Sunday 26 April 2015

Moonlight Sculptor Vol 1 Chapter 9

Kota Langit

*blm di proofread

Di dalam sebuah bar.
Tempat yang biasanya dipenuhi oleh tawa dan suara riuh tengah terdiam selama beberapa hari karena seorang pria, Volk.

Dia memiliki tubuh yang sangat besar dan menakutkan, namun yang lebih menakutkan adalah wajahnya. Mengingat bahwa seseorang yang wajahnya dapat membuat jantung Orc berdetak kencang tengah murung dan minum sepanjang hari, tak heran bila seisi bar tenggelam dalam kesunyian. Volk cemberut saat minum.

'Aku ingin melamarnya. Aku butuh sesuatu yang spesial untuknya, kalau ada.'

Volk ingin melamar seorang wanita. Penderitaan yang sedang menyayat hatinya ini tak tampak pada orang lain.

'Sebuah hadiah untuknya. Benar juga, aku dengar ada seorang sculptor di Benteng Serabourg. Aku akan memintanya untuk membuatkan patung untukku. Jika ia membuat sesuatu yang dapat memuaskan hatiku, aku akan memberinya sesuatu yang paling berharga yang aku miliki.'

Volk pergi meninggalkan bar, terseok-seok.

***

"Whew, masih banyak player disini."

Kembali ke ibukota kerajaan Rosenheim setelah 7 minggu, Weed merasa pusing saat melihat jumlah karakter yang ada di sana. Itu adalah pemandangan yang memusingkan dimana penjual dan pembeli aktif melakukan perdagangan satu sama lain, dan petualang baru tengah mencari partner untuk bergabung dengan mereka.

"Cepat, Arse! Ayo pergi ke rumahmu."

Weed membimbing anak kuda itu ke kandang kuda kerajaan. Anak kuda itu mengikutinya dengan patuh. Hewan itu baru saja bertahan dari gas beracun dari induk ulat raksasa, entah keberuntungan seperti apa yang ia miliki.

Ia mengerti dengan instingnya bahwa ia baru saja lolos dari kematian lebih banyak dari apa yang ia pantas dapatkan, jadi anak kuda itu rela untuk berhenti mengganggu Weed; lebih cepat ia sampai di rumah, lebih baik. Ada kandang yang lusuh di luar dari kandang kuda kerajaan. Begitu ketua pelatih kuda melihat anak kuda itu, ia meringis.

"Waktu-waktu yang indah telah pergi, karena si Arse yang menjengkelkan telah kembali. Aku sudah mendengar tentangmu dari tuan Midvale. Apakah kau akan mengembalikan hewan yang memalukan ini, tuan Weed?" Merasa senang, Weed melepas anak kuda itu di tanah kosong.

"Kau mengalami perjalanan yang hebat. Aku tahu hewan ini tak menghasilkan apapun kecuali masalah."

"Aku tak apa. Ini sudah berakhir."

"Tuan Midvale meninggalkan sebuah pesan. Beliau ingin anda untuk mengunjunginya bila anda masih tertarik dengan profesi Centurion. Beliau berkata anda bisa menerimanya kapan saja."

"Katakan padanya aku menghargainya."

Kepala pelatih kuda bersikap cukup sopan pada Weed yang sebenarnya tak ia kenal. Memastikan sekali lagi bahwa status seseorang bergantung pada siapa kenalannya, dan apa yang telah ia lakukan, Weed meninggalkan kandang kuda kerajaan dan pergi menuju Training Hall. Disana, ia bertemu instruktur.

"Hmm. Jadi itu yang terjadi padamu..."

Instruktur merasa sangat menyesal bahwa Weed dipaksa untuk menerima profesi Legendary Moonlight Sculptor.

"Ini salahku."

Kata Weed pendek. Ia hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Bukan. Bagaimana mungkin seseorang yang masih waras menyalahkanmu? Konselir benar-benar melewati batas kali ini. Namun, tabahkanlah dirimu."

Kata instruktur, menepuk pundak Weed.

"Ya, instruktur. Kau adalah satu-satunya yang bisa aku andalkan..." Kata Weed.

"Haha. Tentu. Omong-omong, kau telah kembali dari perjalanan yang hebat dan menyelesaikan quest dari ku."

Instruktur menghadiahinya dengan 3 gold dan 50 poin pelayanan publik untuk Rosenheim karena telah menyelesaikan quest di Sarang Litvart. Bila poin pelayanan publik dikumpulkan dalam jumlah besar, itu akan memberi player sebuah keuntungan dalam perdagangan di negara yang bersangkutan, dan juga ia akan memiliki kualifikasi untuk sebuah posisi di pemerintahan.

Namun, sikap instruktur berubah sedikit. Ia tak lagi menganggap Weed sebagai rekannya sesama pejuang dalam ilmu pedang. Itu menunjukkan bahwa pertemanan antara mereka, yang telah diperjuangkan keras oleh Weed, sedikit retak.

Setelah mengunjungi instruktur, Weed mengunjungi manor Rodriguez sebagai pemberhentian terakhirnya. Seperti biasa, konselir tengah mengunci diri di ruang kerjanya.

"Haha. Kau benar-benar menyelesaikan questnya," Kata Rodriguez. "Aku ingin tahu bagaimana nasibmu karena sudah lama kau tak muncul di depan pintu rumahku."

"Ya, konselir."

"Hmm... Omong-omong, anggap saja sebagai petunjuk dari takdir, aku punya suatu barang untukmu."

Rodriguez menyerahkan sebuah patung kayu yang pas di tapak tangannya pada Weed. Patung itu tampak seperti prajurit kerajaan.

"Apa ini?" Tanya Weed.

"Ini adalah peninggalan dari Geihar von Arpen yang agung. Keluargaku pernah melayani keluarga kerajaan Arpenian. Darah, dan kewajiban yang menemaninya, mengalir dalam keluargaku. Aku adalah orang yang mengemban tugas itu untuk generasi yang sekarang. Sekarang setelah aku menyerahkannya padamu, aku akhirnya terbebas dari tugas itu."

"Tapi untuk apa patung ini?"

Weed telah menerima patung kayu yang memiliki bentuk berbeda ketika ia menyelesaikan quest Moonlight Sculptor Zahab.

"Aku juga tak tahu rahasia dari patung kayu ini," kata Rodriguez. "Menurut mitos, ada 5 master dalam seni memahat di seluruh benua. Tentu saja, itu hanya mitos di masa lampau, karena mereka datang dan pergi layaknya angin. Mereka diketahui telah meninggalkan karya seni buatan mereka sendiri, jadi aku pikir bahwa patung ini adalah salah satu dari mereka. Menurut mitos, jika kau berhasil mengumpulkan kelima patung, dan memecahkan teka-teki yang muncul dari mereka, rahasia terakhir dari seni memahat akan muncul."

Masih ragu-ragu, Weed mengidentifikasi patung kayunya. Karena level skillnya yang rendah, ia berhasil mengetahui identitas asli patung itu setelah beberapa percobaan gagal.

    Wooden Statue:

     Ketahanan: 1/1 

    Patung ini mengandung skill dari Emperor Geihar von Arpen.

    Efek: Memungkinkanmu untuk mendapat skill unik untuk menghembuskan nyawa pada patung yang kau inginkan.

    Syarat: Sculpture Mastery tingkat Expert

Ketika Weed mengidentifikasi patung kayu yang ditinggalkan oleh Zahab, ia juga menemukan Engraving Knife Technique yang syaratnya adalah level 5 atau lebih skill Sword Mastery.

"Sebuah rahasia besar tersembunyi dalam sculpture mastery," kata Weed.

"Kau sekarang berada di jalur seni memahat, dan aku mendoakan yang terbaik untukmu menjadi Grand Master di sculpture mastery. Dunia ini belum pernah melihat seorang Grand Master, namun bila memang benar-benar ada, ia akan dapat mengatur nasib dari benua ini dengan mudah," kata Rodriguez. "Memang benar bahwa aku mengenalkanmu dengan jalur ini karena niat buruk, namun yang telah aku ceritakan padamu adalah benar adanya."

Weed tak lagi membenci Rodriguez. Masa lalu adalah masa lalu, dan tiba-tiba ia memiliki keinginan untuk memahat.

'Seseorang yang menciptakan takdirnya sendiri.'

Apalagi, Weed diberitahu bahwa jika ia berhasil, hari-hari penuh kekayaan dan kekuatan akan menjadi miliknya. Rodriguez juga berpikir bahwa ia telah impas dengan Weed. Melihat keadaannya setelah pulang dari perjalanan selama 7 minggu, dendam telah menghilang dari pikiran konselir.

"Aku punya pertanyaan lain, konselir. Apakah koki dan blacksmith juga mempunyai jalan rahasia untuk menjadi seorang Grand Master?" Tanya Weed.

"Mungkin. Tuhan itu Maha Adil," kata Rodriguez. "Ingat –tak semua orang di jalur tersebut dapat melihat dan mengambil kesempatan itu."

"Jadi..."

"Pasti ada orang terpilih yang lain! Mereka akan melihatnya dengan cara mereka sendiri. Tergantung dari mereka memiliki bakatnya atau tidak."

Ketika Weed mendengar semua yang telah ia ingin dengar, ia meninggalkan manor.

***

Darius dapat mendengar jantungnya berdegup. Ia tak pernah menyangka akan mencapai sejauh ini ketika ia menyelesaikan quest serial yang tampak tak penting. Keberuntungan yang paling besar, pikirnya. Ada dua orang yang menjadi pusat kekuasaan paling besar di kerajaan Rosenheim— Duke Kanus dan Pangeran Albrook.

Di antara keduanya, Duke Kanus, yang berkuasa dalam urusan militer, lebih kuat. Dan orang itu sekarang tengah menurunkan pedangnya yang seputih salju ke arah Darius.

"Darius, dengan ini aku menganugerahimu dengan gelar kesatria dari Rosenheim padamu sebagai penghargaan atas dedikasimu melayani kerajaan ini. Aku memerintahkanmu untuk membentuk sebuah pasukan dengan hak seorang ksatria dan menyelamatkan penduduk desa di perbatasan dari kesengsaraan mereka."

"Siap melayani anda, tuanku. Anda bisa percaya padaku."

"Sir Darius, aku menyerahkan tugas ini padamu."

Darius merasakan sedikit sentuhan pedang di kedua pundaknya secara bergantian, lalu di kepalanya. Itu mungkin adalah sensasi yang mematikan di waktu perang, namun ia sedang berada di tengah prosesi pelantikan kekesatriaan di dalam istana kerajaan Rosenheim. Apalagi, yang memegang pedangnya adalah Duke Kanus.

Bukannya menakutkan, itu adalah suatu saat yang mengesankan bagi Darius sampai-sampai ia hampir teriak karena merasa senang. Darius harus menahan keinginannya untuk berteriak dan berguling-guling di atas permadani kendati tengah berada dalam keadaan yang khidmat. Sambil menahan agar tak tersenyum bodoh, wajahnya berkerut membentuk seringai tajam.

'Sekarang aku adalah seorang komandan dari sebuah pasukan' Darius menganggap dirinya sangat, sangat beruntung.

***

'Aku harus melakukan sesuatu'

Weed membuat wajah serius. Sifat dari profesi sculptor yang kebetulan ia pilih adalah: Karena senjata utama Weed merupakan pedang, maka sangat berguna untuk membandingkan dirinya dengan seorang sword warrior.

Di saat profesinya diputuskan, seorang sword warrior mendapatkan 50% bonus dengan sword mastery. Tentu saja, Weed dapat menutup jaraknya dengan skill handicraftnya yang sangat berguna sebagai kompensasi.

Karena status awalnya yang tinggi, bahkan seorang knight di level yang sama bukanlah tandingannya. Bila melawan mereka yang levelnya lebih rendah, Weed yakin ia bisa menang duel melawan dua sword warrior sekaligus di level yang sama, didukung oleh Engraving Knife Technique dan Imperial Formless Sword Technique miliknya.

The Imperial Formless Sword Technique— Weed terkejut dengan kekuatannya yang sangat besar ketika mencobanya. Teknik ini adalah sesuatu yang hampir bisa disamakan dengan sebuah cheat, menggandakan kecepatan reflek dan kekuatan serang, dan bahkan regenerasi MP nya bertambah tiga kali lipat. Tak heran bahwa Emperor Geihar memilihnya untuk penerusnya.

Namun, warrior dan knight juga memiliki teknik pedang dan pola bernafas milik mereka sendiri. Ketika mereka menguasai pola nafas yang cocok untuk profesi mereka, itu akan berefek besar pada mereka, sekalipun tingkatan teknik pedang mereka lebih rendah dari Imperial Formless Sword Technique milik Weed.

Itu adalah hak spesial yang bisa dinikmati oleh knight dan warrior, dua profesi standart yang dikhususkan dalam keterampilan bertempur. Dengan kata lain, tak peduli bagaimana Weed menaikkan skill handicraft dan status lainnya dengan tekun, dan mendapat lebih banyak skill yang seperti cheat, suatu hari nanti ia akan tersusul oleh rekan-rekannya.

Bahkan sekarang, Weed hanya sedikit unggul dari mereka kecuali ia memakai taktik yang licik. Tentu saja, ia akan menjadi jauh lebih lemah daripada sword warrior biasa tanpa investasi pentingnya nya dalam skill handicraft dan juga Imperial Formless Sword Technique, dan juga status tambahan yang ia dapat dari Training Hall.

'Namun profesi sculptor punya potensi yang lebih besar dari kelihatannya, kalau tidak, Emperor Geihar tak akan bisa menguasai benua, dan juga akan susah untuk menjelaskan kekuatan Zahab.'

***

Benteng Serabourg, ibukota dari Kerajaan Rosenheim.
Di depan air mancur ditengah pusat kota, beberapa karakter tengah bebaris melihat beberapa patung yang tengah dipamerkan. Weed membuka kios untuk kedua kalinya agar sculpture mastery nya naik level.

"Halo. Berapa harga ini?" Seorang gadis bertanya.

"5 silver."

"Aduh, kemahalan. Bisa nggak kasih diskon buat aku? Ya? Aku beli dua nanti."

Gadis manis itu mengarahkan pandangannya pada Weed, mencoba untuk membujuknya, namun Weed tak kenal ampun. Apalagi kalau masalah uang, ia menganggap sama antara pria dan wanita.

"Dengan segala hormat, nona muda, sebuah diskon itu seperti penghinaan pada karya seni ku. Apa anda pikir aku juga men-diskon gairah ku dalam seni, dan kecintaanku pada sebuah karya seni, ketika aku mengukir patung ini? Sebuah karya seni harus memiliki harga yang sebanding dan memancarkan nilai aslinya, yang akan bertambah besar dalam pikiranmu semakin waktu berlalu."

Sang gadis merasa tersentuh hatinya. Ia pikir dirinya bodoh karena mencoba untuk menawar sebuah karya seni yang mengandung hati seorang sculptor. Dipenuhi rasa penyesalan, ia mengambil 10 koin silver dari saku nya.

"Maafkan aku. Ini 10 silver."

"Terima kasih, nona muda."

Weed tersenyum dengan sopan, dan menyerahkan dua patung. Itu adalah senyuman seorang pemenang, bangga dengan dirinya sendiri yang berhasil menjual patungnya dengan harga aslinya.

Sebagai sculptor dengan tambahan gelar 'Legendary Moonlight,' yang sebelumnya ia tolak namun ia terima pada akhirnya, ia mengukir patung patung indah bahkan dengan standart dari Pratique Des Arts, Peinture, Sculpture, Gravure.

Level skill sculpture mastery miliknya sekarang adalah 4. Sejak Weed menerima profesi Moonlight Sculptor, efek dari sculpture mastery nya menjadi dua kali lipat, dan juga ia memiliki salah satu item berharga yang bisa juga dibilang cheat, Zahab's Engraving Knife.

Apa yang dijual oleh Weed sekarang masih terbatas dalam patung ukuran kecil terbuat dari bahan polosan dengan skill sculpture mastery nya yang masih kecil. Kesimpelan dan harga murah mereka menarik perhatian berbagai kalangan pembeli.

Bahkan beberapa fans nya mengantri untuk membeli apa yang tengah ia kerjakan saat itu juga. Rubah dan kelinci, yang harga bahannya tak sampai 10 copper, adalah item yang paling populer di tokonya yang laku secepat kilat, sekalipun mereka dihargai 5 silver.

Weed percaya bahwa yang ia lakukan adalah usaha yang jujur. Ia tak memaksa seorangpun untuk membeli patungnya. Apa yang bisa ia lakukan dengan orang-orang yang berkumpul untuk membeli patungnya dengan harga yang telah ditetapkan? Weed menggerakkan pisau memahatnya lebih cepat. Ia juga menaikkan poin EXP di sculpture mastery sembari mendapatkan uang dari jualan.

Seperti sculpture mastery, cooking, repair dan craft skill lainnya dapat meraih tingkatan intermediate ketika mencapai level 10, dan kembali ke level 1 setelah di upgrade.

Untuk skill cooking, jika di upgrade akan menciptakan efek yang berguna seperti menambah max HP dan MP bila memakan masakan bikinan sendiri. Untuk skill repair, tingkat intermediate memberikan sebuah teknik baru untuk memproduksi dan menghaluskan senjata dan equip.

Dan itu bukanlah akhirnya. Ketika level skill mencapai 10 sekal lagi, dan melewati tingkat intermediate, tingkat expert akan muncul untuk mereka yang telah membuktikan bahwa dirinya pantas setelah menyelesaikan semua syarat yang harus ia lakukan.

Seorang master dalam skill apa saja, combat maupun craft, akan dikenal dan dihormati berdasar ciri-ciri dari keahlian skill mereka, namun craft skill secara menyeluruh, seperti seni memahat dan skill memasak, kemungkinannya sangat terbatas.

Prioritas utama Weed saat ini adalah untuk mengupgrade skill basic handicraft nya ke tingkat intermediate. Skill levelnya telah naik ke 9 ketika ia mendedikasikan dirinya untuk memperbaiki equip rusak dan menyajikan makanan untuk pasukan di Sarang Litvart. Satu level lagi dan handicraft skill miliknya akan dipromosikan ke tingkat intermediate.

Intermediate handicraft skill menguatkan efek sword mastery dan archery dengan menambah kekuatan serang sebanyak 30%. Skill ini sangatlah penting untuk seorang sculptor yang serangannya tak terlalu spesial, karena memang menjadi karakter dari profesi ini.

'Skill handicraft ini lumayan berguna.'

Ketika skill handicraft meningkat, semua craft skill akan menjadi lebih efisien. Skill handicraft tingkat expert dapat menghilangkan batasan pada player untuk bisa mempelajari craft skill dalam bidang yang lebih luas, seperti blacksmith atau alchemy.

Profesi Legendary Moonlight Sculptor memang sudah memberikan kebebasan untuk belajar craft skill yang berhubungan dengan profesi lain, namun Weed sadar bahwa lebih tinggi skill handicraft miliknya, akan lebih mudah dan lebih cepat untuk mendapatkan dan mengembangkan mereka.

Mungkin para pengrajin perlahan-lahan bersinggungan dengan satu sama lain dimana mereka akhirnya memiliki tujuan sama untuk menjadi seorang Grand Master. Sebenarnya, itu adalah sebuah persoalan bahwa pengrajin akan punah bila mereka tak memiliki skill handicraft. Mereka tak bisa menyamai ahli tempur kecuali mereka meningkatkan kemampuan tempur mereka yang menyedihkan.

'Sekarang aku telah menyelesaikan 100 patung!'

Sekalipun Weed telah mengukir patung terus-terusan, skill levelnya di sculpture mastery tak beranjak dari level 4 dan 98%. Berbalik dengan skill handicraftnya yang naik dengan pesat, perkembangan dari sculpture mastery nya mulai lambat.

'Aku harap skillnya akan naik setelah aku buat 50 patung lagi.'

Pada saat itu, para pengunjung wanita tiba-tiba bercerai berai ketakutan, dan diantara mereka muncul seorang pria tinggi dengan tampang menakutkan yang berjalan ke arah Weed. Orang itu tampak memiliki aura yang mematikan dan bahkan bisa membuat perut Weed terasa berputar-putar.

'Apa salahku sampai-sampai seorang preman datang kepadaku?'

Weed bertanya di dalam hati. Pria tadi melihat sekeliling dengan ganas.

*Kyaaa*

"Ia melihatku!"

Para perempuan berteriak. Pria itu berjalan dengan pelan ke arah Weed, lalu membungkuk layaknya tikus yang menyedihkan.

"Aku ingin meminta tolong padamu."

"Anjrit" –Weed salah memilih kata-katanya.

"Aku kemari untuk membeli sebuah patung. Namun aku tak dapat menemukan yang aku inginkan," kata pria yang tengah berlutut di hadapan Weed. "Bisakah kau membuatkan patung yang aku pesan? Aku mohon, tolonglah. Aku ingin kau membuatkan patung untukku, agar aku bisa melamar seorang wanita."

Weed mencoba untuk menyuruh pria itu berdiri dan mendengarnya. Nama pria itu adalah Volk. Volk telah jatuh cinta dengan seorang wanita. Motif utamanya bermain game online adalah untuk melindungi wanita itu di sampingnya. Demi wanita itu, yang seorang priestess, ia memilih profesi paladin knight untuk karakternya.

Selama setahun melakukan misi dan pertempuran, ia tak pernah mati sekalipun berkat pengorbanan dan kesetiaan dari Volk. Volk juga menikmati kehidupan keduanya yang ditemani dengan blessing dan healing dari wanita itu. Ikatan diantara mereka berdua menjadi lebih erat sementara waktu berlalu, dan Volk sangat bahagia setiap saat ia melihat wanita itu.

Sekarang adalah waktunya untuk melamar wanita itu.

"Aku ingin memberinya sesuatu yang tak akan pernah ia lupakan. Bukan sebuah bunga yang akan layu suatu hari nanti. Aku ingin kau mengukir sebuah bunga yang tak akan pernah layu– dan ukir perasaanku di dalamnya! Tolonglah aku!"

Volk tetap berlutut. Wajahnya memang menakutkan, namun tidak untuk hatinya. Berapa banyak pria yang mau berlutut di hadapan orang tak dikenal demi perasaan cinta yang ada di dalam hatinya? Sambil menghela nafas dalam-dalam, Weed melihat sekeliling. Banyak wanita tampak tersentuh. Bahkan dirinya, yang buta akan uang, bisa merasakan kesedihan Volk.

'Aku mencintainya. Aku mencintainya, namun mengapa ia tak mengerti?'

'Aku ingin mengutarakan perasaanku.'

'Aku telah mengatakannya ribuan kali dalam hatiku, "AKU CINTA KAMU!"

'Namun kenapa aku tak bisa mengatakan itu padanya?'

Sebagai sesama pria, Weed bersimpati dengan Volk. Weed menggenggam tangan paladin itu dan membantunya untuk berdiri.

"Untuk permintaan seperti itu..." kata Weed dengan sopan, "Kau tak perlu berlutut, Volk. Kau bisa meminta tolong padaku sekalipun kau sedang berdiri. Aku lemah terhadap permintaan seperti itu. Aku akan menerima pesananmu dengan senang hati."

Volk meneteskan air mata.

"Terima kasih banyak, Weed."

"Tak apa-apa. Jadi, bunga seperti apa yang kau inginkan?"

"Tolong buat 7 bunga matahari. Itu akan melambangkan perasaanku, yang telah mengikutinya, cahaya matahari dalam hidupku, selama 7 tahun."

"Aku mengerti. Bisakah kau menunggu sebentar?"

Weed mempelajari stok kayu yang ada disampingnya dan memilih kayu dengan kualitas terbaik– Elvenwood. Kayu yang sangat tebal dan keras yang diketahui hanya tumbuh di daerah yang hangat di bagian selatan benua. Kayu itu masih utuh, seukuran batu, yang belum ia potong.

'Aku harus melakukan yang terbaik agar bisa berhasil kali ini.'

Weed bisa mengukir kelinci dan rubah dengan mata tertutup sekarang, namun bunga tampaknya seperti sebuah tantangan.

'Jika aku mengukir tiap bunga secara terpisah, maka akan jadi mudah, namun bagaimana caranya aku bisa menyatukan mereka nantinya? 7 bunga matahari dan 100 bunga mawar sebagai hadiah dariku untuk pasangan ini. Lebih baik aku mengukir semua bunga itu secara bersamaan.'

Weed membayangkan bentuk akhir dari karyanya, dan mulai menghaluskan Elvenwood perlahan-lahan. Volk dan perempuan lain tak punya ide apa yang tengah Weed lakukan. Mereka tak mengerti kenapa Weed memilih kayu sebesar itu hanya untuk mengukir 7 bunga matahari.

Bagaimanapun, ketika Elvenwood sedang dipotong, sebuah bentuk mulai muncul sedikit demi sedikit. Bunga pertama adalah bunga matahari yang cukup besar, dan diikuti mawar yang mengitarinya. Selagi tangan ajaib Weed berdansa, sebuah karangan bunga yang indah menampakkan dirinya dari atas ke bawah.

"Wow!"

"Keren banget."

Para pelanggan yang tengah menanti berubah menjadi penonton yang merasa kagum, melihat seni memahat yang ditampilkan oleh Weed. Tiap saat pisau memahat ia gunakan, dan tiap saat kayunya dibentuk, para penonton merasa penuh gelisah karena sedikit saja kesalahan dapat mematahkan batang bunga tersebut.

"Oh, ya tuhan! Biarkan dia menyelesaikan itu."

Keinginan ini bukan hanya dari Weed dan Volk, namun juga semua orang yang melihatnya. Tepat di depan mereka, Weed berkonsentrasi pada bunga dengan sungguh-sungguh. Ketika pisau memahatnya bergerak, kayunya mulai terbentuk, menampakkan bunga, batang, dan dedaunan.

'Kegagalan bukan sebuah pilihan disini.'

Mata Weed bersinar. Ia akan memaafkan sebuah kegagalan jika ia sedang sendiri, namun kini ia tengah berada di panggung pertunjukan dikelilingi oleh lingkaran penonton yang sangat banyak. Jika ia membuat suatu kesalahan dihadapan para pelanggan, reputasinya yang tengah naik pesat akan hancur di saat itu juga.

Ia tahu betul bahwa kepopulerannya tengah berkembang, dikarenakan tak ada sculptor lain di sekitarnya, dan ia harus menjaga agar popularitasnya tidak menurun.

Fantasi seorang penggemar adalah uang!
Weed menyalurkan obsesi untuk uangnya yang berlebihan kepada karya seninya, dan akhirnya sukses menyelesaikan karangan bunga itu.


Level Up: Sculpture Mastery [5]
    Menambah keindahan dan kompleksitas patung.
    Mengurangi tingkat kegagalan saat membuat patung.

    Upgrade: Handicraft [Basic ke Intermediate]

    Menambah kekuatan serang dengan senjata dan tangan kosong. (+30% ATK)
    Menguatkan segala bidang craft skill dan Sword Mastery.

    Art naik sebanyak 5 poin. (+5 ART)
    Fame naik sebanyak 1 poin. (+1 FAME)

    Perhatian: Karya seni yang gagal dapat membatalkannya.

Seketika Weed menyelesaikan karangan bunga kayu nya, dua skill naik secara bersamaan.

Karena sculpture mastery nya tak beranjak dari EXP 98% di level 4, pesan naik level yang pertama tidaklah mengejutkan, namun EXP dari skill handicraft yang sebelumnya masih membutuhkan 6% lagi, langsung terpenuhi, dan diupgrade menjadi tingkat intermediate.

Dan beruntung, status Art yang terus-terusan mengganggunya karena tak pernah naik, tiba-tiba meningkat sebanyak 5 poin.

"Tak bisa dipercaya."

"Skill window!"

Weed mengecek jendelanya dengan cepat, dan menyadari bahwa level skill sculpture mastery nya tak hanya naik, namun juga memperoleh tambahan 17% di level 5. Bahkan skill handicraft juga memperoleh 5% tambahan setelah naik ke tingkat intermediate.

'Beruntung banget gue!'

Weed merasa senang dengan keberuntungannya, namun kemudian mengerti kenapa itu bisa terjadi. Seni memahat bukanlah sabuk konveyor. EXP dari sculpture mastery tak akan naik dengan memproduksi secara banyak patung-patung yang sama layaknya dibikin oleh pemotong roti.

Hanya ketika seorang sculptor menciptakan sebuah karya orisinil dengan nilai seni tinggi yang belum pernah dicoba sebelumnya, baru sculpture mastery akan mendapatkan EXP dalam jumlah besar. Itu mengingatkan Weed dengan patung rubah dan kelinci pertamanya yang meningkatkan EXP sculpture mastery nya dengan pesat di awal-awal ia memulai.

Mencoba dan gagal, level skillnya naik dengan cepat. Ketika ia tak lagi menciptakan bentuk dan model baru, dan berulang-ulang menciptakan produk yang sama, sculpture mastery nya tak mengalami kemajuan.

'Aku kira levelingnya memang menjadi lebih lambat selagi levelnya lebih tinggi, namun ternyata bukan. Aku melakukannya dengan cara yang salah.'

Ketika Weed tenggelam dalam pikirannya, Volk dan perempuan lain tengah terkagum-kagum oleh karangan bunganya. Sebuah karangan bunga yang terbuat dari kayu. Bunga matahari dan mawar memancarkan kehangatan dan kehalusan, tampak hidup seperti aslinya.

"Sudah selesai, Volk."

Weed menyerahkan karangan bunganya pada Volk. Bunga matahari dan mawar-mawar itu tampak bersinar ke arah paladin itu. Di matanya, karangan bunga itu tampak seperti sebuah keajaiban.

"Oh, ya tuhan. Aku– aku tak percaya..." Lebih banyak tetesan air mengalir dari mata Volk. "Apa ini benar-benar terbuat dari kayu? Sculpture mastery tampak seperti keajaiban..."

"Yup, Volk. Kau baru saja melihatku mengukirnya, kan?"

"Ini benar-benar tak dapat dipercaya." kata Volk sambil menangis.

Penonton yang lain juga terpesona dengan karya buatan Weed. Ia tak dapat membuat karangan bunga itu tanpa Zahab's Engraving Knife, dan khususnya pada saat-saat kritikal, sculpture mastery dan skill handicraft miliknya bergabung untuk menghasilkan efek yang fantastis pada karya nya.

"Aku telah menciptakan karangan bunga ini dengan hatiku. Sekarang kau pergi lamar dia dengan hatimu."

Ia menyemangati Volk dengan halus. Ia merasa terinspirasi karena ia mempelajari rahasia baru dari sculpture mastery ketika membuat karangan bunga.

"Terima kasih, terima kasih banyak."

Kata Volk, benar-benar bersyukur pada Weed, sambil meletakkan tangannya ke dalam saku untuk membayar karangan bunganya. Merasa tersanjung, Weed berkata:

"Harganya 3 gold."

Mengingat usaha yang telah ia curahkan, patung itu pantas dihargai lebih dari 3 gold, namun ia merasa puas dengannya. Tiba-tiba, Volk tampak kebingungan, dan mulai membolak-balikkan saku nya.

"Dimana... dimana uang-uangku?"

Teriak Volk. Tangannya yang habis menjelajahi saku miliknya tak memegang apapun di genggamannya. Namun, saat ini, yang lebih panik adalah Weed.

'Apa dia mau coba menipu aku?'

Weed mengerti apa yang akan terjadi– lebih tepatnya, apa yang akan Volk katakan berikutnya.

'Ia akan bilang uangnya hilang di suatu tempat.'

"Ma-maafkan aku, Weed. Aku kehilangan uangku entah dimana." kata Volk.

'Soalnya elu gak bisa bilang kalau elu emang gak punya duit dari awal.'

Volk tak menunggu jawaban dari Weed, dan berteriak: "Sepertinya seseorang telah mencurinya. Kurang ajar!"

'Nah loh. Tapi elu gak bisa kabur dari sini cuma dengan kebohongan kayak gitu dengan segini banyaknya orang yang lagi melihatmu. Kalau dia emang ahli dalam hal beginian, ia mesti ngerti cara buat berkelit dalam situasi yang kayak gini.'

"Apa kau setuju jika aku memberimu sesuatu yang nilai nya setara untuk mengganti uang ku yang hilang?"

Volk mengikuti langkah-langkah yang telah ditebak oleh Weed, sebuah trik pasaran bagi mereka yang tak punya uang, namun ia meremehkan Weed, yang memancarkan aura yang mengerikan.

'Elu pikir siapa dirimu mau coba nipu gue, brengsek?'

Lalu, Volk terpaksa mengeluarkan tangannya lagi dari dalam saku.

"Beruntung sekali. Aku menemukan 2 gold dan 90 silver tersisa. Bisakah kau mendiskon 10 silver?" tanya Volk.

"Kenapa kau tak memberikanku sesuatu yang seharga 10 silver saja? Apa yang kau punya?"

Mata Weed yang tajam menyelidiki penampilan Volk. Ia mengamati senjata, equip, dan perhiasannya. puluhan ribu item yang telah diketahui dalam Royal Road telah ia simpan secara urut dari A sampai Z di dalam otaknya. Ia ingin menemukan sebuah item dan mengidentifikasinya begitu mendapatkannya, menghitung harga pasaran, dan meraih keuntungan dua kali, atau bahkan tiga kali, langsung di tempat.

Namun matanya gagal menangkap sesuatu yang berharga dari Volk yang tampak lusuh. Paladin itu mengeluarkan sebuah buku dari baju nya dan menyerahkannya pada Weed.

"Bagaimana jika aku menukarkan 10 silver untuk buku ini?"

Weed dengan cepat mengamati buku itu.


    Kota Terlupakan di Benua Versailles #4

    Di atas langit provinsi selatan dari kerajaan Rosenheim terletak sebuah kota misterius dalam cerita dongeng dan legenda, yang menurut catatan dihuni oleh sebuah ras yang bukan manusia. Jika disamakan, bisa disebut mereka adalah burung.

    Sebagai prajurit yang kuat, ras itu membenci para monster, mengusir para pengganggu keluar dari provinsi selatan, jadi para monster tak lagi menampakkan diri. Namun, ras itu kini telah menghilang, dan bahkan jalur menuju Kota Langit, sebutan kota itu, sekarang telah lenyap.

    Sekarang adanya kota itu menjadi bahan pertanyaan, namun penduduk di provinsi selatan masih percaya pada kota itu dan para penduduk avian yang berani karena para tetua terus menceritakan dongeng ini pada generasi berikutnya.

    Menurut sumber yang kurang meyakinkan, butuh sebuah biji misterius untuk mendaki ke Kota Langit.

Weed merasa tertipu. Siapa yang percaya dengan hal yang tak masuk akal seperti Kota Langit? Sekalipun memang benar ada kota seperti itu yang melayang di udara, melawan seluruh hukum fisika, pastinya kota itu bakal kelihatan dari bumi. Tentu saja, buku yang menyatakan adanya Kota Langit adalah rumor belaka.

Tampak masih belum cukup masuk akal, pesan terakhir tentang mendaki sebuah tumbuhan untuk mendaki ke kota itu benar-benar diluar akal sehat. Barang ini tak punya kredibilitas sama sekali. Seperti tahu akan pemikiran Weed yang skeptik tentang isi buku yang telah ia berikan, Volk berkata dengan cepat,

"Kau mungkin tak percaya, tapi aku mendapatkan buku ini dengan susah payah..."

"..."

"Aku harap aku bisa memberimu sesuatu yang lebih baik, namun kebetulan, buku ini adalah item yang paling berharga yang aku miliki."

Kata Volk, sambil menunjukkan apa yang ada di tas punggungnya– kulit kelinci, sisik ular, dan sebuah pedang yang rusak. Weed bisa memperbaiki pedangnya, namun itu adalah pedang jelek dengan +2 ATK yang bahkan bakal dibuang oleh seekor kobold. Mungkin ia bisa menjualnya seharga 2 copper di bengkel blacksmith.

"Maafkan aku, Weed."

Weed menghela nafas dalam-dalam.

'Oke, tak apa. Toh aku jadi ngerti rahasia dari sculpture mastery. Aku gak bakal ngerti kalau aku terus-terusan menciptakan barang yang sama selamanya. Aku akan memaafkannya sekalipun ia menipu 10 silver dariku. Gak masalah.'

Ketika Weed menyatakan harganya 3 gold, ia menganggap masih bisa di nego. Harga yang ia ajukan awalnya ditujukan untuk mengagetkan Volk agar dia melakukan apa yang diinginkan oleh Weed. Harga kebanyakan patung, yang tak terikat oleh standart apapun, bergantung besar dengan cara seorang pembeli melakukan negosiasi dengan si pemahat.

2 gold dan 90 silver, ditambah buku tak berguna, bukanlah hal yang buruk, ditambah kenaikan level dari sculpture masterty dan handicraft miliknya. Namun hanya Tuhan yang tahu apa yang akan dilakukan Weed bilamana yang ditawarkan hanya 2 gold dan 80 silver.

"Aku pikir buku ini seharga 10 silver. Semoga kau beruntung dengan lamaranmu kepadanya, Volk. Dan wanita yang kau cintai..."

"Maaf, kenapa?" kata Volk.

"Ia akan hidup bahagia denganmu."

Kata Weed sinis. Dengan seorang suami yang pelit sepertimu, paling tidak, ia tak akan pernah miskin seumur hidupnya.

"Terima kasih, Weed."

Setelah berjabat tangan dengan Weed, Volk pergi dengan perlahan-lahan. Weed melihatnya pergi. Tiba-tiba, di tubuh Volk, muncul Mithril Armor yang berkilauan. Celananya diselimuti oleh sepasang pelindung kaki Mithril. Bahkan sepatunya juga berubah menjadi Mithril– itulah yang membuat perasaan Weed tak enak.

'Ia memakai life cotton ring, sebuah item langka yang menggandakan max HP! Harta yang tak ternilai! Menurut pengetahuanku, anting-anting itu menolak elemen petir. Aku dengar barang itu hanya ada di katalog, dan tak ada yang benar-benar memilikinya. Kau bajingan, kau kaya raya– gak adil banget rasanya orang kaya sepertimu baru saja nipu sculptor miskin kayak gue.'

Item yang digunakan oleh Volk lebih berharga dari apa yang bisa dipikirkan oleh Weed. Beberapa dari mereka bahkan bernilai ribuan gold.

***

Selesai dengan karangan bunga setelah beberapa jam, Weed merenggangkan tangannya dan menguap. Tiba-tiba, para penonton mulai menjejalkan gold ke arah Weed dan berteriak–

"Buatkan aku karangan bunga yang sama, please!"

"Aku baru saja beli dua rubah, tapi bisakah aku menukarnya dan mengganti pesananku menjadi karangan bunga?"

"Aku mohon!"

***

Setelah meninggalkan Benteng Serabourg, Volk tersenyum manis. Penuh dengan kesenangan di dalam hatinya yang berbalik dengan tampangnya yang seram, Volk dengan tulus ingin menghadiahi Weed, yang telah membuatkan karangan bunga dengan penuh perasaan.

Buku tentang Kota Langit! –sebenarnya, Volk menghabiskan waktu selama 2 bulan untuk bisa mendapatkannya. Menurut buku itu, kota itu adalah tempat misterius yang bahkan ia tak pernah menginjakkan kakinya sendiri di sana. Salah satu alasan kenapa Volk datang ke Rosenheim adalah untuk mengunjungi kota tersebut.

Namun lamaran cintanya kepada sang wanita yang telah mencuri hatinya mengalahkan segalanya. Volk telah memberikan bukunya pada Weed untuk ditukar dengan karangan bunga, namun ia merasa buku itu tak sebanding dengan apa yang ia peroleh.

'Jangan membuangnya. Simpanlah. Ia akan menunjukkan jalannya jika kau mencarinya, dan kau akan sampai disana suatu saat nanti.'

Sambil memegang karangan bunga dengan senang hati, Volk pergi menuju kerajaan Brent, dimana sang wanita tercinta berada.

***

Sebuah karangan bunga!
Itu adalah hadiah sempurna pada waktu seorang pria melamar seorang wanita, dan begitu rumor tentang Volk si paladin, wanita pujaanya, dan karangan bunga dari kayu menyebar, toko memahat milik Weed dengan cepat menjadi landmark.

Kebanyakan player melihat patung sebagai barang yang tergeletak di dekat perapian atau terbengkalai di pojokan yang gelap, namun peristiwa dengan Volk mengubah pandangan mereka tentang patung-patung. Hari itu, Weed mengumumkan:

"Maafkan aku, namun aku tak akan membuat patung dengan bentuk yang sama lagi!"

Ia sampai pada kesimpulan ini, yang lahir dari kemauan pribadinya, untuk meningkatkan level sculpture mastery dan handicraft nya dengan cepat. Namun masyarakat tampaknya salah mengartikan maksud Weed.

"Ia adalah pekerja seni yang sesungguhnya!"

"Ia benar-benar keren. Ia bilang ia tak akan membuat patung yang sama dua kali."

"Kalau begitu, harga dan nilai dari patungnya pasti akan naik."

Para pelanggan Weed yang pernah membeli satu atau dua patung berbentuk kelinci atau rubah sebagai suvenir dengan harga yang murah, sekarang mereka memesan patung dengan desain orisinil. Jumlah produk yang dapat ia selesaikan turun dibawah 2 angka karena satu karya seni membutuhkan beberapa jam untuk selesai, namun mereka lebih populer dari produk terdahulunya— tiga gold per patung.

Karena bisnisnya tak membutuhkan modal besar, itu adalah bisnis yang sangat menguntungkan. Sebagai tambahannya, sculpture mastery dah handicraft milik Weed naik dengan pesat dalam periode singkat.

Hanya dalam tiga hari, sculpture mastery nya menginjak level 8, dan intermediate handicraft nya naik ke level 4. Ketika Weed sedang tak menerima orderan, ia memasak dan menjual makanan.

"Daging kelinci atau daging rubah! Jika kau membawa daging apa saja padaku, aku akan memasaknya untukmu. Masakannya tak bisa disimpan untuk waktu yang lama, jadi makanlah hari ini juga!"

Skill memasak milik Weed memberi sebuah bonus HP pada makanan yang ia masak. Itu adalah steroid untuk orang miskin. Mereka yang kesusahan menjual daging yang mereka ambil ketika berburu hewan liar di dekat benteng berbondong-bondong menemui Weed.

"Ini."

"Benarkah kau bisa memasak?"

"Ya. Percaya padaku. Yang harus kalian bayar hanyalah bumbunya. Pokoknya, cukup bawa daging apa saja kepadaku kapanpun kau mau."

Makanan yang dibuat dengan seni memahat— masakan yang disajikan oleh Weed adalah karya seni. Banyak player yang belajar skill memasak karena lumayan berguna ketika mereka sedang di alam liar. Namun berapa banyak koki amatir yang dapat menggunakan status art ketika mereka memasak?

Kecuali koki profesional, tak banyak player yang menginvestasikan waktu dan energi pada skill memasak, dan masakan yang berselera akan lebih langka di antara para profesional. Menjual makanan berkualitas dengan harga rendah, kios milik Weed laris manis. Para player berkerumun untuk mendapatkan bonus HP.

Seseorang mengirim pesan pada Weed, yang telah menghabiskan satu minggu untuk mengukir patung dan memasak untuk dijual:

- Weed, bisakah kau mendengarku?

Itu adalah Pale si archer, yang menjadi kenalan Weed saat berburu rubah dan serigala di malam hari.

- Halo. Lama tak jumpa.

- Bagus. Darimana saja kau? Aku mengirimi pesan padamu setiap hari, namun selalu di blok.

- Aku punya pekerjaan yang harus diselesaikan.

Gua rahasia di Sarang Litvart— di dalamnya, mengirim dan menerima pesan di blokir secara otomatis. Pale tak ingin mengungkit soal itu.

- Aku mengerti. Apa kau punya waktu sekarang?

Weed melihat sekeliling. Patung buatannya masih populer, namun sangat bergantung pada permintaan pelanggan, jadi penjualannya sudah melewati masa-masa puncak. Apa yang orang-orang inginkan untuk hadiah kebanyakan berbentuk sama. Jadi, deklarasinya untuk hanya membuat patung yang orisinil menjadi bumerang yang kembali menyerangnya.

- Yup.

- Kalau begitu, apa kau mau bergabung dalam quest pasukan pembersihan ke Village Baran dengan kami? Kami memutuskan untuk mengambil questnya bersama-sama, dan aku mencoba untuk menghubungimu, barangkali kau juga ingin ikut.

No comments:

Post a Comment