Wednesday 22 April 2015

Moonlight Sculptor Vol 1 Chapter 3


Permintaan Instruktur

Weed pertama-tama berjalan ke arah air mancur dan memenuhi botolnya dengan air, lalu ia pergi menuju toko memahat. Itu adalah untuk pertama kalinya Weed jalan-jalan di jalanan kota, yang penuh sesak oleh player dan NPC.

"Kami butuh cleric level 17 ke atas."

"Woyy! Kita mau raid ke Goa Lasok. Ada yang mau join?"

Banyak player ada di jalanan, tapi tak seorangpun menoleh pada Weed. Dia tidak peduli. Jalan-jalan menggunakan baju dasar, tidak ada pelindung dada, membuktikan bahwa ia belum memenuhi syarat 4 minggu bermain sebelum ia dapat meninggalkan benteng.

Diantara toko-toko yang tak terhitung jumlahnya di Ibukota Kerajaan Rosenheim, toko memahat berada di posisi yang spesial. Kebanyakan player tidak dapat mengingat dimana letak toko itu berada, karena memang tidak berarti bagi mereka. Hanya player berjumlah sangat sedikit yang belajar seni memahat yang kadang-kadang mengunjunginya. Namun sebenarnya toko memahat berdiri tepat di samping toko perhiasan di jalur pusat, yang merupakan satu dari beberapa toko yang sering dikunjungi oleh para bangsawan wanita.

*Cring*
Weed masuk ke dalam toko memahat.

"Selamat datang ke... Apa yang membuatmu datang kesini, orang asing?"

Si penjaga toko tengah menerima seorang pelanggan yang baru datang dengan senyum yang sopan, sampai ia melihat pakaian Weed, tiba-tiba ia merubah nada bicaranya. Weed melihat-lihat di sekitar toko, dan ternyata tidak ada pelanggan lain selain dirinya. Bengkel blacksmith atau toko pangan selalu penuh sesak, tapi toko memahat hanya melayani sedikit pelanggan sehari, itupun kalau ada yang datang.

Namun, jika dibandingkan soal pendapatan harian, toko memahat tidak ketinggalan jauh dengan bengkel blacksmith. Dengan kata lain, toko memahat menjual barang-barang yang sangat mahal. Weed menyetel kerahnya dan bertanya dengan sopan:

"Saya datang kemari untuk menemukan jawaban tentang sebuah pertanyaan yang sangat membingungkan untuk saya, pak."

"Jadi kamu cuma mau tanya-tanya, eh?"

"Ya, pak. Bila anda mau meluangkan waktu sebentar."

"Aku sibuk sekarang, tolong keluar."

Si penjaga toko menolaknya dengan instan, suaranya terdengar sangat mengganggu. Karena fame Weed masih nol, dan mereka tidak kenal satu sama lain, penjaga toko berhak untuk mengeluarkannya dari toko.

"Ya, pak. Saya akan kembali lagi nanti."

"Selamat tinggal," kata penjaga toko.

Weed sengaja berjalan dengan pelan sembari mundur ke arah pintu. Lalu, sambil iseng, ia sekilas melihat ke arah sebuah patung yang dipamerkan.

"Bagus sekali!" Teriak Weed.

"Kemegahan patung ini memikat jiwaku. Apakah anda menyediakan patung ini ke Istana Rosenheim?"

Penjaga toko mau tak mau mendengar sampai habis kata-kata Weed.

"Yang mana yang kamu maksud, eh?"

"Maksud saya ialah elang berkepala dua yang terbuat dari emas murni ini. Saya tidak berani menebak siapa tuan yang telah mengukirnya, namun saya dapat merasakan mutu yang sangat tinggi dari karyanya. Ini tampak sangat bermartabat. Ia tampak penuh kehidupan sampai-sampai saya hampir mengira bahwa ia adalah elang hidup, dan saya merasa terberkahi karena mengunjungi tempat ini. Toko ini benar-benar pantas untuk barang seperti ini. Mereka telah membuka mataku yang rendah ini pada sebuah kecantikan bagaikan turun dari surga ke bumi."

Sadar atau tidak, mulut si penjaga toko membentuk sebuah senyum bak bulan sabit.

"Apa kau tertarik dengan seni memahat, pemuda?"

"Ya benar—saya hanya berharap untuk merasakan kedamaian hati dengan melihat patung-patung yang luar biasa, dan jiwa ku berhasrat untuk menjadi bagian kecil dari jiwa indah yang ada pada mereka."

"Kemari dan duduklah. Kau mungkin dapat menemaniku untuk menghilangkan rasa kebosananku."

"Terima kasih tuan."

"Apa kau mau secangkir teh?"

"Hanya jika anda cukup baik hingga menawarkanku air manis dingin. Saya akan merasa puas dengan secangkir air dingin."

"Tentu! Tentu saja aku punya."

Weed minum air manis yang diberikan oleh penjaga toko, yang mengurangi rasa kehausannya yang ia tumpuk sepanjang tiga minggu.

"Sekarang ceritakan padaku apa yang telah mengganggumu." Kata penjaga toko.

"Ya, tuan. Namun bisakah anda memaafkan saya untuk meminta anda agar saya bisa berkeliling untuk melihat-lihat patung yang ditampilkan di pameran dahulu? Saya memang punya urusan yang membutuhkan petunjuk anda, namun masihlah kalah penting daripada menghibur jiwaku yang miskin ini, yang ingin melihat dengan jelas pada mahakarya seni ini."

"Kamu boleh melihatnya selama yang kamu mau. Bukankah memang itu inti dari patung-patung yang indah, untuk menghibur mereka yang menghargai nilai seni mereka?"

Penjaga toko mengabulkan permintaannya sambil tersenyum. Weed berpikir bahwa ia telah cukup bersahabat dengan penjaga toko, yang tadinya terganggu oleh pengunjung yang akan diusirnya sendiri. Misalkan kau meminta hanya untuk melihat-lihat bermacam barang di toko pangan—detik berikutnya dirimu akan ditendang keluar. Weed mengamati patung-patung yang ada di pameran. Namun ia memiliki agenda sendiri.

'Aku gak yakin sculpture mastery bakal membuatku kaya.'

Patung yang paling mahal saat ini berharga 30 silver. Kualitas patung-patung terdiri dari batu dan kayu langka, dan meskipun  hasilnya tampak bagus, bahannya sendiri bukanlah barang yang mahal. Mereka bukanlah apa-apa kecuali kayu dan batu yang diukir.

Weed tahu ia akan mendapat banyak uang bila ia membuat patung singa besar atau patung perak, namun ia tidak tertipu dengan kemungkinan yang tidak terlalu meleset juga. Bangsawan seperti apa yang punya terlalu banyak uang sampai-sampai memesan sebuah patung baru setiap tahun? Dia harus meraih puncak dari karirnya dan terkenal dahulu, dan untuk itu ia harus bekerja sangat baik sebagai pemahat. Kompetisi yang kecil menjamin bahwa tidak akan butuh usaha banyak untuk menjadi yang terbaik di bidangnya.

Tapi tetap saja, dagangannya tidak stabil. Jalur yang paling dijamin untuk mendapat keuntungan adalah dengan cara menarget player lain sebagai konsumen yang berpotensi. Mereka selalu menaikkan level dan meminta equip yang lebih bagus, terus dan terus. Senjata api, equip yang kuat, gelang yang di imbuhi kekuatan dan cincin sangat populer di kalangan player, tapi patung tidak ada artinya bagi mereka kecuali di situasi tertentu.

'Buang-buang waktu, buang-buang uang.'

Alasan utama Weed untuk bermain game ini adalah untuk mencari Uang, dengan kapital U. Ia melihat-lihat disekitar pameran untuk terakhir kalinya dan memberi penilaian terhadap sculpture mastery.

'Skill ini gak ada gunanya.'

Weed duduk di hadapan penjaga toko.

"Sekarang, apa yang kamu cari?" Tanya penjaga toko.

"Saya tertarik dengan kejadian di masa lalu. Seseorang bercerita kepada saya bahwa ada yang pernah mengukir cahaya rembulan di Istana Kerajaan 50 tahun yang lalu. Saya ingin mengetahui bilamana adakah kebenaran di rumor tersebut."

"Ohh, itu! Itu adalah kisah legenda yang turun menurun diceritakan oleh para pemahat. Aku juga mendengarnya dari para pelanggan yang dapat terpercaya dari Istana Kerajaan."

Tadinya Weed berpikir bahwa mengukir cahaya rembulan adalah hal yang tidak mungkin, hanya legenda lainnya, namun si pemilik toko memahat ternyata juga tahu soal rumor yang instruktur dari Training Hall dengar.


    Quest selesai



    Seorang pemahat misterius yang kabarnya telah mengunjungi Istana Kerajaan.
    Rumor yang telah mencapai telinga instruktur benar-benar terjadi. Seorang pemahat mengukir cahaya rembulan, dan diketahui dengan luas, namun secara rahasia oleh orang-orang Serebourg, sekalipun masih tak diketahui bagaimana caranya ia mengukir cahaya rembulan.

    Hadiah: Kembali ke instruktur untuk mengambilnya.


Weed tersenyum lebar. Lagian, ini cuma quest simpel dengan tingkat kesulitan paling rendah E. Pada waktu yang ama, kalau ia tidak bisa berteman dengan si penjaga toko, bisa ribet di tengah jalan.

Sekarang setelah questnya selesai, yang harus dilakukan selanjutnya adalah kembali ke Training Hall dan mendapat hadiah dari instruktur. Saat Weed mencari waktu yang tepat untuk mengucapkan selamat tinggal dan pergi, si penjaga toko, yang terlihat sedang berpikir keras, akhirnya berbicara.

"Aku belum mendengar bagaimana cara dia mengukir cahaya rembulan."

"Apakah pelanggan dari kerajaan tidak menceritakannya padamu?"

"Hmm, mereka selalu menyembunyikan sesuatu pada cerita mereka. Mereka menolak menceritakannya padaku tentang itu. Mereka berkata bawah Ratu Evane dari Rosenheim, Oh semoga arwahnya diterima di sisi-Nya, terlibat dalam kejadian tersebut. Bisakah kamu membantuku dan mencari tahu tentang ini, agar keingintahuanku bisa terpenuhi?"

Weed menggenggam kepalan tangannya yang bergetar dengan kegembiraan.

'Ini, ini serial quest!'



    Masa Lalu Sculptor

    Ada rumor bahwa Ratu Evane terlibat secara langsung pada saat sang pemahat muncul di Istana Kerajaan dan mengukir cahaya rembulan. Penjaga toko dari toko memahat ingin tahu apa hubungan mereka berdua.

    Tingkat Kesulitan: E

    Peringatan: Jika anda ketahuan sedang mencari tahu soal rumor ini, anda akan dianggap sebagai musuh oleh Royal Knight.


Sekalipun tingkat kesulitan quest sangatlah rendah, tingkat hadiahnya akan naik dalam kasus serial quest. Semakin banyak quest yang selesai, makin susah questnya, jadi kebanyakan serial quest bakal susah untuk Weed selesaikan dengan levelnya yang sekarang. Satu-satunya quest yang dapat Weed selesaikan adalah yang berada di dalam Benteng, bertanya-tanya dan mencari informasi dari orang-orang.

"Saya masih belum merasa mampu. Saya takut saya tidak pantas untuk menerima permintaan anda."

"Aku yakin kamu bisa melakukannya. Kebijaksanaanmu akan menuntunmu ke jalan yang aman."

"Jika anda berkata begitu, saya akan menerimanya."



Quest diterima


"Terima kasih pengembara. Seorang bard dengan pengetahuan tentang cerita legenda dan gosip jalanan adalah orang yang harus kau tanya tentang Ratu Evane. Hati-hati! Masalah ini sangatlah sensitif, jadi kau harus tak membuat masalah yang mungkin dapat menyebabkan keluarga kerajaan marah."


***

Sambil menahan rasa untuk bersenandung, Weed langsung pergi menuju sebuah bar di seberang jalan.

"Selamat sore."

Membalas sapaan dari pelayan, Weed melihat sekeliling untuk mencari seorang bard. Ada sedikit syarat yang harus ditemui. Pertama, ia menghitung player dengan job bard ketika ia mencari orang yang benar. Sebuah event yang terjadi setengah abad yang lalu di istana kerajaan, player tak akan pernah tau. Weed harus mencari penduduk asli Serabourg, NPC, mungkin orang yang sudah berumur.

Entah dia bisa menyanyi dengan bagus atau tidak, seorang bard tua pastinya dapat diandalkan soal gosip dunia. Weed mengunjungi beberapa bar sampai akhirnya ia menemukan bard yang menurutnya benar. Ia adalah seorang bard yang lumayan tua, sekitar 40 tahunan, tampak penuh pengalaman. Sambil menepuk kedua tangan, Weed mendatangi bard itu.

"Terima kasih atas nyanyian anda yang indah pak. Maafkan saya untuk mengganggu anda, namun saya ingin bertanya pada anda... Apakah anda mengetahui apa yang terjadi 50 tahun yang lalu di Istana Rosenheim?"

Si bard mengarahkan telapak tangannya ke arah Weed dan sudah pasti Weed tahu apa artinya. Ia pun mengkerut, mulutnya seperti menahan kesedihannya dengan perasaan bawah ia tak mau mengeluarkan satu receh pun.

"Anda mempunyai suara yang sangat memikat. Saya menghargai bakat anda dalam menulis lirik dan musik untuk nyanyian itu. Juga kemampuan anda bermain instrumen sangatlah hebat..."

"..."

"Saya yakin anda telah mencuri hati banyak perempuan Serabourg dulu waktu anda masih muda dan dalam puncak karir. Tentu, saya yakin bahwa sekarang pun anda masih mencuri hati para wanita... Untuk seorang bard, petualangan dan percintaan adalah segalanya. Saya juga suka percintaan."

Telapak tangannya tak bergerak, malah bardnya marah.

"Capek aku sama pujian-pujianmu, orang asing. Duit ato pergi."

Weed berpikir keras. Apa mending menyerah di tengah jalan? Lagian, gak bakal ada hukuman dari quest sekalipun ia nyerah. Namun mungkin questnya akan memberi hadiah yang bagus nanti, dan ia bakal kehilangan kesempatannya.

Tangan Weed masuk ke dalam sakunya dan mengambil 1 koin sebelum menyadari kesalahannya.

'2 koin silver!'

Ada dua koin silver di saku miliknya. Semua yang instruktur berikan saat ia menerima quest sebelumnya. Si bard langsung mengambil koinnya dari tangan Weed. Itu adalah kesalahan dasar, yang ia lupa untuk menukar uangnya menjadi pecahan koin yang lebih kecil dahulu.

'Aku gak percaya aku membuat kesalahan yang bodoh ini!'

Tubuh Weed terguncang oleh stress dan penyesalan.

"Hmph, ini adalah rahasia, jadi kau harus menyimpannya untuk dirimu sendiri." Kata bard pelan-pelan.

"Ratu Evan dan sang pemahat menjalin hubungan spesial sejak mereka masih kecil."

"Apa maksud anda dengan hubungan spesial...?" Tanya Weed.

"Cuma ada satu arti untuk mendeskripsikan kedekatan hubungan antara seorang pria dan wanita. Itu artinya mereka berpasangan."

"Oh begitu."

Weed sekarang menyadari kenapa ia harus mencari tahu tentang rumor secara sembunyi-sembunyi, karena nama ratu sebelumnya yang dianggap suci dikatakan memiliki skandal. Royal Knight bakal sigap menutup mulut orang-orang untuk menjaga kehormatan sang ratu.

Si bard melihat sekeliling bar dan menambahkan dengan hati-hati.

"Mereka lahir di desa yang sama, dan tumbuh sambil memikirkan satu sama lain. Nama si laki-laki adalah Zahab. Si perempuan selalu membawa perhiasan yang diukir dan diberikan oleh Zahab ketika ia masih kecil, dengan impian bahwa suatu hari ia akan menjadi istrinya. Namun takdir berkehendak lain! Si perempuan terpilih sebagai pembantu kerajaan dan si laki-laki meninggalkannya. Namun pada akhirnya, ada janji di antara mereka."

"Janji apa, kalau boleh saya tahu?" Tanya Weed, yang penasaran.

"Zahab berjanji untuk menunjukkan pada si perempuan patung yang paling indah di dunia."

"Kayaknya janjinya gak bisa ditepati dong. Sang ratu pasti punya patung-patung yang indah dan mega di tempatnya."

"Nggak, dia menepatinya. Beberapa tahun kemudian, Zahab datang sebagai tamu ke Istana Kerajaan. Diceritakan, bahwa saat ratu melihat Zahab mengukir, sang ratu merasa sangat tersentuh, dan berkata bahwa itu adalah benda yang paling indah di dunia."

"Lalu, demi Freya, patung apaan yang diberikan ke Ratu Evane? Seorang ratu biasanya tak akan menerima barang biasa."

"Benar. Kunjungi seorang pembantu wanita yang menyaksikannya secara langsung, dan dengar sisa ceritanya. Ini sudah batas sejauh apa aku bisa cerita karena aku juga mendengarnya dari orang lain."

"Apa ia masih hidup?"

"Ya."

Si bard memberitahu Weed lokasi rumah dari rumah wanita pembantu itu. Weed pergi mengunjunginya. Ia sudah pensiun, dan ketika nama Ratu Evane dan sang pemahat disebut, ia langsung memberikan sambutan meriah.

"Sang ratu adalah wanti yang sangat berbudi luhur dan ramah. Jadi anda ingin mendengar tentang apa yang terjadi dulu?"

"Ya, nyonya."

"Kamu pergi ke orang yang tepat. Saya melayani sang ratu secara personal. Pada awalnya sang ratu membenci Zahab ketika ia mengunjungi istana."

"Kenapa begitu, kalau boleh saya tahu?"

"Itu adalah janjinya. Ketika mereka muda, mereka membuat janji, sebuah janji bahwa Zahab akan mempersembahkan pada sang ratu sebuah patung yang paling indah di dunia. Namun ketika ia datang ke istana, ia membawa pedang, bukan pisau mengukir. Di mata semua orang, ia tampak seperti swordsman yang lihat dengan pedang. Kau coba bayangkan betapa hancur hati sang ratu. Tidak bisa di deskripsikan! Sang ratu percaya pada Zahab bahwa sekalipun dunia terbalik, Zahab pasti akan tetap sama, dan pastinya, janji mereka adalah janji suci."

"..."

"Pada hari itu, Kerajaan Brent, yang ada di perbatasan Rosenheim, mengirim sekelompok assassins. Mereka ingin menguasai kerajaan kita, dan Oh hanya Freya yang tahu bagaimana perasaan kaget saya ketika para assassins menerobos masuk dan menyerang raja dan ratu di taman."

"Dasar bajingan jahat!"

"Ya, anak muda, kau bisa katakan itu lagi. Beberapa Royal Knight terjebak, dan tidak dapat menahan para assassins—dan kami hanya bisa menunggu ajal. Pada saat itu juga, Zahab berjalan ke arah taman. Seperti yang kau duga, di tengah-tengah pertempuran, sang ratu meneriakinya dan memerintahkannya untuk pergi. Namun Zahab hanya tersenyum."

"Ia tersenyum di situasi yang berbahaya seperti itu?"

"Zahab berkata bahwa ia akan menunjukkan pada ratu patung yang paling indah dari yang pernah ia ukir. Semua orang tak menduga, cahaya rembulan tiba-tiba terbelah oleh pedang Zahab. Keindahannya benar-benar sempurna. Ia menyanyikan sebuah lagu pada saat ia mengukir cahaya rembulan. Aku tak bisa mendengar secara pasti liriknya, namun judulnya ialah 'A Sculptor's Heart'(Hati seorang pemahat). Mendengar lagunya, sang ratu tak dapat menahan tangis. Itu benar-benar patung terindah yang pernah sang ratu lihat. Sekalipun Zahab cuma mengukir namanya di sebuah kayu jelek, sang ratu bakal menganggapnya sebagai pahatan yang paling indah di dunia, tapi kuberitahu kau, pemandangan saat ia mengukir cahaya rembulan benar-benar seindah surga. Para assassins pergi bercerai berai saat melihat apa yang terjadi, dan Zahab berhasil menepati janjinya. Beberapa tahun memang sudah terlewati, namun saya masih ingat jelas tentang itu."

Lalu, sebuah kilas balik misterius muncul dan terlihat di mata Weed.

*Crunch*
Seorang anak laki-laki memegang pisau memahat kecil di tangannya. Saat pisau memahatnya naik keatas dan turun, sebuah potongan kayu mulai menjadi suatu bentuk. Sepertinya ia sedang mengukir sebuah perempuan. Seorang perempuan, kecil dan manis. Dengan kelihaiannya, potongan kayu itu seperti hidup. Seorang perempuan, dengan mukanya memerah tersipu-sipu, sedang melihatinya. Tangan si laki-laki menggerakkan pisau memahat, dengan tatapan yang serius. Si perempuan mencintainya, segala tentang dirinya. Tak lama, si laki-laki memberikan patung yang sudah jadi. Tampak bentuknya sama seperti si perempuan.

"Untuk sekarang, yang aku bisa hanyalah mengukir potongan kayu. Namun suatu saat, aku akan memberimu patung paling indah yang ada di dunia."

"Terima kasih Zahab. Aku akan menunggunya dengan pasti."

Sang laki-laki dan perempuan membuat janji satu sama lain. Ketika si perempuan tumbuh, ia menjadi sangat cantik. Ia menarik perhatian mata sang raja. Pada akhirnya ia menjadi ratu. Namun sebenarnya si perempuan tidaklah bahagia. Sang ratu masih sedih pada saat Zahab menemuinya. Zahab memegang sebilah pedang, bukan pisau memahat. Sambil berjalan sendirian di taman, sang ratu menggenggam dengan erat bunga mawar yang berduri. Telapak tangannya berwarna merah bercampur darah.

"Mengapa kau lupa tentang janji kita? Janjimu adalah segalanya untukku..."

Sang ratu sangat sedih akan janji yang telah diabaikan. Malam itu, gerombolan assassin menyerang istana. Kerajaan Brent, yang selalu bermusuhan, mengirim mereka. Prajurit Kerajaan Rosenheim gugur satu persatu. Ratu dan raja takut akan ajal yang tak bisa dihindari. Zahab menggenggam pedangnya, dan cahaya rembulan pun mulai menari.



    Quest selesai.



    Masa Lalu Sculpto

    Janji antara laki-laki dan perempuan itu telah ditepati.
    Birunya cahaya rembulan terpecah belah, yang akhirnya mengalahkan para assassins.
    Zahab sang pemahat cahaya rembulan.
    Sculpture mastery nya mencapai tingkat seorang master.
    Persembahkan patung paling indah untuk teman masa kecilnya.



    Level meningkat



    Level meningkat


Weed kaget, dua level naik sekaligus untuk satu quest, dan bahkan itu bukan akhirnya. sebuah pesan instan muncul. Weed kaget lagi, itu adalah opsi untuk berubah profesi.



    Perubahan Profesi! Kamu bisa memilih profesi rahasia Moonlight Sculptor. Jika kamu menerimanya, maka kamu bisa mendapat skill eksklusif untuk profesi yang berbeda dari profesi utama.

    Apa kamu mau menjadi Moonlight Sculptor?


Tak terhitung berapa jumlah player yang ingin menemukan profesi rahasia di Royal Road, namun lebih sedikit dari satu banding seribu yang bisa menemukannya.

"Aku tak mau."



    Mohon konfirmasikan pilihan kamu lagi. Kamu bisa memilih profesi rahasia Moonlight Sculptor.

    Apa anda mau menjadi Moonlight Sculptor?


"Aku tak mau."

Bagi Weed, terjebak di pojok sebuah kamar kecil dan membuat patung yang tak diinginkan tak pernah ia pikirkan. Ia mengakui bahwa menjadi sculptor bisa jadi profesi yang menarik bila dilatih dengan benar. Namun ia butuh profesi yang dapat menghasilkan uang banyak untuknya. Ketika Weed kembali sadar, sang pembantu wanita tua tengah melihat dirinya.

"Itu benar-benar cerita yang indah. Terima kasih banyak, nyonya."

"Sama-sama. Sebuah kepuasan bagiku untuk menceritakan padamu tentang cerita seperti ini. Jadi, petualang muda, aku ingin memberikanmu sedikit hadiah. Maukah kau menerimanya?"

Bukankah akan tidak sopan untuk menolak hadiah yang diberikan? Weed tak setega itu untuk menolak semua yang ditawarkan padanya. Seorang pria harus menerima segala hadiah dengan senang hati.

"Saya akan menerimanya dengan senang hati, nyonya."

Sang pembantu wanita tua mengambil sesuatu yang dibungkus dari dalam laci. Tampak seperti pisau bedah kuno.

"Ini adalah pisau memahat yang dulu dimiliki oleh Zahab. Ia memberikannya pada sang ratu, dan kebetulan saya yang menyimpannya sekarang. Dan patung kayu ini diukir oleh Zahab. Tolong terima ini."

"Saya pasti akan menyimpannya dengan baik."

Weed menerima kedua item dan sesuatu terjadi.



    Kamu menerima Engraving Knife.



    Kamu menerima Zahab's Legacy.


Weed pikir bahwa barang-barang ini bukanlah sesuatu yang biasa karena mereka adalah milik seseorang yang disebut sebagai master dari seni memahat. Bahkan patung kayu nya tampak klasik walau dilihat secara sekilas.

"Tolong jaga pisau memahat Zahab dengan hati-hati."

"Ya, nyonya."

Weed mengira bahwa benda ini akan laku dan menguntungkannya.

"Patung kayu itu akan menunjukkan padamu dimana tempat peristirahatan terakhir Zahab berada. Aku harap keahlian memahatnya tidak akan terkubur selamanya."

"Saya juga berharap begitu, nyonya."

"Kalau saja aku dapat mendengar lagu di hari itu lagi... Semua tentang keahlian memahat tersembunyi dalam pisau memahat itu."

"Maaf, apa?"

"Di pisau memahat milik Zahab."

Pada waktu Weed melihat pisau memahatnya. Ia merasa bahwa takdir yang tak dapat ia tolak datang mendekatinya.



    Impian Terakhir Zahab
    Zahab tidak meninggal pada hari itu. Ia pergi ke benua yang jauh untuk mengetes keahlian memahatnya. Setelah kau menjadi Sculpture Master, kamu harus menemukan Zahab untuk mempelajari lagu A Sculpture's Heart darinya. Lalu, kau harus kembali kemari dan menyanyikannya untuk sang pembantu wanita tua. Menurut kabar, terakhir Zahab terlihat menuju Gray Pass Region.

    Tingkat Kesulitan : A

    Syarat Quest: Anda harus menyelesaikan questnya sebelum nyonya pembantu wanita tua meninggal dunia. Tak dapat dibatalkan.



    Mendapat skill Identification



    Mendapat skill Sculpting Mastery (Pasif)



    Mendapat skill Repair
.
    Mendapat skill Handicraft (Pasif)
.

Sebuah serial quest dengan tingkat kesulitan A dan menghadiahkan 4 skill. Weed tak tahu kalau ia beruntung atau tidak.
Satu hal, ia tahu bahwa sangat susah baginya untuk mendapat skill yang tak berhubungan dengan profesinya sendiri. Skill itu, seperti Item Identification dan Repair, yang ia telah pelajari tanpa merubah profesinya menjadi Sculptor, bisa jadi berguna dalam banyak hal, namun quest level A sudah pasti jauh dari kemampuannya untuk waktu yang lama, mungkin beberapa tahun.

Rata-rata level player di Royal Road sekarang kira-kira 100 atau sekitarnya. Level tertinggi ialah di awal 300. Kesulitan quest yang membutuhkan party antara player yang masuk daftar ranking di level 300an untuk selesai diketahui sebagai level B. Berarti Weed baru saja menerima quest yang membutuhkan dirinya untuk berada diatas level 400 untuk mengerjakan questnya, entah menyelesaikannya.

Bagaikan belum cukup buruk, Gray Pass Region adalah tempat yang paling ganas dari tempat yang paling ganas lainnya, dihuni oleh monster yang paling kuat. Itu adalah salah satu dari 10 Area Terlarang di benua, dimana kamu dijamin mati disaat menginjakkan kaki di area itu.

'Menyebalkan.'

Jumlah quest yang bisa player simpan pada satu waktu adalah tiga. Sekarang karena satu tempat diambil oleh quest Zahab's Last Wish, Weed hanya punya dua tempat untuk quest baru. Namun dalam kasus serial quest, hadiah apa pada akhir quest tidak bisa ditebak. Quest serial ini mengenalkan sebuah profesi rahasia pada quest kedua. Bahkan setelah ia menolak untuk menjadi profesi tersebut, ia masih mendapat empat skill yang berguna. Bayangkan bagaimana hadiah untuk quest terakhir.

Weed nggak bodoh-bodoh amat untuk menolak kesempatan bagus. Tetap saja, masih tak diketahui kapan dan bagaimana ini akan berhasil. Ia mengucapkan selamat tinggal pada nyonya pembantu wanita, dan pergi kembali ke toko memahat.

"Oh, aku tahu sekarang, terima kasih telah kembali secepat ini. Memberikanmu quest ini adalah pilihan yang sangat tepat."

Penjaga toko membayar Weed 3 koin silver sebagai hadiah untuk permintaanya. Ia mendapatkan kembali koin silver yang telah dicuri oleh si bard dan bahkan mendapat 2 koin silver lagi. Ketika ia kembali ke Training Hall, ia menerima koin silver lagi, bersamaan dengan pujian dari instruktur.

Setelah menerima uang, Weed total mempunyai 5 koin silver!
Dia juga naik level dua kali, ke level 3. Ia membagikan bonus status dari naik level secara seimbang antara agility dan strength.

'Haruskah aku ambil quest lain?'

Weed bergulat dengan keinginannya, namun kemudian mengambil pedang kayunya lagi. Sebuah quest yang tak diketahui oleh publik dan sama seperti quest yang baru saja ia alami, adalah hal langka. Itulah mengapa Weed mendapat hadiah yang spesial untuk level sepertinya.

No comments:

Post a Comment