Sunday 26 April 2015

Moonlight Sculptor Vol 1 Chapter 8

Profesi Yang Ditakdirkan

*blm di proofread

Sebagai rutinitasnya, Rodriguez tengah melakukan jalan-jalan di sore hari. Ia tampak menikmati dikala ia melihat tetangganya dan memperparah kesusahan mereka.

"Bagaimana kabarumu Hans?"

"Baik, konselir."

"Buah apa yang paling baik untuk hari ini?"

"Ini dia. Silahkan dinikmati. Strawberi segar, tuan."

"Terima kasih."


Langkah Rodriguez tampak ringan. Padahal, ia tak sempat mengganggu orang lain yang ia lihat sore ini. Alasannya ialah dirinya sedang gembira dengan publikasi bukunya yang baru-baru ini ia tulis.

Ketika ia kembali ke rumah, pembantu yang bertugas untuk merawat manor tengah menunggu di depan pintu masuk untuk menyapanya. Ia berbicara dengan santai dengan pembantunya yang mendedikasikan dirinya untuk keluarga Rodriguez selama puluhan tahun.

"Bagaimana jalan-jalan anda, tuanku?"

"Baik. Baik sekali. Hari-hari ini serasa bebas dari masalah dan pertikaian."

"Saya senang mendengarnya, tuanku. Omong-omong, apakah boleh saya bertanya?"

"Ada apa, William?"

"Ini tentang anak muda yang mengukir patung di seberang jalan, tuanku."

"Oh, anak itu!"

"Apakah ia telah menemukan apa yang ia cari?"

Rodriguez tertawa.

"Tak akan semudah itu."

"Jadi..."

"Tak mungkin! Dia tak akan bisa menemukan tempat itu, dan sekalipun ia bisa, terlepas dari kemungkinannya yang kecil..."

"..."

"Ia akan menyesal sekalipun ia berhasil mendapatkan profesinya. Ku ku... Ku a hA HA HA HA!" Rodriguez tertawa seperti orang gila.


***

Hal pertama yang Weed lakukan ketika ia sendirian adalah mengecek ulang armor dan inventory nya.

"24 gold dan 30 silver..."

Daripada menerima bagian drop yang anak buahnya kumpulkan dari berburu kobold dan goblin, yang kebanyakan berupa senjata jelek, equip, dan potongan besi, Weed lebih memilih uang tunai.

"Pendapatan gue lumayan juga, dan..."

Sebulan terakhir, Weed telah menaikkan skillnya dengan pesat. Cooking masternya mencapai level 6, dan repair skill mencapai level 4. Repair skill sangatlah berguna sampai-sampai beberapa player terdorong untuk mempelajarinya, tapi cooking skill hampir punah, kecuali untuk koki profesional.

Bandage skill milik Weed, sekarang level 4, membuatnya bisa menyembuhkan luka kecil hanya dengan menggulung kain kasa dua kali. Namun yang paling pesat dalam hal kenaikan adalah levelnya. Ia jadi ingin tertawa.

*Sniff*
Berbalik dengan perasaan Weed, Arse merasa jengkel. Ia tak punya pilihan lain kecuali merawat si anak kuda yang dipinjamkan oleh Sir Midvale. Anak kuda itu emang gak berguna sekarang, namun Weed diharuskan untuk mengembalikannya dengan kondisi aman ke kandang kuda kerajaan.

'Sarang Litvart. Tak ada dungeon lain dengan nama yang sama telah ditemukan sampai sekarang. Inilah tempatnya.'

Trik si konselir. Yakin ada sesuatu di baliknya, Weed melakukan yang terbaik untuk menganalisa questnya dari pandangan yang berbeda.

'Pasti tersembunyi di suatu tempat di dungeon, dimana tak ada orang yang telah menemukannya - sebuah ruangan rahasia.'

Weed mulai bekerja mulai dari lantai pertama sampai lantai kelima. Untuk profesi petualang, seperti ranger dan explorer, yang memiliki banyak status dan skill tentang observasi, tentu lebih mudah untuk menemukan pintu masuk yang tersembunyi.

Namun Weed hanya bisa melakukan hal-hal dasar seperti bergantung pada penglihatan normal dan menyentuh seluruh area yang mencurigakan dengan tangannya untuk mencari "ruangan rahasia". Paling tidak ada 20 player di tiap lantai dungeon Sarang Litvart. Sambil berburu monster, mereka berkomentar tentang Weed, yang bertingkah aneh.

"Apaan yang orang itu lakuin?"

"Kayaknya ia lagi nyari sebuah pintu masuk. Kalo gak gitu ngapain juga dia mengelus tembok kayak sayang banget gitu?"

"Puhaha, bodoh bener. Dungeon ini gak punya tempat yang tersembunyi."

"Ini adalah dungeon pertama yang ditemukan ketika Rosenheim pertama kali dijelajahi beberapa bulan yang lalu. Ribuan petualang pernah pergi ke sini. Ia mau coba berjudi."

"Biasa orang gila."

Mereka dengan terang-terangan tertawa pada Weed, karena mereka iri dengannya yang dengan mudah berburu di dungeon dengan bantuan 30 prajurit NPC, tak mengagetkan kalau ia menjadi target iri dan dengki.

"Untuk jaga-jaga..."

"Hati-hati. Jangan biarkan ia tahu kita dibelakangnya."

Beberapa player mengikuti Weed diam-diam, mengira bahwa ia mungkin telah mendengar informasi berharga dari NPC prajurit saat misi. Atau lebih baik, ia mendapat quest spesial. Jika benar, mereka bahkan berpikiran untuk memaksa Weed membagikan questnya.

Di mata mereka, orang gila ini adalah archer level kecil, dan tak punya ilmu di pertempuran jarak dekat; melakukan pekerjaan rumah untuk para prajurit dan menempel pada mereka seperti parasit.

Namun, setelah seminggu berlalu tanpa ada kejadian, para pembuat masalah mulai jengkel karena mengikuti Weed dengan sia-sia; ia benar-benar terobsesi dengan menjelajahi dungeon, jadi mereka pergi.

"Wong gendeng."

"Anjing, marah gue. Sia-sia dah waktu gue."

Sekalipun mereka telah meninggalkannya sendiri, Weed masih melanjutkan kegiatannya.

'Pasti ada sesuatu.'

Banyak petualang telah selesai membuat peta di seluruh daerah ini, dan yakin bahwa tak ada lagi yang tersisa. Ini juga lah yang dikatakan pada Weed. Faktanya, ia sudah melakukan pencarian ketika masih berburu kobold dan goblin, namun gagal untuk menemukan sesuatu yang berarti. Tetap saja, Weed yakin bahwa ia akan menemukan sesuatu nanti.

'Petualang terkenal dari seluruh benua pernah mencari tempat ini. Terus kenapa? Kalian salah; Gue yang bener.'

Sarang Litvart adalah tempat yang luas. Berjalan-jalan dengan harapan besar untuk menemukan tempat rahasia bak harapan sejauh antara bumi dan Andromeda.

Sekalipun petualang mempunyai skill observasi yang lebih bagus, suatu sikap dapat membuat perbedaan. Weed dengan sabar menyentuh tembok, mencari petunjuk.

*Sniff*
Arse melihat Weed dengan jijik. Ia telah membawa kuda itu kedalam dungeon karena tak ada orang lain yang dapat menjaganya, namun ia merasa stress oleh makhluk buas yang tak mau diatur itu.

'Aku harus membuatnya kapok dulu.'

Weed menuntun Arse ke tempat berkumpul goblin secara sengaja— seekor goblin warrior dan tiga goblin raider. Begitu mereka melihat Weed, mereka langsung menyerang. Ia maju kedepan layaknya melindungi si anak kuda, dan bertarung melawan goblin, sambil berteriak:

"Ya Tuhan! Aku tak mau mati!"

Tombak goblin warrior melayang ke arah Weed namun hanya menyerempetnya, mengeluarkan sedikit darah dari kulitnya.

"Jika... Jika aku terbunuh sekarang, apa yang akan terjadi pada Arse yang kusayang..." Para goblin terus-terusan menyerang Weed.

"Tidak! Aku akan bertahan disini untuk melindungi Arse! Sini kau, monster jelek! Kau harus membunuhku terlebih dahulu sebelum kau bisa menyentuhnya dengan jari-jari kotormu!"

Weed beraksi seperti seorang prajurit pemberani yang melindungi orang-orang lemah dengan resiko kematian. Namun, ketika ia melihat kebelakang, ia melihat si anak kuda tengah menguap dan bermain dengan kerikil di tanah. Dan juga, makhluk itu tengah siap untuk lari ke arah keluar dungeon kalau-kalau pemiliknya mati.

"Sialan lu!"

Weed merasa malu melihatnya. Ngapain ngelakuin hal beginian untuk seekor anak kuda?

*Slash*
Weed membunuh para goblin yang mengganggunya dengan sekali tebas. Ia berpikiran untuk memenggal kepala si kuda sekalian, namun kehilangan kepercayaan dari Sir Midvale adalah resiko yang sangat besar.

'Whew. Aku merasa bodoh berakting seperti itu. Sabar, sabar.'

Weed kembali menjelajahi dungeon. 3 hari kemudian, di hari kesepuluh dalam pencarian pribadinya dalam dungeon lebih tepatnya, ia menemukan sebuah lubang di pojokan gelap di lantai keempat dimana goblin raider muncul.

Lubang itu terletak 10 meter lebih dalam dari tempat regenerasi. Bahkan ranger yang paling hati-hati tak akan menemukannya. Dibawah sebuah batu besar yang menjorok keluar, lubang itu tertutup bayangan, tersembunyi dari pandangan manusia.

'Apa ada orang disini?'

Sambil melihat sekitar, Weed memastikan tak ada orang yang tengah mengikuti dirinya. Mereka yang telah mengikutinya selama seminggu telah pergi, namun kewaspadaan yang berlebih tak pernah merugikan. Jika lubang ini ternyata adalah apa yang Weed cari selama ini, maka ia akan menjadi orang pertama yang menemukannya, dan ia tak ingin membagi penghargaannya dengan orang lain.

Untuk petualang pertama yang menemukan area yang tak diketahui, hadiahnya benar-benar besar. Ia mendapat fame, juga dobel EXP dan persentase drop yang lebih tinggi selama seminggu setelah penemuannya. Weed merayap di lubang itu dengan hati-hati.

Jalurnya cukup sempit hingga tampak seperti jurang di antara bebatuan, dan bagian dalamnya melebar sedikit demi sedikit. Lalu ia sampai di jalur dimana ia bisa bergerak secara nyaman. Sebuah bau yang tak enak menyerang hidungnya.

Secara sigap, ia bersiap untuk sebuah pertarungan. Ia tak punya petunjuk akan apa yang terjadi selanjutnya, jadi ia memegang pedang besi di tangan kanan, dan ramuan juga perban di tangan kiri.

'Sini kalau berani.'

Weed berjalan perlahan ke dalam gua. Didalam gua itu terdapat beberapa persimpangan. Ia mengambil jalur yang paling kiri dan memasukinya, hanya untuk menemukan ulat raksasa di sebuah jalur buntu.

"Apa... monster apaan ini? Aku gak pernah ngelihat ulat yang—"

Sebelum Weed menyelesaikan kata-katanya, keadaan disekitarnya mengalami perubahan drastis. Apa yang ia pikir sebagai tanah yang gelap, ternyata, merupakan lantai yang terbuat dari serangga kecil yang berukuran sebesar jari kelingking.

*Squirm*
Layaknya nabi Musa membelah Laut Merah, para serangga itu menyebar lalu kembali untuk menyerang Weed, merayap penuh ancaman.

"Bah!— Kurang ajar!" Weed mengayunkan pedangnya seperti kincir angin.

Dikerumuni oleh sisik yang menjijikkan, para serangga kecil memang memilik serangan yang sangat lemah, namun ulat yang seperti seekor induk menelurkan mereka lebih cepat daripada Weed yang sedang membunuh mereka. Ia benar-benar rindu akan pasukannya yang dulu.

"Aku bakal menyelesaikan masalah ini lebih cepat kalau saja mereka ada disini."

Tiba-tiba, sang induk mengeluarkan asap berwarna hijau. Layaknya tinta merah yang diteteskan ke air yang transparan, asap itu perlahan-lahan menyebar di tempat yang sempit itu, dan pada akhirnya mencapai dimana Weed berada.

Disaat ia mengambil nafas—



 Kamu telah keracunan!
HP berkurang.


Kaget, Weed mengecek bar HP nya.

*Gasp*
HP miliknya terkena 1 damage per detik.

"Sialan... Aku tak punya penawar! Jika ini terus berlanjut..."

Dalam keputus asaan, Weed mengabaikan serangga-serangga kecil, lari ke arah sang induk dan menebasnya dengan pedang. Sisik sang induk tampak retak, dan cairan kuning mengalir keluar.

"Jika aku akan mati, aku akan membawamu denganku!"
Weed tak menghiraukan para serangga yang merayap dan menggigitinya. Entah mereka menggigitinya atau tidak, toh ia akan mati.

Hanya punya dua pilihan, lebih baik untuk membunuh sang induk lalu dengan cepat keluar dari sini. Bagaikan menyadari bahwa induk mereka akan mati, para serangga kecil mengeroyok Weed secara agresif, namun pedang besinya sangat gigih. Sisik dari induk ulat sangatlah keras, sampai-sampai sekalipun bagian luarnya retak, ulat itu masih bertahan. Sementara itu, kepala Weed terasa sangat pusing.

"Aku bakal mati disini. Kalau saja aku punya skill serang...— ...skill? Kenapa aku gak kepikiran tentang itu!"

Skill yang belum memiliki kesempatan untuk dicoba oleh Weed! Ia mempunyai skill serang yang sangat boros MP dan tak bisa bertahan lebih dari satu detik. Sekalipun berhasil atau gagal, situasinya sudah cukup membahayakan.

"Engraving Knife Technique!" Pedang besi Weed mengeluarkan cahaya putih. Pedangnya secara sementara mengalahkan pertahanan musuh.

*Crack*
Akhirnya, sisik si ulat raksasa pecah berkeping-keping.


Level naik.


Weed melewati pesan instannya dan berteriak,

"Quest Information Window!"




    Operasi Pembersihan Sarang Litvart [II] 

    Ada seratus monster yang hidup di Sarang Litvart. Bunuh mereka semua, dan buktikan dirimu cukup layak untuk profesi yang terhormat. Selesainya quest ini akan membuka jalur yang benar untuk takdirmu. 

    Tingkat kesulitan: Tak diketahui

    Syarat Quest: Tak ada

    Jumlah monster tersisa: 99


Sekalipun ia sedang keracunan dan sekarat, Weed menyeringai.

"Aku berhasil!"

Weed akhirnya menemukan jawaban untuk perubahan profesi. Jawabannya adalah ulat-ulat di goa ini. Ia harus membunuh para induk ulat, bukan serangga-serangga kecil ini.

"Aku harus menyembuhkan keracunan ini terlebih dahulu..."

Sambil dikejar serangga-serangga kecil, Weed dengan buru-buru meninggalkan gua. Ketika ia melihat para serangga tak dapat menyeberangi batas akhir gua, ia mulai berjalan perlahan menuju permukaan dengan anak kudanya. Ketika seorang player keracunan, wajahnya akan menghitam.

Weed menghindari kontak dengan player lain untuk menyembunyikan fakta bahwa ia sedang keracunan, dan mengisi ulang HP nya sedikit demi sedikit dengan mengoleskan ramuan di tubuhnya dan memakan makanan yang telah ia masak sebelumnya. Jika ia mau, ia pasti bisa menemukan sebuah party yang mempunyai priest. Namun ia merasa mending mati daripada minta pertolongan. Apakaah Weed terlalu sombong untuk meminta pertolongan?

Omong kosong!
Tak ada monster yang bisa meracuni player di Sarang Litvart. Kobold dan goblin tak punya pengetahuan untuk menggunakan barang yang memiliki racun, apalagi menggunakannya.

Orang yang menolongnya pasti ingin tahu dimana Weed keracunanan— dengan pandangan curiga. Ia mending mati sekali daripada memberitahu orang lain letak ruangan rahasian yang ia temukan setelah perjuangan yang cukup lama. Setelah ia sampai di atas permukaan, ia menunggangi kudanya.

"Desa. Pergi ke desa terdekat. Cepat, atau aku akan tak sadarkan diri."

*Sniff*
Si hewan itu bahkan tak menggerakkan satu kaki pun. Layaknya mendapatkan kesenangan dalam kesulitan orang lain, Arse berpura-pura tuli dan menggaruk tanah. Ia menggerogoti rumput sambil protes.

"Kalau lu pingin begini terus, gue..."

Kesabaran Weed akhirnya habis.

"Elu bikin gue gak punya pilihan lain."

Weed mengambil pisau memahatnya. Arse tampak takut melihat benda tajam itu, namun kembali tenang layaknya ia tahu bahwa Weed hanya mengancam. Bukannya menebas Arse, Weed malah memotong tangannya sendiri dengan pisau. Apakah ia sudah kehilangan kewarasannya sampai-sampai melukai dirinya sendiri ketika HP nya sendiri sudah sangat sedikit gara-gara gas beracun?

"Hoho."

Weed menyeringai licik, sekalipun pandangannya sudah blur karena kekurangan darah. Lalu, ia mencengkeram mulut si anak kuda dan memaksanya untuk meminum darahnya.

"Lihat, sekarang setelah lu meminum darah gue, elu juga keracunan. Bawa aku ke sebuah desa, atau kita berdua mati. Gue bakal hidup kembali nanti, tapi elu gak bakal bisa hidup lagi, ngerti?"

Si anak kuda akhirnya berlari ke arah desa, sekalipun kecepatannya tak lebih cepat dari sebelumnya. Sampai di desa, Weed merapal mantra penyembuh di ambang kematian. Ia membeli ramuan dan penawar sebanyak 20 gold. Sekalipun uangnya habis, ia tak merasa menyesal.

Weed dengan cepat kembali ke Sarang Litvart, dan hanya setelah ia yakin tak ada orang yang tengah melihatnya dalam jarak tertentu, masuk ke dalam gua dimana para ulat berada.

ia bahkan membawa Arse bersamanya. Ia takut bahwa player lain bakal mencurinya, dan sekalipun ide untuk menghilangkan si kuda melalui tangan orang lain sangatlah menggiurkan, ia tak mau tahu apa yang akan terjadi bila ia gagal membawa anak kuda itu kembali ke kandang kuda kerajaan sebagai prioritasnya.

"Terus ikuti aku dari belakang."

Arse menggoyangkan ekornya dengan pasrah. Weed mulai membantai hanya ulat induk. Serangga kecil hanya memberikan EXP yang sangat kecil, dan karena mereka mengerubungi Weed dari segala arah membuatnya susah untuk menghabisi mereka semua.

Layaknya tak ada ahli pedang yang dapat menangkap tetesan hujan yang turun dari langit, Weed menghiraukan serangga yang menutupi lantai dengan warna gelap.

"Engraving Knife Technique!"

Teknik pedang misterius dari Zahab. Skillnya menghancurkan sisik musuh dengan kekuatan yang secara langsung menghancurkan suatu benda, menembus perlawanan dan pertahanan mereka. Kadang-kadang, Weed bertemu dengan induk ulat yang lebih besar dan membutuhkan 2 atau 3 serangan, yang dimana diantaranya ia harus beristirahat untuk mengisi kembali MP nya.

Ia terus keracunan dan diganggu oleh serangga kecil. Dengan HP yang terus berkurang, Weed selalu nyaris gagal meloloskan diri; kematian tak pernah datang sedekat ini. Semakin banyak ia membunuh para induk di dalam gua, ia makin menunjukkan rasa cemas. Siapa yang bakal percaya bahwa ini adalah quest untuk berubah profesi? Kebanyakan player sudah memilih profesi mereka bahkan sebelum mereka menginjak level 10.

Di sisi lain, Weed memiliki level 62, dan gua ini masih menjadi tantangan hidup dan mati untuknya. Ia hanya bisa membayangkan profesi seperti apa yang membutuhkan kerepotan seperti ini.



Jumlah monster tersisa: 1


Di hari ketuju pertempuran sengitnya, Weed hanya butuh 1 monster lagi untuk dibunuh. Induk dari para induk! Ia tampak 5x lebih besar dari induk ulat lainnya. Ketika Weed memasuki ruang takhtanya tanpa persiapan, ia langsung menerima sambutan dengan gas beracun yang tebal dan berwarna hijau, yang telah dipersiapkan oleh sang induk. Biasanya ia bakal membiarkan gas beracun untuk mengenainya, namun ia melompat kebelakang karena suatu perasaan yang tak enak.

*Melt*
Serangga kecil yang tersentuh oleh asap itu langsung membusuk dalam beberapa detik dan meleleh.

"Racun yang mengerikan."

Jantung Weed berhenti selama 2 detik. Satu-satunya cara untuk menjauh dari gas beracun adalah dengan menggunakan panah dari jarak jauh. Namun panahnya tak bisa menembus sisik keras milik induk ulat. Ia harus masuk ke dalam jangkauan gas beracun.

Sang induk ulat mengerti tentang dilema Weed, dan dengan gas beracun di mulutnya, menunggu disaat Weed mendekat, jadi ia bisa menyemprotnya dengan gas itu. Seperti seekor ular berbisa yang sedang menunggu kesempatan, sang induk ulat dan Weed menatap satu sama lain, tanpa ada gerakan sedikitpun.

'Ia hanya bisa menyemprotkan gas beracun sekali saja. Jika aku bsia menghindari serangan pertamanya, serangan keduanya bakalan jauh lebih ringan. Tembakan pertama akan menentukan segalanya.'

Mata Weed bersinar ketika ia melihat harta karun yang terletak di belakang induk ulat.

'Aku tak akan menyerah disini. Jika saja aku mempunyai seseorang yang bisa aku korbankan pada gas beracun... Eh iya, sepertinya aku sudah menemukan jawabannya.'

Mata Weed menyipit dan dari celah pandangannya tampak Arse yang bodoh.

*Punt*
Weed menendang pantat Arse dengan tiba-tiba. Arse melompat ke depan secara insting, dan induk ulat secara reflek mengeluarkan gas beracun ke arahnya.

'Maaf, Arse. Inilah takdirmu. Hidup memang tak adil, dan inilah akhir dari hubungan diantara kita.'

Weed tak menyempatkan dirinya untuk melihat akhir dari hewan malang itu. Begitu ia yakin bahwa gas beracun yang berada di mulut si induk ulat telah diluncurkan, Weed langsung maju ke arahnya.

"Engraving Knife Technique! Double Dance!"

Weed mengayunkan pedangnya dengan liar hingga MP nya habis. Dengan pedang besi di tangan kanan, dan pisau memahat di tangan kiri, ia menghancurkan sisik dari induk ulat. Tak memiliki skill menyerang yang bagus, ini adalah pilihan terbaik bagi Weed. Sang induk ulat mencoba melawan, namun ukuran tubuhnya yang besar membuatnya tak bisa menghindari Weed yang sangat dekat dengan dirinya.

*Moan*
Induk ulat akhirnya menutup matanya. Lalu, sebuah kunci jatuh dari badannya.

"Ini dia."

Weed mengambil kunci itu, memasukkannya ke lubang kunci kotak harta karun dan memutarnya searah jarum jam. Ia menemukan beberapa jilik buku dan sebuah kertas kulit di dalam kotak.




Penerus Emperor Legendaris
    Aku adalah Geihar Von Arpen, emperor pertama di seluruh benua, yang mengakhiri pertempuran yang abadi.

    Masa-masa tua ku sangatlah jauh dari memuaskan.
    Tak ada yang mengakui kesulitanku, keunggulanku!

    Kenapa tak ada yang mengerti dengan profesiku?
    Mengapa semuanya menganggap rendah profesiku?
    Karena pandangan mereka, orang yang berbakat menolak untuk menerima niat baikku dan meneruskanku.

    Sekalipun dengan anak-anakku.
    Orang-orang yang menyedihkan dan tak punya perasaan!
    Mereka tak pantas untuk menjadi penerusku.

    Aku mempercayakan rahasiaku padamu.

Emperor Geihar adalah orang pertama dan satu-satunya yang menguasai sebuah kekaisaran gabungan di sejarah Bernua Versailles. Setelah kematiannya, kekaisarannya terbagi-bagi sekali lagi, lalu membentuk peta yang sekarang, namun pencapaiannya telah dicatat sebagai legenda. Weed sangat senang.

"Ternyata ada juga idiot di masa lalu. Harusnya mereka tahu. Ini adalah sebuah kesempatan yang luar biasa... Siapakah Emperor Geihar? Beliau bukan lain adalah orang pertama yang menguasai seluruh benua dengan kekuatannya sendiri, dan ini adalah profesinya! Pasti sangatlah bagus, namun mereka menilainya secara dangkal."

    Ding!



 Profesi tersembunyi!

    Jika anda menerimanya, anda dapat menggunakan skill eksklusif yang berhubungan dengan profesi ini. Apa anda mau menerimanya?


Weed berteriak tanpa ragu-ragu, "Tentu saja!" Pada saat itu, karakternya diselimuti oleh cahaya.



Character Name
Weed
Alignment
Neutral
Level
68
Profession
Legendary Moonlight Sculptor
Title
None
Fame
250
HP
3460
MP
340
STR
235 +20
AGI
200 +20
VIT
89 +20
WIS
16 + 20
INT
10 + 20
Endurance
89 + 20
Fighting Spirit
67 + 20
LUK
5 + 20
Leadership
68 + 20
ART
29 + 100
ATT
170
DEF
30
Magic Resistance
None

    + 20 poin ke semua status.
    + Status Art mendapat ekstra 80 poin.
    + Di terang bulan malam, semua status bertambah 30%.
    + Dapat meng-equip item khusus untuk profesi.
    + Dapat belajar semua craft skill sampai tingkat master.
    + Menambah efek tambahan pada item yang diproduksi atau diperhalus.
    + Menambah kekuatan serang Engraving Knife Technique.
    + Mengurangi konsumsi MP untuk Engraving Knife Technique.
    + Dapat mempelajari skill rahasia tergantung dari level sculpture mastery.
    + Menambah fame dengan membuat patung dengan nilai seni tinggi.


Weed akhirnya mendapatkan profesi yang telah ia perjuangkan, namun ketika ia melihat nama dari profesi barunya, ia nyaris jatuh karena hinaan ini.

"Bangsat!"

Moonlight Sculptor!
Setelah mengeluarkan darah dan keringat, ia kembali pada Moonlight Sculptor. Itu sebenarnya 'Legendary' Moonlight Sculptor dengan awalan yang menyanjung, namun Weed tak peduli dengan itu. Profesi yang terkutuk, Moonlight Sculptor!

"Kenapa harus aku...?"

Banjir air mata muncul dari mata Weed. Ia mencium sisa-sisa dari gas beracun yang dikeluarkan induk ulat pada saat kematiannya, namun bukan itulah yang membuatnya menangis. Ia tak punya pilihan kecuali menerima profesi terlarang, Moonlight Sculptor.

"Aku seharusnya memilih profesi warrior yang biasa."

Weed, yang sebelumnya tertawa pada orang-orang bodoh yang menolak profesi dari Emperor Geihar, sekarang menyalahkan si emperor karena menipunya untuk berubah menjadi Moonlight Sculptor. Ia tampak tak terlalu meyakinkan.

'Kenapa hidup terasa sangat berat untukku?'

Weed tengah menyesali dirinya. Ia telah menghabiskan waktu seminggu di tengah-tengah jalan untuk menarik perhatian Rodriguez, dan lebih dari 7 minggu di Sarang Litvart untuk menemukan goa ini dan membantai para ulat yang menjijikkan. Segala usahanya menjadi sia-sia untuk berubah menjadi Moonlight Sculptor! Weed ingin menangis dengan keras.

Namun ia telah meningkatkan skill handicraft dan sculpture mastery nya, dan mendapat keuntungan yang banyak ketika ia duduk di depan manor Rodriguez; ia telah naik level dengan sangat cepat di dungeon– Dengan mudah, semua itu meninggalkan dirinya. Hanya kenyataan dingin, bahwa ia telah menjadi Moonlight Sculptor yang menyertainya. Ia ingin berteriak bahwa ini semua tak adil.

"Ini tak seburuk seperti yang terlihat."

Namun, setelah sekian lama merenung, mata Weed kembali memancarkan cahaya setelah menyadari apa yang telah ia lewati diantar kesusahannya. Ia berpikir bahwa ia jatuh ke dasar jurang yang dalam, namun disaat ia kembali tenang, ia melihat sisi lain. Warrior, ranger, dan priest adalah 3 profesi teratas, yang mana telah dicoba dan dibuktikan sebagai profesi yang lebih baik dari yang lain.

Untuk warrior dan ranger, mereka menerima 50% bonus serangan ketika menggunakan senjata yang berhubungan dengan profesi mereka. Priest bisa belajar dan menggunakan sihir suci yang mana tak ada profesi lain selain paladin yang bisa melakukannya.

Inilah kenapa Weed memberikan damage lebih sedikit dengan pedang daripada warrior, dan kekuatan serang dari panahnya tak bisa menandingi ranger. Jadi, profesi yang tersembunyi, yang mana rahasianya harus ditemukan melalui usaha sendiri, sangat bergantung dengan bagaimana mereka dikembangkan.

Jika mereka dikembangkan dengan benar sejalan dengan kelebihan dan karakteristik dari profesi tersebut, maka hasilnya akan bagus. Namun bila tidak, hasilnya akan jadi biasa-biasa saja, tak lebih baik daripada profesi biasa. Weed dengan cepat mengalihkan perhatiannya kembali ke gulungan kertas. Ada beberapa paragraf yang belum ia baca.



    Aku cinta patung yang indah. Patung yang diukir dengan roh hebat Kvasir tak pernah mengecewakanku. Selama aku mencintai dan percaya pada mereka, mereka akan setia padaku. 

    Siapa yang akan percaya? Bahwa sculpture mastery yang di cap rendahan ini dalah pijakan utamaku dalam petualanganku dari seorang petani kecil di suatu pinggiran kota menjadi pria yang menguasai seluruh benua.

    Dengarkan lah, wahai penerusku yang berjalan di jalur yang sama.
    Ujian yang berat menantimu. Ujian yang seratus dari seratus orang akan menyerah dan bahkan seluruh pria dalam satu kerajaan tak akan bisa melakukannya. 

    Namun, penerusku, aku meyakinkanmu untuk tetap di jalur ini dan menghadapi tantangan yang paling sulit. Kesulitan mempunyai nilai tersendiri, dan ketangguhan juga menghasilkan hasil tersendiri.
    Dengan ini aku mempercayakan padamu hadiah yang bernilai tinggi.

    Emperor Geihar, penguasa bumi, laut, dan udara melalui Sculpture Mastery.


Weed selesai membaca gulungan kertas dan mengecek item lain— tiga buah tablet dan sebuah buku. Efek dari tabletnya tak tercatat dimanapun, namun ia tahu skill apa yang harus digunakan dalam situasi seperti ini.

"Identify!"


Item gagal diidentifikasi
Item gagal diidentifikasi
Item gagal diidentifikasi
A Tablet of the Emperor
    Tablet ini diciptakan dari kumpulan ramuan langka oleh emperor terdahulu, untuk membersihkan pikiran ketika diminum. 

    Efek: Menambah Max MP (+200 MP)

Setelah beberapa kegagalan, Weed akhirnya mengetahui efek item berharga tersebut. Mereka adalah item langka— bukan, jauh lebih berharga daripada langka— sebuah item yang dapat meningkatkan jumlah maksimal MP secara permanen sebanyak 200 poin.

Tabletnya mengeluarkan aroma menenangkan yang tak bisa dijelaskan. Weed mengira-ngira harga untuk sebiji tablet tak kurang dari 10 ribu gold. Karena tablet itu menambah jumlah maksimal MP, bukannya mengisi ulang MP seperti potion MP yang dijual di toko, tablet itu berharga sangat tinggi.

"Terima kasih banyak. Aku mengagumi kebaikan anda, Yang Mulia." Weed meletakkan tablet-tablet dan mengambil buku yang belum ia baca.

"Apa buku ini mengandung skill yang hebat? Harusnya! Aku pikir tak ada lagi nasib buruk yang akan menimpaku setelah menderita sebanyak ini. Nggak, nggak, aku nggak sesial itu."

Kali ini juga, Weed berhasil mengetahui isi dari buku itu ketika ia hampir menyerah setelah muncul banyak pesan yang menunjukkan kegagalannya.

The Book of Secret Sword Techniques from the Imperial Family of Arpen
    Sang Emperor Geihar Von Arpen menciptakan teknik pedang Flawless Sword untuk kelanggengan dan kemakmuran keluarga imperial. 

    Buku ini terdiri dari 5 gerakan dan 1 langkah kaki. 

    Seluruh anggota dari keluarga imperial, pada dasarnya, adalah knight. Skill ini awalnya terbatas pada profesi Knight, namun Emperor Geihar Von Arpen mempertimbangkan penerusnya di Sculpture Mastery, jadi ia merevisi ulang skillnya agar Sculptor bisa mempelajar skill ini dengan versi yang sedikit lemah dari aslinya.

Kaget, Weed nyaris menjatuhkan bukunya.

"Wa, warna ini—"

The Book of Secret Sword Techniques menyala keemasan ketika diidentifikasi. Itu artinya bahwa buku ini adalah buku skill yang langka! Apalagi, itu adalah buku teknik pedang tingkat A.

"Anda sangat baik, Yang Mulia. Terima kasih telah memberiku buku teknik pedang tingkat A."

Fakta yang sedikit mengecewakan adalah buku skill ini bukan item unik atau tingkat S. Tetap saja, harus dipertanyakan bahwa Weed, yang sekarang seorang sculptor, bisa mempelajari teknik pedang level tinggi seperti itu sekalipun ia menemukannya.

Teknik pedang tingkat S rata-rata memiliki syarat untuk profesi tertentu, kebanyakan sword warrior atau knight. Karena Weed tak memiliki banyak skill serang yang bagus, buku ini bagaikan tetesan hujan di padang pasir.

Hari-hari menggunakan skill pedang dan panah biasa! Sekarang mereka akan pergi, hanya menjadi ingatan belaka. Weed meletakkan tangannya di buku dan berteriak:

"Pelajari!"


    Skill: Kamu telah mempelajari Imperial Formless Sword Technique.

    Technique Mastery: 0%

Buku teknik pedang itu, yang telah digunakan, memancarkan cahaya putih dan berubah menjadi abu.

"Imperial Formless Sword Technique Window!"


Imperial Formless Sword Technique
    Skill ini di sesuaikan untuk Sculptor oleh Emperor Geihar Von Arpen.
    Kekuatan serang skill ini akan naik 1% ketika skill Sculpture Mastery naik level.

    Skill ini terdiri dari 5 gerakan, 1 teknik bernafas dan 1 teknik langkah kaki.

"Fufufu," Pojok mulut Weed mengembang.

Mantap! Arpenian Empire pernah menguasai seluruh benua. Sekarang mereka telah runtuh dan hanya tersisa sebagai nama, namun teknik pedang yang dulu pernah dikhususkan untuk keluarga imperial tak diragukan lagi berharga tinggi. Namun Weed lagi-lagi jatuh kedalam keputusasaan ketika ia membaca deskripsi tiap-tiap gerakan yang ada di jendela info skill.

"Apa-apaan ini!"

Ia berteriak. Gerakan pertama, yang mengkonsumsi MP paling sedikit dari total 5 gerakan, membutuhkan 300 MP. Karena total maksimal MP miliknya sangat rendah untuk sekarang, teknik skill rahasia itu jauh dari jangkauannya, bahkan setelah ia menelan Tablets of the Emperor.

No comments:

Post a Comment