Lich dan pembantaian yang ia lakukan di
dalam dungeon.
“Aku penasaran, berapa banyak
penonton yang akan aku dapat kali ini.”
Dia tidak berharap banyak, karena video
leveling yang tidak berhubungan dengan quest biasanya tidak akan
menjadi populer.
Sebaliknya, orang-orang lebih suka
melihat pertempuran yang seru.
Namun itu juga memiliki keunggulan,
karena player lain juga turut mengupload rekaman saat mereka sendiri
yang sedang leveling.
“Untuk sekarang, aku akan
menguploadnya terlebih dahulu.”
Ia melakukan itu dengan harapan bahwa
akan ada orang lain yang merasa tertarik dengan video miliknya.
Meningkatkan ketenaran hingga mencapai puncak yang lebih tinggi
adalah kompetisi yang sulit bagi para player.
“Masih mending daripada tidak di
upload.”
KMC Media sering menelusuri Hall of
Fame untuk mencari video-video leveling yang laku dijual.
Lee Hyun, lagi-lagi mengupload seluruh
video levelingnya selama 2 hari tanpa di edit maupun di potong
terlebih dahulu.
*Diirrriiiiiing!*
Mendadak, suara dering terdengar dari
speaker komputer miliknya.
Lee Hyun mengupload berbagai video yang
tersimpan di dalam kapsulnya ke internet dengan menggunakan komputer
miliknya yang sudah sangat kuno.
Dari waktu ke waktu, ia akan menemukan
bagian yang rusak dari komputer tersebut, yang ujung-ujungnya harus
ia perbaiki.
“Jadi, sudah sekitar 2 tahun berlalu
ya.”
Lee Hyun menjelajahi berbagai laman
internet untuk mencari informasi sampai hari menjadi siang. Dia tidak
ingin info tentang Royal Road yang ia miliki tertinggal dari
info-info yang terbaru.
Ada segala jenis hal yang terjadi di
seluruh Benua Versailles di setiap saatnya, yang tidak diketahui oleh
siapapun.
Lee Hyun mengakses situs Dark Gamer.
Ada banyak jumlah Dark Gamer di dalam
Royal Road. Bisa dibilang, mereka adalah salah satu kekuatan yang
paling penting di seluruh Benua Versailles.
Orang-orang yang menyesal karena telah
berpartisipasi dalam Ekspedisi Utara.
Bagaimana cara mengatasi hawa panas
yang melanda Benua Versailles.
Itu adalah postingan pertama yang
menarik perhatian Lee Hyun.
'Oh, itu kabar tentang Ekspedisi
Utara.'
Weed membaca postingan tersebut dengan
seadanya.
Pada mulanya, ekspedisi itu berjalan
dengan mulus semenjak mereka mulai bergerak menuju daratan utara.
Namun, mereka gagal mempersiapkan diri
untuk menghadapi badai es dan hawa dingin yang luar biasa yang ada di
sana.
Di malam hari, mereka bisa terbunuh
gara-gara dihantam oleh balok es yang melayang, atau mati gara-gara
kedinginan dan membeku di tempat.
Dan berkat cuaca yang sangat dingin,
mereka mudah terjangkit demam yang mampu mengurangi kekuatan fisik
secara drastis.
Mereka akan mengalami masa-masa yang
sulit dalam perjalanan mereka di daratan utara, dan mereka juga harus
melawan monster dan hewan liar, jadi lama kelamaan orang-orang yang
tergabung dalam ekspedisi tersebut mulai melarikan diri.
Di awal ekspedisi, mereka memiliki
semangat yang tinggi, namun setelah mereka menderita seperti pengemis
selama beberapa waktu, semangat itu pun lenyap.
Sebagai tambahan, respons yang di dapat
juga tidak begitu bagus.
Sebagai Dark Gamer, mereka harus
memprioritaskan uang. Namun, menerima quest yang berbahaya tidak akan
selalu menjadi hal yang bagus.
Tidak peduli sebesar apapun krisis yang
melanda Benua Versailles, mereka tetap harus bisa berburu dan
mengumpulkan berbagai item untuk dijual.
Kebanyakan komentar di postingan itu
datang dari Dark Gamer yang suka menyendiri.
Setelah itu, Lee Hyun membaca beberapa
postingan lainnya.
.-.-.-.-.-.-
Profesi penyihir terbaru.
Necromancer, unlocked!
.-.-.-.-.-.-
Profesi bertarung :
keunggulan dan kekurangan mereka
.-.-.-.-.-.-
Profesi yang bagus dan
seimbang
.-.-.-.-.-.-
Profesi yang cocok buat
solo
.-.-.-.-.-.-
Profesi yang enak buat
mencari uang
.-.-.-.-.-.-
Seperti apa masa depan
para petualang, 3 tahun setelah awal Benua Versailles?
.-.-.-.-.-.-
Drop list monster
.-.-.-.-.-.-
Postingan yang paling
populer di forum Dark Gamer, kebanyakan berhubungan dengan item.
Tapi jumlah kunjungan di
postingan yang berhubungan dengan profesi juga tidak kalah tinggi.
Di postingan tentang profesi
Necromancer misalnya, sudah ada banyak informasi yang terkumpul
tentang profesi tersebut.
Untuk berubah menjadi
Necromancer, seseorang harus menyelesaikan beberapa quest yang sangat
rumit.
Untuk memproduksi undead
yang pertama, seorang player membutuhkan mayat yang masih segar, dan
mereka juga harus memiliki afinitas dengan kematian.
Player tersebut juga harus
membunuh banyak makhluk dengan tipe tersebut.
Tindakan seperti itu akan
meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh si Necromancer.
Memang, itu bukanlah hal
yang mudah untuk dilakukan, namun bagi para player, memimpin pasukan
undead adalah tawaran yang sangat menggiurkan.
“Ini bagus. Aku pikir,
buku Necromancer milikku akan laku dengan harga tinggi saat aku
menjualnya.”
Lee Hyun masih belum menjual
buku yang ia dapatkan dari Lich Shire.
Pada mulanya, berbagai item
yang berhubungan dengan Necromancer tidak akan laku dengan harga yang
cukup tinggi, karena harga pasarannya masih belum bisa ditentukan.
Necromancer adalah profesi
penyihir yang sangat bagus, karena mereka tidak perlu membeli
berbagai macam item untuk bisa menggunakan sihir, seperti para Wizard
contohnya.
Semakin lama waktu berlalu,
profesi Necromancer akan menjadi semakin populer, dan harga dari buku
yang dimiliki Lee Hyun juga perlahan akan meningkat.
'Mungkin aku bisa menjualnya
setelah 2~3 bulan berlalu.'
Lee Hyun membaca-baca
informasi tentang profesi bertarung lainnya dengan cermat.
Postingan yang memuji
profesi mereka sendiri!
Masing-masing dari postingan
disana sering memamerkan keunggulan yang mereka miliki. Namun, tidak
ada seorang pun yang merekomendasikan profesi crafting.
Sangat jarang bagi seorang
Dark Gamer untuk memilih profesi yang ahli dalam berpetualang.
Kebanyakan dari mereka
memiliki profesi yang enak dipakai solo, seperti Paladin contohnya,
yang bisa menggunakan sihir healing.
Elementalis juga disorot
berkat kemampuan mereka untuk memanggil spirit yang bisa membantu
mereka dalam bertarung.
Akhirnya, setelah Lee Hyun
selesai membaca-baca informasi tentang monster, ia berdiri dan
bersiap-siap untuk pergi.
***
Hari ini adalah hari Jum'at.
Adik perempuan Lee Hyun,
Hayan, pulang dari sekolah lebih awal dari biasanya.
“Hayan, apa kau mau ikut?”
Lee Hyun bertanya kepada
adiknya yang sedang beristirahat dan menonton televisi.
“Kakak mau pergi kemana?”
“Aku mau pergi menemui
beberapa orang yang aku temui di Royal Road.”
“Maksud kakak, orang-orang
yang kakak bicarakan kapan hari?”
“Ya, kami hendak pergi
untuk menonton konser bersama-sama.”
“Kedengarannya bagus.”
Terkadang, Lee Hyun akan
mengobrol tentang Royal Road bersama adik perempuannya.
Royal Road adalah game yang
paling populer di dunia. Adiknya selalu memperhatikan penuh disaat
Lee Hyun mengucapkan apapun tentang itu.
Lee Hayan hanya berkata:
“Aku mau istirahat di
rumah saja.”
“Ya? Kalau begitu, jangan
lupa untuk mengunci pintunya.”
“Ya, kakak tidak perlu
merasa khawatir.”
Lee Hayan biasanya akan
langsung beristirahat setelah ia pulang dari sekolah.
'Dia pasti merasa lelah
karena dia sibuk belajar di sekolah dan di rumah.'
Lee Hyun keluar dari rumah
tanpa membuat banyak suara.
Lee Hayan melompat dari
tempat duduknya dan berputar-putar dengan gugup, setelah ia
memastikan bahwa pintu rumahnya sudah ia kunci.
'Hari ini, mereka akan
mengumumkan hasilnya.'
Pada jam 5 sore, Universitas
Korea akan mengumumkan hasil dari penerimaan mahasiswa melalui
internet dan telepon.
Lee Hayan tengah menunggu
hasil tersebut.
Ia ingin mencari tahu,
apakah Lee Hyun lolos dari seleksi atau tidak, dan bagaimana caranya
ia hendak memberitahukan kabar tersebut kepada kakaknya.
.***
Di dalam sebuah kafe yang
ramai.
Kafe itu berlokasi di area
sekitar universitas, jadi tempat itu pun terus dilalui oleh banyak
orang.
Selain itu, tempat ini juga
populer karena alasan yang lain.
Pasangan-pasangan yang
bermain Royal Road sering saling bertemu di kafe ini.
Benar, kafe ini adalah
tempat dimana kau bisa bertemu dengan orang-orang yang berhubungan
denganmu di dalam Royal Road!
Bisa dibilang, kafe itu
adalah tempat yang populer di Korea.
“Ehem!”
“Nona, boleh aku pesan
satu lagi benda yang namanya parfait itu?”
“Eh, kok rasanya haus
sekali ya...”
“Argh, aku jadi gugup
begini. Aku harus bersikap lebih rileks.”
***
Ahn Hyundo, berserta empat
instruktur dojo yang lain, Chung Il Hoon, Choi Jong Bom, Ma Sang Bom,
dan Roi Lee.
Mereka, yang seumur hidup
mereka digunakan untuk berlatih ilmu pedang, tiba di kafe tersebut
terlebih dahulu, dan kini tengah menunggu rekan-rekan mereka yang
lain.
Mereka telah mengikat rambut
mereka ke belakang, dan otot-otot mereka tampak seperti hendak
meledak dari dalam pakaian mereka.
Chung Il Hoon merasa panas,
karena ia mengenakan pakaian dengan lengan panjang.
“Perasaan, dojo kita
terasa jauh lebih nyaman daripada tmepat ini.”
Roi Lee juga memikirkan hal
yang sama.
“Latihan di hutan saja
masih lebih nyaman daripada duduk-duduk di tempat ini.”
“Ada begitu banyak orang
yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Dan lagi, pakaian mereka itu
benar-benar terbuka.”
Choi Jong Bom merasa bingung
tentang dimana dirinya harus melihat-lihat.
Ada begitu banyaknya wanita
seksi yang mengenakan pakaian minim. Wajahnya tampak memerah.
Kemudian Ahn Hyundo berkata.
“Kalau begitu, apa kalian
mau kembali ke dojo sekarang?”
“...”
Tidak ada yang bisa menjawab
pertanyaan itu.
Suasana di sana terasa
sangat tidak nyaman dan canggung, namun tidak ada seorang pun dari
mereka yang ingin pergi dari tempat itu.
Waktu yang lama berlalu.
Hanya tinggal 10 menit
sebelum waktu yang sudah ditentukan tiba.
Oh Dongman datang sambil
bergandengan tangan dengan Sin Hye-min
Di Benua Versailles, Sin
Hye-min adalah Maylon, dan Oh Dongman adalah Pale.
“Halo.”
“Senang bertemu dengan
kalian.”
Oh Dongman dan Sin Hye-min
membungkuk dan menyapa mereka.
Sebagai gantinya, Ahn Hyundo
dan para instruktur dojo mencoba untuk membungkuk dan membalas sapaan
mereka dengan badan mereka yang besar dan kekar.
Manusia Besi, sebutan yang
diberikan kepada mereka oleh Mapan saat pertama kali mereka bertemu,
ternyata benar-benar pas.
“Hai kawan.”
Ahn Hyundo mencoba untuk
membuat para instruktur dojo yang lain merasa santai saat berhadapan
dengan orang-orang yang lebih muda.
Kemudian, rekan-rekan mereka
yang lain mulai muncul satu demi satu.
“Ah, kemari!”
Ahn Hyundo dan Chung Il Hoon
membungkuk untuk menyapa Kim In Young yang datang ke kafe sambil
mengenakan gaun berwarna putih.
“Halo.”
“Ya, kamu datang juga ya.
Di sini kamu kelihatan lebih cantik.”
“Terima kasih.”
“Siapa namamu?”
“Kim In Young.”
Ia mengambil kursi dan duduk
di atasnya.
Kemudian, Yeon Hee Park dan
Yoon Soo Park, alias Romuna dan Surka, datang menghampiri dan
mengucapkan salam kepada yang lainnya.
“Halo.”
“Senang bertemu dengan
kalian.”
Mereka merasa terkejut saat
mereka melihat sosok Ahn Hyundo.
'Ngeri!'
'Tatapannya seperti orang
yang haus darah.'
Kemudian mereka melihat
rekan-rekan mereka yang lain.
Chung Il Hoon!
Ia memiliki wajah yang
berwibawa, namun juga tampan dan tampak liar. Ia kelihatan seperti
orang yang sangat toleran.
Choi Jong Bom, Ma Sang Bom,
dan Roi Lee.
Mereka terus membungkukkan
pinggang mereka.
Rasanya seperti itu adalah
naluri yang mereka miliki sejak lahir.
Suasana di kafe menjadi
lebih tenang saat Choi Ji Hoon, atau yang biasa dikenal sebagai
Zephyr, masuk ke dalam kafe dengan tampangnya yang ramah.
“Hyung, senang bertemu
dengan kalian.”
Walau enggan, dia tetap
memberikan salam dengan hormat!
Ia sadar, kini dirinya
sedang bertemu dengan rekan-rekannya di kehidupan nyata.
Tiba-tiba, bagian depan kafe
menjadi semakin ramai.
“Ada Jae Lynn.”
“Penyanyi itu?”
“Ada selebritis yang
datang kemari...”
“Jadi itu artinya dia
bermain Royal Road?”
Jae Lynn secara
terang-terangan masuk ke dalam kafe.
Sekalipun ditutupi dengan
kacamata dan topi, wajah seseorang masih tetap bisa dikenali dengan
mudah.
Di saat Jae Lynn masuk ke
dalam kafe, semua orang berhenti bicara dan mengalihkan perhatian
mereka kepadanya.
Pakaian yang ia kenakan,
walaupun bukan merupakan kostum yang ia pakai saat berpentas, tetap
tampak serasi dengan penampilannya.
Pakaian tersebut agak
terbuka di daerah dada bagian atas dan juga bagian pinggang, sehingga
menonjolkan lengkungan tubuhnya yang seksi.
Orang-orang pun tak bisa
memalingkan pandangan mereka dari leher Jae Lynn yang putih dan
mulus.
Setelah melihat-lihat selama
beberapa saat, Jae Lynn kemudian berjalan ke arah Ahn Hyundo dan
Chung Il Hoon.
Glek!
“Gadis itu... kenapa dia
datang kemari, Sahyung?”
“Ke- kenapa dia mendekat
kesini?”
“Sahyung, mungkin kita
telah berbuat salah...”
Badan Choi Jong Bom, Ma Sang
Bom, dan Roi Lee mulai gemetar. Chung Il Hoon yang juga merasa
bingung hanya bisa tersenyum.
“Kalian, apa kalian tidak
tahu alasannya?”
“Sahyung, apa kau tahu?”
“Mana aku tahu!”
“Ah, kalian ini, begitu
saja tidak tahu.”
Chung Il Hoon mengangkat
kedua bahunya.
“Bukannya dia datang
kemari karena dia merasa tertarik dengan otot-ototku yang menawan
ini? Hahaha!”
“...”
“...”
Mereka masih belum
mengetahui alasan dibalik tindakan Jae Lynn.
Choi Jong Bom, Ma Sang Bom,
dan Roi Lee, berpikir di dalam hati mereka.
'Dia ini selalu memikirkan
wanita dengan cara yang sama seperti saat ia memikirkan pertarungan.'
Terlepas dari kesalahpahaman
yang ditunjukkan oleh Chung Il Hoon, Jae Lynn tetap menghampiri dan
menyapa mereka.
“Halo, maaf aku agak
terlambat. Jadi Weed masih belum datang?”
Ia duduk di salah satu kursi
yang kosong.
Kedua mata Oh Dongman
terbuka lebar-lebar, dan dia pun bertanya dengan gugup.
“Em, permisi.”
“Ya?”
“Jadi maksudmu... kamu ini
Hwaryeong?”
“Ya.”
Jae Lynn mengangguk dan
membenarkan pertanyaan Oh Dongman.
Dari semua gadis yang
tergabung dalam party mereka, hanya Hwaryeong yang masih belum
datang.
'Jadi ini artinya.... selama
ini kita bermain bersama Jae Lynn!'
Oh Dongman dan Sin Hye-min
benar-benar terkejut. Semua orang boleh menikmati Royal Road. Tidak
ada aturan yang menyebutkan bahwa selebritis tidak boleh memainkan
Royal Road. Mereka tidak menyangka bahwa mereka akan benar-benar
bertemu dengan seorang selebritis yang juga bermain Royal Road!
Yoon Soo Park menggenggam
kedua tangan Jae Lynn.
“Unnie, aku adalah
penggemarmu!” (*unnie=kakak (perempuan))
“Benarkah? Terima kasih.”
“Em, kamu tampak lebih
cantik di kehidupan nyata. Kenapa kok kamu tampak agak berbeda dengan
karakter Royal Road mu?”
“Iya? Kita kan bisa
mengubah wajah kita saat membuat karakter. Aku mengubah banyak hal,
seperti kedua mataku, dan juga kesan menyeluruh dari tubuhku, agar
orang-orang tidak mengenaliku di dalam game.”
“Tubuh?”
“Disitulah kebodohanku.
Aku pikir kalau aku terlalu banyak makan makanan yang lezat, berat
badanku akan bertambah... jadi aku pikir, sebagai seorang dancer, aku
bisa melakukan banyak aktifitas fisik.”
Jae Lynn dan Yoon Soo Park
mulai mengobrol tentang berbagai macam hal.
Sementara itu, wajah Yeon
Hee Park dan Kim In Young tampak tegang.
'Rival yang kuat telah
muncul.'
'Di Royal Road, Hwaryeong
mengincar Weed, tentu dia tidak akan melakukan itu juga di kehidupan
nyata kan...!'
'Menurutku sih tidak, tapi
tetap saja, dia adalah artis sekaligus penyanyi!'
Konfrontasi yang muncul
gara-gara memperebutkan seorang pria!
Chung Il Hoon, Choi Jong
Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee, memiliki usia yang 5 tahun lebih tua
daripada anggota party lainnya.
Karena itulah, mereka sama
sekali tidak ikut campur dengan percakapan para gadis.
Oh Dongman hanya tertarik
kepada Sin Hye Min, dan Ji Hoon mampu mengobrol tentang beberapa
topik dengan baik.
Roi Lee berbisik kepada Choi
Jong Bom.
“Dia adalah gadis yang
sangat cantik.”
“Ya, Sahyung, aku tidak
mengira bahwa ternyata Hwaryeong adalah gadis yang secantik itu.”
Mereka tidak tahu bahwa Jae
Lynn adalah seorang penyanyi.
Kelompok orang dalam jumlah
besar tengah berkumpul di meja nomor 2.
Kelompok tersebut terdiri
dari pemuda dan pemudi yang menciptakan suasana yang penuh dengan
semangat.
Mereka mengobrol tentang
berbagai topik kecil dengan seru!
Namun, Ahn Hyundo yang
usianya sudah lebih dari 50 tahun, hanya terduduk disana dengan
postur yang kaku dan tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Benar, mereka bermain
bersama-sama di Royal Road. Tapi perbedaan usia mereka yang terlalu
besar membuat Ahn Hyundo tidak bisa bergabung dalam percakapan
mereka. Di tambah lagi, tatapan matanya mampu membuat orang merasa
ngeri. Rasanya seperti dia tengah mengganggu sekelompok orang yang
sedang duduk-duduk dan ingin mendapat perhatian dari mereka.
Kemudian, Lee Hyun datang ke
dalam kafe. Dia sama sekali tidak mengubah penampilan tubuhnya di
dalam Royal Road, jadi mudah bagi mereka untuk mengenalinya.
“Kesini!”
Yoon Soo Park melambaikan
tangannya.
Lee Hyun mendekati mereka
dengan perlahan dan menyapa mereka.
“Halo, aku Lee Hyun.”
Ia sudah kenal dengan Ahn
Hyundo, Chung Il Hoon, Choi Jong Bom, Ma Sang Bom, dan Roi Lee.
“Namaku Oh Dongman.”
“Sin Hye-min.”
“Hyung, namaku Ji Hoon!”
Lee Hyun dengan mudah
menerima mereka, karena dia sudah sering bertemu dengan mereka di
Royal Road.
Lee Hyun hendak duduk di
samping Jae Lynn. Itu adalah tempat yang kosong di dekat pintu masuk,
jadi ia melakukan itu tanpa berpikir yang aneh-aneh. Jae Lynn adalah
penyanyi yang sangat terkenal. Sama seperti Ahn Hyundo, Lee Hyun juga
tidak mengerti tentang itu. Faktanya, menurut kriteria Weed, Jae Lynn
adalah wanita yang biasa-biasa saja.
'Dia memakai pakaian yang
tampak mahal. Kalung, anting-anting, gelang, dan aksesoris lainnya.
Kemewahan semacam itu tidak ada gunanya!'
Menurut kriteria Lee Hyun,
Jae Lynn mendapat nilai minus 200.
“Lee Hyun.”
Choi Jang Bom memanggilnya
saat ia hendak duduk.
“Ya, Sahyung?”
“Tempat ini juga kosong.
Kenapa kamu tidak duduk disini saja?”
Lee Hyun menolak tawarannya
dan langsung duduk di samping Jae Lynn.
“Sahyung, kalian sudah
datang kemari sebelum pertemuan ini dimulai?”
“Ya, aku datang agak awal.
Kalau kamu bagaimana?”
“Aku terlambat gara-gara
aku terjebak di atas bus.”
Mulai dari sana, suasananya
menjadi agak cerah.
Chung Il Hoon dan Choi Jong
Bom memiliki wajah yang bisa membuat orang merasa takut, dan mereka
merasa kesulitan untuk mengobrol dengan orang lain untuk pertama
kalinya.
Selain dari tampang mereka
yang mengerikan, mereka juga kesulitan untuk mengucapkan apapun,
karena suasananya yang benar-benar kaku!
Setelah Lee Hyun datang,
Chung Il Hoon dan Choi Jong Bom mulai merasa agak mudah untuk
berbicara dengan orang lain. Rasanya seperti ujung dari beban yang
mereka tanggung berkurang.
Oh Dongman berdiri dari
kursinya.
“Kalau kita berangkat
sekarang, aku pikir kita bisa sampai ke konsernya tepat waktu. Ayo
semuanya.”
Mendengar itu, mereka pun
segera beranjak.
Lee Hyun tiba-tiba
membungkuk.
“Ah, tali sepatuku...”
“...”
Dia sama sekali tidak
berbeda dari karakter miliknya di Royal Road!
Pada akhirnya, dia pergi
bersama Ahn Hyundo untuk melihat konser.
Konser musik klasik.
Kursi di pertunjukan
tersebut terisi penuh, karena yang tampil dalam pertunjukan malam ini
adalah orkestra ternama dari Perancis.
Oh Dongman dan Sin Hye-min
telah memesan beberapa kursi di bagian tengah tribun.
Sin Hye-min mampu memesan
kursi dengan posisi yang sering diperebutkan seperti itu, karena dia
bekerja di industri penyiaran.
Lee Hyun duduk di kursi yang
telah dipesankan untuknya.
Konser itu dimulai dengan
salam dari sang konduktor.
Dia adalah konduktor pemula
yang berhasil mendapat pengakuan di Perancis. Konduktor itu
mengadakan konser di seluruh dunia untuk meningkatkan ketenaran dan
rasa kepercayaan dirinya.
'Pertunjukan yang dimiliki
Korea ini benar-benar kuno. Sekarang sudah waktunya bagi para
pendengar untuk merasakan sesuatu yang baru dan mengejutkan.'
Acara tersebut dimulai
dengan suasana yang khusyuk dan serius. Kemudian, setelah 10 menit
berlalu, terdengar suara-suara asing.
Brrbrbrrbrbr!
Kerrrrr!
Chung Il Hoon dan Ahn Hyundo
telah tertidur sambil mendengkur.
Oh Dongman melihat-lihat ke
sekeliling tempat duduk mereka. Dan ternyata, semua orang tengah
melihat ke arah mereka.
“Ini memalukan.”
Wajah Oh Dongman memerah
karena malu.
Ia juga merasa khawatir bila
mereka bisa mengenali Jae Lynn.
Yeon Hee Park mengeluh.
“Kok bisa-bisanya mereka
tidur di tempat seperti ini. Aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya
mereka bisa melakukan itu.”
Namun, 10 menit kemudian...
“Haaaaaah.”
Kelopak mata Ji Hoon mulai
terasa berat.
“Bahkan sekalipun ditonton
bersama-sama, pertunjukan ini benar-benar terlalu membosankan.”
Ia melihat-lihat sekeliling,
dan ternyata semuanya juga sudah tertidur.
Oh Dongman, Kim In Young,
Sin Hye-min, dan Yeon Hee Park, semuanya tertidur.
Leveling nonstop di dungeon
selama berhari-hari membuat rasa lelah mereka menumpuk. Saat
ketegangan sudah berlalu dan suasananya menjadi tenang, mereka pun
jatuh tertidur.
“Kalau dipikir-pikir, aku
juga merasa ngantuk.”
Ji Hoon akhirnya juga ikut
tertidur.
Sekelompok orang tertidur
bersama-sama!
Jae Lynn merasa terkejut
saat ia mendengar bunyi mendengkur di tengah-tengah konser musik
klasik tersebut. Semuanya teman-temannya telah jatuh tertidur.
“Bagaimana kalau kita
membangunkan mereka?”
Dengan hati-hati ia berbisik
kepada Lee Hyun, yang duduk tepat disamping dirinya. Namun, tidak ada
jawaban yang muncul.
“....Apa kau bercanda?”
Jae Lynn memegang dan
menggoyang-goyangkan tangan Lee Hyun. Ia menggoyang-goyangkan badan
Lee Hyun untuk melihat apakah ada respons yang akan ia berikan. Dan
ternyata, Lee Hyun tertidur sambil menonton pertunjukan tersebut
dengan mata yang terbuka lebar.
“Wow, kau benar-benar
tidur?”
Jae Lynn hanya bisa menghela
nafas. Pada akhirnya, dia juga ikut menutup matanya.
“Akulah yang paling kuat.”
Ahn Hyundo tengah bermimpi.
Sorak sorai terdengar saat
ia berjalan di jalanan lebar.
Ia telah berhasil meraih
kemenangan besar di dalam peperangan, dan diakui sebagai pahlawan
oleh semua orang!
“Ijinkan aku untuk
berdansa denganmu.”
“Kau benar-benar tampak
cantik.”
Chung Il Hoon juga sedang
bermimpi.
Ia sedang berada di istana
abad pertengahan dengan ditemani oleh musik yang enak didengar.
Seluruh bagian istana itu
dipenuhi oleh wanita-wanita cantik yang berasal dari keluarga
bangsawan!
Sudah menjadi hal yang biasa
bagi seorang wanita untuk merasa tertarik kepada ksatria yang
menjanjikan dan memiliki tubuh yang kuat.
Disana, ia dikelilingi oleh
batu-batu permata yang akan ia bawa ke kampung halamannya.
Chung Il Hoon memiliki
kekayaan yang tidak ada tandingannya!
Namun, mereka bukanlah
satu-satunya orang yang bermimpi.
'Monster!'
'Buset, makhluk-makhluk ini
lagi!'
'Bah, mereka lagi.'
Yang lainnya tengah
mengalami mimpi buruk, mereka semua kembali menjalani leveling tanpa
henti di dalam mimpi mereka.
Tidak seperti Ahn Hyundo,
Chung Il Hoon, dan yang lainnya, Lee Hyun tertidur dengan pulas.
Saat ini, dia benar-benar
merasa santai.
Tidur satu jam lebih sedikit
dari biasanya berarti, dia bisa mendapatkan semakin banyak experience
skill dan karakter.
Lee Hyun tidak bisa
beristirahat gara-gara biaya bulanan yang dibutuhkan untuk bermain
Royal Road.
Jadi bagi Lee Hyun, konser
musik klasik ini adalah waktu relaksasi yang berharga.
Hyun yang tertidur dengan
pulas tidak sadar bahwa dirinya tengah bersandar di pundak Jae Lynn.
Jae Lynn bisa merasakan
sentuhan tubuh Lee Hyun, saat ia membelai rambut Lee Hyun.
Sementara itu, sang
konduktor benar-benar merasa marah.
'Bagaimana mungkin mereka
bisa tertidur saat mendengarkan pertunjukan musikku! Apa yang kurang
dari musikku!?'
Konduktor itu mengerahkan
seluruh tenaganya dalam memimpin para anggota orkestra.
Penuh dengan gairah! Alunan
musik yang menggetarkan jiwa! Musik terbaik!
Sekalipun itu hanya untuk
membangunkan orang-orang yang tertidur.
Lee Hyun dan kawan-kawannya
pergi meninggalkan konser tersebut sambil merenggangkan otot-otot di
tubuh mereka.
“Itu tadi benar-benar
pertunjukan yang bagus.”
“Aku masih agak merasa
capek...”
“Tubuhku jadi terasa
segar.”
“Oh, aku benar-benar tidur
dengan nyenyak.”
Setelah bangun tidur, mereka
merasa lapar.
“Hey, aku yang traktir.”
Ji Hoon mengajak mereka
semua makan di restoran terdekat.
Makan sampai kenyang bisa
menghilangkan rasa lelah yang mereka derita.
Daging panggang disediakan
di atas piring-piring, lalu mereka mengambil banyak daging ke dalam
mangkuk masing-masing.
Mereka saling berbagi daging
panggang dengan satu sama lain dan minum-minum sambil mengobrol.
Itu memang bukan sesuatu
yang spesial, namun mereka merasa puas dan bahagia.
Di saat mereka selesai makan
dan pergi keluar dari restoran, langit sudah berubah menjadi gelap.
“Memang sayang rasanya,
tapi sekarang kita harus pergi.”
Itu adalah perpisahan yang
agak terasa emosional.
Mereka bertemu di dalam
game, dan saling berkenalan dengan satu sama lain.
Namun kini mereka telah
benar-benar bertemu di kehidupan nyata.
“Aku senang bisa bertemu
dengan kalian. Sekarang kita bisa saling bertemu, kapanpun kita mau.”
“Hari ini benar-benar
menyenangkan bagiku.”
“Sampai jumpa lain kali.”
“Kita akan bertemu lagi di
dungeon Rotten Lich.”
“Kita benar-benar perlu
untuk menjual semua japtem yang menumpuk di tas kita.”
Mereka saling bertukar email
dan juga nomor telepon, lalu mereka pun pulang ke rumah
masing-masing.
Lee Hyun pulang ke rumahnya
dengan mengendarai bus umum. Tapi disaat ia sampai di rumah, ia
melihat Hayan yang sedang duduk di depan komputer sambil mengusap air
matanya.
“Ada apa?”
Tubuh Lee Hyun bergetar
karena ia merasa marah.
Saat mereka mereka berdua
masih kecil, mereka sering mengalami nasib buruk.
Anak-anak lain sering
menggoda mereka dengan membawa nama orang tua mereka yang telah
tiada.
“Itu...”
Hayan menggunakan komputer
tersebut untuk mengunjungi situs Universitas Korea.
Di sana, ada daftar yang
menunjukkan nama-nama peserta seleksi yang lolos.
“Aku lolos seleksi
penerimaan.”
Lee Hyun segera mengalihkan
pandangannya ke arah layar monitor.
“Apa ini daftar calon
mahasiswa yang lolos dari seleksi penerimaan di Universitas Korea?
Apa kamu benar-benar yakin kalau kamu diterima?”
“Ya. Namaku tertulis di
sana.”
“Lalu, apa kamu mendapat
beasiswa?”
“Barusan mereka
menghubungiku lewat telepon, dan mengabarkan kalau aku mendapat
beasiswa.”
Tubuh Lee Hyun semakin
bergetar. Saat pertama kali ia mendengar berita tersebut, ia
meneteskan air mata kegembiraan.
'Tapi kenapa dia harus
menerima beasiswa...'
Janji yang ia buat dengan
adiknya!
Bila Hayan mendapat
beasiswa, maka Lee Hyun harus kuliah.
“Kakak, bukannya kakak
berjanji untuk kuliah?”
“Ya. Aku akan menepati
janjiku.”
Lee Hyun merasa tidak enak
di dalam hatinya.
Tadinya dia hendak
menguliahkan adiknya di universitas yang bagus, tapi sekarang dia
harus menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk menguliahkan dirinya
sendiri.
Tapi dia sudah terlanjur
membuat janji dengan adik dan neneknya.
Hanya saja, dia tidak merasa
senang. Ada lebih banyak hal yang harus ia khawatirkan selain
kelolosan dirinya dalam seleksi penerimaan calon mahasiswa.
Sekarang, dia masih perlu
terus-terusan mencari uang.
Lee Hyun mengeluarkan buku
tabungan yang tersembunyi di dalam sebuah buku lain, dan
memberikannya kepada Hayan.
“Aku masih tetap ingin
membantu membayar biaya kuliahmu. Aku ingin kamu bisa membeli
pakaian-pakaian yang bagus, dan memiliki uang yang bisa kamu gunakan
semaumu. Setidak-tidaknya, agar kamu bisa melakukan perjalanan ke
luar negeri.”
“Kakak.”
“Sebagai seorang
mahasiswa, kamu harus belajar dengan giat. Akan ada waktu dimana kamu
membutuhkan uang. Ini adalah uang yang sudah aku tabung untuk
digunakan dalam situasi seperti ini.”
Lee Hyun ingin mengajarkan
cara menggunakan uang dengan benar kepada adiknya.
Sejak ia masih muda, Lee Hyun selalu menabung uang yang ia miliki, dan ia juga tidak tahu cara untuk menggunakan uang-uang tersebut. Namun, dia tidak cukup bodoh untuk berpikir bahwa uang adalah sesuatu yang akan ia bawa dalam kematian.
Sejak ia masih muda, Lee Hyun selalu menabung uang yang ia miliki, dan ia juga tidak tahu cara untuk menggunakan uang-uang tersebut. Namun, dia tidak cukup bodoh untuk berpikir bahwa uang adalah sesuatu yang akan ia bawa dalam kematian.
Dia selalu mengelola uangnya
dengan hemat.
Lee Hyun dengan tekun
berusaha mencari uang untuk keluarganya.
“Terima kasih kak.”
Kedua mata Hayan meneteskan
air mata.
Dengan hati-hati, ia membuka
buku tabungan yang mengandung 30 juta won, yang isinya terus-terusan
ditambahkan oleh kakaknya agar dirinya bisa kuliah.
Bahkan, Lee Hyun rela pergi
dengan berjalan kaki kemana-mana untuk bisa menghemat lebih banyak
uang.
'Kakak melakukan ini semua
untukku hanya dalam waktu satu tahun?'
Untuk beberapa saat, Hayan
merasa kesulitan saat ia memegang buku tabungan tersebut.
Dia bingung, harus dia
gunakan untuk apa uang yang ada di dalam tabungan tersebut.
Pada mulanya, dia hendak
berusaha untuk menghemat sebanyak mungkin uang yang ia miliki saat ia
mulai kuliah.
Namun sekarang Hayan adalah
seorang mahasiswa.
Seharusnya, seorang
mahasiswa mampu membiayai biaya hidup mereka sendiri.
Berbagai biaya kuliah yang
harus dibayar oleh Hayan, kini ditanggung oleh beasiswa yang ia
dapatkan.
'Aku ingin merasakan
bagaimana cara kakak melihat dunia ini.'
Pada akhirnya, Hayan
memutuskan untuk membeli sebuah kapsul bermain.
***
Kuil Orde Freya!
Di dalamnya, ada beberapa
orang yang tengah mencoba untuk membeli air suci dan blessing dari
para pendeta.
“Hey, apa kau sudah
mendengar beritanya?”
“Berita apa?”
“Kemarin, Guild Hermes
berhasil merebut 3 kastil.”
“Kastil yang satu itu
juga?”
“Ya. Kastil itu mampu
bertahan cukup lama, tapi ujung-ujungnya sama saja, kastil itu tidak
bisa bertahan dari serangan habis-habisan guild Hermes.”
Kota-kota berukuran besar
sangatlah berbeda dengan kota-kota pinggiran dan yang berukuran
kecil.
Penguasa dari kota besar
mampu melatih penghuninya agar mereka bisa menjadi prajurit dan
pemanah.
Penguasa kota besar juga
mampu mengambil alih kekuasaan dari kota-kota lainnya untuk
meningkatkan pendapatan komersil.
Dan bagi mereka, memiliki
kekuatan militer yang besar adalah peran yang sangat penting.
“Apa mereka sudah berhasil
menguasai seluruh wilayah Kerajaan Haven?”
“Belum, masih ada beberapa
kota yang tersisa.”
“Baik itu kota besar
maupun kota kecil tidak akan mampu menghentikan mereka.”
“Yah, itu sudah tidak
penting lagi. Ujung-ujungnya, semuanya akan jatuh ke tangan Hermes.”
“BadRay menyebut dirinya
sebagai raja. Tak lama lagi, dia akan menguasai tahta Kerajaan Haven.
Tampaknya, itu akan menjadi acara yang meriah, dengan jumlah tamu
melebihi 6000 orang.”
Obrolan tentang guild Hermes
dan BadRay tak henti-hentinya terdengar dari para player.
Dia adalah orang pertama
yang layak untuk menjadi seorang raja, sekaligus player terkuat di
Benua Versailles. BadRay adalah makna sesungguhnya dari seorang raja.
BadRay tidak memiliki
reputasi yang sangat bagus.
Untuk bisa sampai di
posisinya sekarang, dia harus menjalani banyak pertempuran.
Penuh dengan kekejaman,
tanpa mengenal ampun!
Berkat reputasi buruknya
tersebut, BadRay berhasil mencapai posisinya saat ini.
“Kastil itu memiliki
kekuatan militer yang menyedihkan.”
“Meski begitu, guild
Hermes tidak akan memiliki masa depan yang cerah.”
“Kau benar. Separuh guild
yang tergabung dalam aliansi guild Hermes itu tidak berguna.”
“Aku dengan guild Iron
Templar dan Lone Wizard tengah merencanakan sebuah koalisi.”
“Kelihatannya akan ada
perang besar antara koalisi mereka melawan guild Hermes. Enaknya kita
bergabung dengan sisi yang mana?”
“Nah, menurutku Hermes
bakal mengumpulkan dana terlebih dahulu untuk sementara waktu, lalu
mereka akan mencurahkan uang yang mereka miliki ke dalam urusan
internal guild.”
“Kalau dipikir-pikir,
mereka memiliki banyak wilayah kekuasaan. Aku yakin mereka akan
menderita serangan dari guild lain.”
“Menjaga sesuatu itu lebih
sulit daripada merebut sesuatu.”
“Perang ini tidak akan
pernah berakhir.”
Orang-orang terus
membicarakan guild Hermes dan BadRay.
Kemudian, datanglah para
Paladin yang mewakili Orde Freya dalam jumlah besar.
Orang-orang menghentikan
percakapan mereka untuk melihat para Paladin.
Gerakan besar dari Paladin
Orde Freya!
“Ada apa?”
“Tampaknya sebentar lagi
akan ada hal besar yang terjadi.”
No comments:
Post a Comment