Princess Knight
"Ya.
Sesi berikutnya dari program kami akan membahas tentang player terkenal
di Thor Kingdom yang ramai dibicarakan oleh para player belakangan ini.
Mr. Oh, aku dengar sekarang ada blacksmith yang bisa memperkuat defense
dari equip?"
Ya, itu benar. Seorang petarung akan
selalu memiliki beberapa cita-cita dan penyesalan. Memakai equip dengan
defense yang lebih tinggi akan meningkatkan kemungkinan bertahan
hidupmu, dan Blacksmith dari Thor Kingdom dapat meningkatkan pertahanan
equip dengan cara meleburkan mineral penguat."
Ada
banyak program televisi yang berhubungan dengan Royal Road, membahas
banyak keajaiban dan legenda dari benua Versailles. Rating naik sejajar
dengan bertambahnya player yang bermain Royal Road, yang akhirnya
menghasilkan banyak keuntungan dari iklan.
Lee Hyun
tengah duduk di dalam kamarnya, sambil melihat acara TV tentang Royal
Road. Seorang pembawa acara wanita dan pria berbicara satu sama lain
secara bergantian, dan Lee Hyun berharap untuk mendengar informasi baru
tentang game. Sekalipun ia tak bisa yakin 100%, mungkin banyak penonton
lain yang memiliki tujuan sama dengannya
Benua
Versailles tak memiliki perbedaan siang dan malam; setiap saat adalah
waktu untuk berlatih. Tapi ketika program yang berhubungan dengan Royal
Road ditayangkan, tempat berburu menjadi sedikit sepi.
"Ya,
memang menakjubkan. Mungkin aku harus memintanya untuk mengenhance
equip ku juga. Tapi bukankah harganya akan sangat mahal?"
"Ya. Ia memberi harga di antara 10 hingga 100 gold, tergantung efek atau fungsi equipnya. Bukankah itu tak bisa dipercaya?"
Shin
Hye Min mengerutkan keningnya. "100 gold? Kalau begitu aku tak akan
bisa membayarnya bahkan setelah mengumpulkan semua uang yang aku
kumpulkan selama ini."
"Haha, namun harga itu hanya untuk item yang sangat, sangat bagus, jadi ia mungkin hanya memberi harga 10 gold untuk item mu."
"Blacksmith itu pasti akan jadi sangat kaya."
"Hal
itu tak sepenuhnya benar. Harga dari bahan yang dibutuhkan untuk
mengenhance suatu equip sangatlah mahal, jadi ia bahkan tak bisa
mengambil lebih dari 20% keuntungan dari tiap enhance. Alasan kenapa
Blacksmith dari Thor Kingdom menjadi topik panas adalah karena ia
menjadi orang yang pertama yang meraih tingkat intermediate blacksmith."
"Pencapaiannya
benar-benar membuatku iri. Omong-omong, seorang sculptor yang berbakat
muncul di Rosenheim kingdom sebelumnya, ya kan?"
"Ya.
Sculptor sangatlah langka. Itu adalah sebuah profesi langka yang
didesain untuk melakukan apa yang menjadi tugas mereka. Aku dengar
patung yang ia buat sangatlah indah."
Sculptor di Rosenheim kingdom, tentu saja adalah karakter game Lee Hyun, Weed.
"Setelah
aku mendengar rumor tentang itu, aku mengunjungi Rosenheim kingdom
untuk mewawancarai dan membeli sebuah patung untuk kuhadiahkan padamu,
Hye Min, tapi ia sudah pergi. Aku khawatir ia menghapus karakternya
setelah merasakan susahnya menjadi seorang sculptor."
"Wow, sayang sekali. Aku kehilangan kesempatanku untuk mendapat hadiah yang bagus. Aku pikir pengrajin seni mulai berjaya."
"Ya.
Berita berikutnya adalah yang sudah anda semua tunggu – perang saudara
British Confederacy! Akhirnya, Fort Odin, yang dikenal luas sebagai
benteng yang tak bisa direbut, mendapat serangan! Guild Balkan kini
berada dalam masalah yang sangat, sangat besar."
Tayangan
di TV dipotong oleh sebuah tampilan video in-game Royal Road,
menunjukkan sebuah kastil mewah berwarna coklat dari atas, dikelilingi
oleh 35 menara yang bisa menampung archer dan mage bila sedang ada
peperangan. Paritnya dipenuhi oleh air dan memiliki beberapa jembatan
angkat. Tembok kastil, yang terdiri dari 3 lapisan bata, tampak tak akan
bisa ditembus.
"Wow, keren. Aku seperti sedang melihat kasil di abad pertengahan."
"Ya, ini adalah Fort Odin yang dikuasai oleh guild Balkan. Pertarungan sengit terjadi disini tadi malam."
Fort
Odin, dibanjiri darah dari para player dengan jumlah yang tak terkira,
memiliki reputasi yang sangat buruk. Penguasanya meningkatkan pajak dan
biaya masuk dengan nilai yang tak karuan! Desa terdekat harus membayar
pajak 60% dari setiap perdagangan, yang artinya 2 kali lebih besar
daripada pajak-pajak di tempat lain. Pajaknya berlaku untuk seluruh item
termasuk obat-obatan, potion, dan tanaman herbal.
Kemarahan
para player sudah mencapai batas. Dan yang membuat masalah lebih rumit,
para pedagang yang melakukan perjalanan melalui Fort Odin dipaksa
membayar 40% dari total keuntungan mereka sebagai pajak. Fort Odin
memanfaatkan posisinya yang strategis di antara British Confederacy dan
Iedern Kingdom untuk memonopolisasi perdagangan internasional.
Seluruh uangnya masuk ke kantung guild Balkan, penguasa kastil. Sudah jelas mereka sangat dibenci oleh orang lain!
"Namun Fort Odin belum pernah diambil alih sebelumnya, kan?"
"Ya, itu benar. Tapi pertarungan ini benar-benar hebat. Lihat ini."
TV
menunjukkan Fort Odin pada malam hari. Di lapangan sekitar, gerombolan
player berkumpul. Berdiri tepat disamping bendera guild masing-masing,
mereka menunggu pagi untuk tiba.
'Berapa banyak orang yang ada disana?' Lee Hyun tercengang.
Ia
mendengar bahwa jumlah player yang bermain Royal Road meningkat dengan
pesat, namun ini benar-benar terlalu banyak. Sungai yang terbentuk dari
player menutupi lapangan di depan Fort Odin.
"Jumlah
player yang berkumpul untuk menyerang Fort Odin lebih dari 30.000."
Pembawa acara pria, Oh Joo Wan melanjutkan kata-katanya layaknya ia bisa
membaca pikiran para penonton.
"30.000? Itu adalah jumlah player terbanyak yang berpartisipasi dalam penyerangan kastil!"
"Itu
benar. Keinginan untuk menyerang Fort Odin tersebar sangat luas.
Sekitar 150 guild bersatu, dan sekitar 5.000 prajurit bayaran juga
mengikuti perang ini. Kita akan melihat pemandangannya sekarang."
Akhirnya,
matahari naik di atas Fort Odin. Beberapa penyerang memberikan pidato
panjang tentang bagaimana mereka adalah orang yang benar, dan bagaimana
mereka akan mengurus Fort Odin setelah mereka menguasainya. Dengan udara
yang dipenuhi oleh keberanian, perang pun dimulai.
Itu
benar-benar pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat: 30.000 prajurit
menyerang Fort Odin secara bersama-sama. Anak panah melayang
kemana-mana, dan sihir juga menyerang benteng. Catapult secara terus
menerus melemparkan batu besar, dan golem yang di summon juga ikut
menyerang. Namun lawan mereka terus bertahan, memanfaatkan kemampuan
bertahan dari tembok kastil.
Guild Balkan telah
memanggil anggota aliansi mereka untuk ikut berpartisipasi dalam perang.
Ada juga prajurit NPC di Fort Odin, yang menambah pertahanan mereka
lebih kuat.
Namun jalannya pertandingan berubah ketika
pasukan spesial, yang ditugaskan khusus, menyelinap dari belakang.
Tiap-tiap guild master dan para petinggi guild menjadi pengalih
perhatian dengan cara menyerang secara langsung dari depan, ketika
pasukan spesial menyelinap kedalam kastil melalui saluran air.
Aura pedang yang besar dan sihir meledak dimana-mana.
"Setengah
dari 100 pemain terbaik British Confederacy diketahui berpartisipasi
dalam perang ini. Pada akhirnya, Fort Odin tak bisa bertahan lagi, dan
jatuh ke tangan para penyerang."
Anggota guild Balkan,
yang terus melawan sampai akhir, dibunuh semuanya. Aliansi guild mereka
menyerah ketika situasi menjadi buruk, dan mengakhiri pertempuran yang
sengit itu. Guild yang menyerang bersuka ria atas kemenangan yang mereka
raih.
"Mr. Oh, akankah kedamaian datang ke Fort Odin sekarang?"
"Aku
pikir tidak. Balkan, yang memiliki kastil itu, rasanya tak mungkin
menyerah begitu saja. Mereka akan mengumpulkan kekuatan untuk mengambil
alih apa yang dirampas dari mereka."
"Perang lain akan terjadi."
"Ya,
tapi sekalipun serangan Balkan gagal, Fort Odin sepertinya tak akan
tenang untuk sementara waktu. Pembagian keuntungan diantara guild yang
ikut memenangkan pertempuran tak akan bisa diselesaikan dengan mudah.
Dan mempertimbangkan keuntungan lain yang diberikan oleh Fort Odin,
semuanya pasti akan lapar untuk menguasainya. Begitulah nilai yang
dimiliki oleh tanah itu. Balkan sudah menginvestasi banyak uang untuk
menstabilkan keuangan di daerah sekitar. Tapi mereka juga harus
mengumpulkan banyak pajak untuk prajurit dan benteng, karena banyak
orang yang sangat menginginkan tanah itu."
"Itu adalah lingkaran yang buruk."
"Ya.
Fort Odin, yang berdiri tepat di tengah-tengah dua kerajaan dan
berfungsi sebagai tempat untuk bertukar informasi, akan selalu berada
dalam kondisi yang kacau."
Lee Hyun menyeringan, seringai yang bahkan bisa membuat penjahat yang paling kejam iri.
'Penyerang ada 30.000... paling nggak 15.000 mati. Dan sekitar 10.000 mati dari mereka yang bertahan...'
Membayangkan
skill dan level mereka yang turun membuat Hyun senang. Ketika status
orang lain turun, Lee Hyun tengah berkembang lebih kuat.
Tiba-tiba telepon berbunyi, dan Hyun buru-buru menjawabnya.
"Halo?"
"Kau siap?"
Orang yang bertanya tanpa menyapa terlebih dahulu itu adalah adik perempuanyna, Lee Hayan.
"Ya. Aku sudah ganti baju, dan mencuci wajahku."
"Rambut?"
"Tentu aku sudah keramas."
"Acaranya sudah mau mulai, cepetan kesini."
"Oke Hayan, aku datang." Lee Hyun mematikan TV nya dan bangkit dari kursinya.
Ia menghela nafas. Lee Hyun merasa tak senang. 'Apa yang sebenarnya gue lakuin...'
Dein High school. Sekalipun ia bersumpah pada dirinya sendiri bahwa ia tak akan kembali kesana ketika ia keluar sekolah...
"Kakak,
kau harus datang!" Jika Hayan tak merengek di pagi hari, ia tak akan
pergi kesana. Tapi Hyun mendapat ancaman dari adiknya bila ia tak datang
hari ini, jangan harap untuk bisa masuk ke dalam kapsul untuk bermain
untuk sementara waktu.
'Sebenarnya dia sadar gak sih untuk siapa aku mencari uang...'
Festival SMA. Orang lain pergi dengan orang tua mereka, namun Lee Hayan mengajak kakak laki-lakinya.
"Ugh.
Ngapain sih gue harus begini." Lee Hyun terus-terusan protes. Sekalipun
ia benar-benar tak ingin pergi, ketika ia membayangkan wajah adiknya
yang kecewa, ia tak punya pilihan lain. Ia merasa seperti seekor sapi
yang ditarik secara paksa ke tukang jagal. Lee Hyun duduk dengan
sembarang di dudukan festival ketika ia sampai. Murid dibagi-bagi dalam
klub atau kelas, dan menjual barang-barang, namun Hyun tak menghiraukan
mereka semua.
"Hey, apa kau Lee Hyun?"
Lee
Hyun menoleh ke arah suara itu datang. Seorang gadis kuliahan yang
langsing dan cantik dan menggunakan rok ungu berdiri disana.
"Siapa kau?"
Wajah gadis itu tampak kecewa mendengar kata-kata Lee Hyun.
"Ah, ternyata aku benar. Ini aku, Junghee."
"Oh."
Hanya nama dan wajah gadis itu yang bisa diingat oleh Hyun.
Wajah cantiknya membuat gadis itu menjadi favorit banyak anak laki-laki di masa SMA.
'Ia
menjadi lebih bergaya, dan tampilannya yang tampak pintar pasti
membuatnya tetap populer sampai sekarang. Ia pasti menerima perlakuan
nyaman di kampusnya.'
Hanya itulah yang bisa diingat Hyun. Tak ada ingatan spesial yang tersisa.
"Apa kau Yoon Junghee? Lama tak jumpa. Jadi kenapa kau kemari ketika kau sudah lulus dari sekolah ini?"
"Mmhm. Adik perempuanku sekolah disini, jadi aku datang. Kalau kamu?"
"Sama."
"Oh, kau punya adik perempuan juga. Boleh aku duduk disampingmu?"
"Kursinya
sedang kosong, terserah kamu aja," kata Hyun sambil merasa jengkel dan
melanjutkan melihat festival. Sebuah parodi tentang Snow White dan 7
Kurcaci tengah ditampilkan.
Seorang penjual apel
muncul, menari, menyanyi dengan bodoh, lalu berkata. "Oh!! Ratu yang
paling cantik. Ini adalah beberapa apel yang sangat lezat. Mereka baru
saja dipetik dari kebun apel, jadi apelnya murah dan segar! Hanya 2.000
won untuk 5 apel!"
Ratu yang ceking menguap dan menjawab, "Kenapa mahal sekali!"
"Karena mereka sudah matang, ratuku!"
"Benarkah? Jadi kita bisa menggunakan apel itu untuk membunuh Snow White, benar kan?"
"Uh, aku pikir aku tak mengatakan apapun tentang hal itu?"
"AKU TANYA, BISA GAK ITU APEL DIPAKE BUAT MEMBUNUH?"
"Jika seseorang merasakannya, maka ia tak akan bisa melarikan diri dari kelezatannya, ratuku."
Meski
begitu, pada akhirnya ratu membeli apel-apel itu. Ia berjalan mendekati
Snow White, lalu lagi-lagi menari tak berguna, dan memberikan apelnya.
"Kenapa
kau tak datang di pesta alumni?" Yoon Junghee bertanya pada Lee Hyun,
yang sedang melihat pertunjukan musikal dengan ekspresi dingin.
Lee Hyun menjawab dengan malas tanpa menolehkan kepalanya. "Aku malas pergi."
"Benarkah?
Kami benar-benar berharap bahwa kami bisa bertemu denganmu disana...
Setelah kau keluar sekolah, kami tak bisa menghubungimu. Sanghoon
berkata bahwa ia akan menelponmu, jadi kami kira kau akan ada disana."
"Terima kasih untuk kebohongan menghiburnya."
"Um, tapi benar, aku ingin bertemu lagi denganmu. Ingat saat kau menyelamatkanku sebelumnya?"
"Aku menyelamatkanmu? Ah... benar."
Ketika
Lee Hyun masih kelas 10 SMA, ia mengantar koran di pagi hari. Pada
suatu pagi ia melihat seorang gadis tengah diganggu oleh beberapa preman
di taman. Lee Hyun berniat untuk pergi begitu saja. Toh itu bukan
urusannya, jadi ia memutuskan untuk mengabaikannya. Tapi mendengar
teriakan gadis yang ketakutan itu, Lee Hyun kembali.
Ia
menghajar para preman dan menyelamatkan gadis itu. Setelah itu, ia baru
sadar bahwa gadis itu adalah Yoon Junghee yang juga bersekolah di
tempat yang sama dengannya. Ia tak tahu tentangnya karena ia berada di
kelas yang berbeda, namun mereka akhirnya masuk dalam kelas yang sama
saat kelas 11 SMA.
Ketika mereka sedang bercakap-cakap,
pertunjukan musikal mulai menuju arah yang gila. Ternyata ada serangga
di apel yang dijual pada ratu, jadi Snow White memukuli si penjual apel
tanpa ampun. Setelah ia tak sengaja menggigit apel yang ada serangga di
dalamnya, ia jatuh ke tanah. Para kurcaci menemukannya, menculiknya, dan
membawanya ke rumah mereka.
Mereka berencana untuk
menyuruh Snow White memasak makanan mereka, mencuci pakaian mereka, dan
membersihkan rumah mereka! Tak lama, Snow White yang baru bangun merasa
bingung. Bagaimana mungkin seorang putri bisa melakukan pekerjaan rumah?
Ketika para kurcaci menyuruhnya untuk membersihkan piring, ia
memecahkan semuanya, dan ketika mereka menyuruhnya untuk bersih-bersih,
ia merusak seluruh furnitur dan dekorasi.
Akhirnya,
seorang pangeran datang untuk menjemput si putri, ketuju kurcaci
menangis bahagia, karena akhirnya terbebas dari pembantu mereka yang tak
jelas itu. Sungguh pertunjukan musikal yang membosankan.
"...
Sungguh mengecewakan," Lee Hyun berpikir bahwa ia telah menyia-nyiakan
waktunya. Namun Yoon Junghee yang duduk disebelahnya malah tertawa
terbahak-bahak.
"Hehehe. Lihat itu, Hyun. Lucu sekali."
Ia
tak mengerti kenapa gadis itu memanggilnya dengan sapaan yang akrab
sekalipun ia jarang melihatnya. Saat mereka menghabiskan waktu bersama
seperti itu, adik Hyun datang. Lee Hayan bukannya memakai seragam, ia
malah mengenakan celana jean dan t-shirt putih. Pada saat itu, Lee Hyun
merasakan percikan yang menyala dari persaingan antara Hayan dan
Junghee.
"Kenapa kau duduk disampaing kakakku, wanita
tua?" Serangan tiba-tiba dari Hayan sangat tajam dan dipenuhi oleh rasa
iri. Aura membunuh terpancar dari tubuhnya.
Pada saat
itu, Lee Hyun merasa bahwa adiknya lebih menakutkan daripada seorang
death knight. Namun, satu Dullahan sedang duduk tepat disampingnya.
"Wanita tua? Sungguh kotor sekali mulutmu untuk seukuran bocah."
"Aku tak terlalu jauh lebih muda darimu!"
"Aku
teman sekelas kakakmu. Jika aku dirimu, aku akan menjaga mulutku."
Junghee perlahan-lahan meletakkan tangannya di pundak Lee Hyun.
"Hmph!"
Hayan berjalan ke arah Lee Hyun, mengabaikan Junghee. "Apa yang kau lakukan disini?"
"Apa maksutmu apa yang kulakukan disini? Aku melihat festival."
"Uh, udah cepet kesini!" Hayan dengan paksa menarik Hyun dari tempat duduknya.
"Kenapa?"
"Ada sesuatu yang ingin kulakukan denganmu!"
"Apa itu?"
"Udah ikut aja!"
Lee
Hyun terpaksa berdiri. Saat ia bangkit dari duduknya, Hayan memberikan
senyuman kemenangan yang keji ke arah Yoon Junghee. Ia mengajak Hyun ke
lapangan sekolah, dimana banyak acara dan tantangan tersedia.
Ternyata,
KMC Media membawa acara dan tantangan itu untuk sekolah. Mereka
menayangkan video para murid menghindari bermacam-macam jebakan dan
menyelesaikan misi. Sungguh pemandangan yang kacau dengan kameramen
bergerak disekitar kumpulan murid yang berputar-putar dan
melompat-lompat.
Hayan membawa Lee Hyun berdiri di depan salah satu tantangan yang paling mudah.
Orang-orang
harus mengikat satu kaki mereka dengan satu kaki orang lain dan lari ke
garis finish pada sinyal yang diberikan oleh wasit.
"Kenapa kita kesini?"
"Kau dan aku akan lari bersama. Aku benar-benar ingin mencoba balapan 3 kaki."
"Kenapa aku harus melakukannya? Lakukan hal ini sendirian."
"Aku
tak bisa melakukan ini kecuali aku bersamamu! Aku sudah berkata pada
teman-temanku bahwa aku akan lari denganmu. Jadi kau harus ikut balapan
denganku."
Lee Hyun mengernyit, tapi ia tak bisa menang melawan paksaan adiknya.
'Hal ini tak mungkin masuk TV.'
Lee
Hyun menatap kamera dengan mata yang tak kenal takut. Sekalipun mereka
merekam dimana-mana, tak semua rekaman akan ditayangkan. Hanya kegagalan
yang paling besar akan di edit dan ditayangkan.
Omong-omong,
ketika KMC media menayangkan sebuah festival sekolah, perekaman yang
sebenarnya dimulai pada malam hari ketika selebritis datang mengunjungi.
Selebritis yang melalui rintangan sangat populer dikalangan penonton.
Murid-murid dan orang biasa hanyalah pelayan mereka. Dari pandangan Lee
Hyun, mereka hanyalah beta tester bagi keamanan para selebritis.
Panitia perempuan yang seksi dan memakai rok pendek menerima aplikasi para pendaftar.
"Hah... Kami akan ikut berpartisipasi."
"Biayanya 10 ribu won untuk sekali main."
Lee
Hyun merinding, namun dengan ogah mengeluarkan uang dari sakunya.
Sekalipun ini adalah festival, biayanya benar-benar keterlaluan; lebih
mirip seperti penipuan.
'Oke dah gue makan bayam aja malam ini.'
Tentu
saja, untuk Hayan dan nenek, ia akan memasak makanan lezat, namun ia
masih memiliki harapan kecil bahwa adiknya akan makan banyak di festival
dan sudah kenyang saat pulang kerumah.
"Sekarang, siap... Mulai!"
Dua belas pasangan balapan pada waktu yang sama.
Tepat
saat suara tembakan terdengar, Lee Hyun dan Lee Hayan mulai berlari.
Karena itu adalah balapan 3 kaki, mereka tersandung oleh kaki satu sama
lain dan pada akhirnya memelan. Disaat mereka menyelesaikan sepertiga
balapan, mereka menjadi salah satu pasangan yang paling lambat.
"Kak, ayo lebih cepat!"
"Aku sudah mencoba yang terbaik."
"Aku bilang, lebih cepat!"
"Oke, oke."
Karena
ia dipaksa untuk ikut, Lee Hyun tak melakukannya dengan serius. Ketika
ia melihat pasangan lain melewati mereka, Hyun bertanya, "Apa yang bagus
sama game-game kayak gini? Apa yang lu dapet ketika juara satu cuma
punggung yang penuh keringat."
"Kau tak tahu? Juara satu dapat voucher belanja di mall."
"B-berapa?"
"100 ribu won."
Gerakan
Lee Hyun tiba-tibe berubah. Ia mencengkeram adiknya, Hayan, dan mulai
lari dengan cepat. Lee Hyun merangkak ke posisi satu dengan kecepatan
yang sangat tinggi.
Motivasi yang sempurna!
Aslinya,
balapan 3 kaki membutuhkan kerja sama kedua pemain. Lee Hyun dan Hayan
menyelesaikan semua rintangan dalam waktu yang sangat cepat, melewati
semua pasangan lain dan meraih posisi pertama.
"Selamat, anda menang."
Mereka
memenangkan voucher belanja mall sebesar 100 ribu won dari pembawa
acara. Hyun dapat mendapat beberapa ribu won bila ia menjualnya secara
online. Sayangnya, sebuah tim tak bisa berpartisipasi dalam acara yang
sama lagi, jadi mereka tak bisa mendapat lebih banyak uang dari balapan
itu. Lee Hyun dengan cepat mencari game lain yang memberikan hadiah.
Matanya penuh dengan kehidupan, tak seperti sesaat yang lalu.
"Mau coba itu?"
Ia menunjuk pada fasilitas yang dipasang di tengah-tengah lapangan.
Fasilitas
itu disebut Princess Set. Set itu memiliki 3 bagian: pertama, kau harus
menyeberangi kayu yang licin dan bergerak, kedua, kau harus memecahkan
50 balon air yang ditembakkan ke arahmu, dan ketiga, kau harus mendaki
sebuah tembok menggunakan tali. Seseorang harus menyelesaikan ke 3
rintangan dan menyelamatkan sang putri yang menunggunya di dalam
kurungan. Tentu saja, putri nya adalah salah satu dari orang yang
berpartisipasi.
Itu adalah game dimana kau harus menyelamatkan putrimu sendiri. Dalam kasus Hyun, ia harus menyelamatkan Hayan.
"Sepertinya
itu akan susah, apa kau akan baik-baik saja? Mending menyerah daripada
nanti kau jatuh ke kubangan dan sakit flu, kak."
Kecemasan
memenuhi mata Hayan. Strukturnya yang tinggi tampak berbahaya, dan kau
akan basah kuyup jika jatuh dari batang kayu. Banyak orang mengerumuni
tempat itu, dan mendukung para peserta. Kebanyakan kamera difokuskan
pada Princess Set.
"Gak usah khawatir. Percaya padaku."
Ini
adalah event dimana hadiahmu bergantung pada catatan waktumu. Orang
yang tercepat mendapat 3 juta won dan voucher belanja senilai 2 juta
won. Karena sekolah dan perusahaan penyiaran berinvestasi banyak untuk
event ini, hadiahnya sangat besar. Lee Hyun membayar 20 ribu won dan
mendaftar.
Ia harus menunggu lumayan lama. Ada banyak
penantang di event ini. Lebih dari 95% gagal dan tak bisa menyelamatkan
putri mereka. Sekalipun kau berhasil menyelamatkan si putri, hadiahnya
tergantung pada waktu mu, jadi kesempatan menang sangatlah kecil.
Giliran
Lee Hyun akhirnya datang setelah menunggu selama satu jam. Saat itu
festival sudah hampir berakhir, setelah semua pendaftaran untuk event
ditutup.
"Hyun, hati-hati agar kau tak terluka..."
"Ya. Jangan khawatir dan tunggu saja sebentar. Aku akan menyelamatkanmu dengan cepat."
Hayan masuk kedalam kurungan. Tak lama, ia dikerumuni oleh teman-temannya yang membuat ramai situasi.
"Apa orang itu kakakmu yang sering kau ceritakan?"
"Ya. Ganteng kan?"
"Dia biasa-biasa aja..."
Teman-temannya
tak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka. Gambaran Lee Hyun yang
dilebih-lebihkan oleh hayan sangat berbeda dari penampilan aslinya.
"Aku benar-benar tak mengerti sehebat apa kakakmu, sampai-sampai kau menolak semua cowok yang nembak sama kamu."
"Ya. Dunia ini luas dan banyak orang yang lebih baik daripada kakakmu."
"Kalian tak tahu apa apa!"
Lee
Hyun berdiri di garis start. Dua pembawa acara selebritis, seorang pria
dan wanita, mendekatinya dan mengarahkan mikrophone ke wajahnya. Pria
yang tampan dan memiliki aura kedewasaan, dan pembawa acara wanitanya
cantik. Seperti yang ia duga soal para selebriti.
Pembawa acara pria bertanya, "Kenapa kau memutuskan untuk mengikuti permainan ini?"
"Untuk
menyelamatkan satu-satunya adikku yang paling berharga," jawab Lee Hyun
asal-asalan. Jika ia tak membuka kunci kurungannya, maka kurungan itu
akan bergerak ke atas kubangan, dan bagian bawahnya akan terbuka secara
tiba-tiba. Hayan akan jauh ke dalam kubangan.
Kali ini,
pembawa acara wanita bertanya. "Ya. Kau datang untuk menyelamatkan
adikmu. Dari informasi yang baru aku dapat, adikmu adalah murid paling
cantik yang ikut berpartisipasi dalam permainan ini. Ternyata ia adalah
idola di sekolah! Aku akan melihat apakah si cantik akan jatuh ke dalam
kubangan atau diselamatkan oleh sang pahlawan. Ini cuma opiniku, tapi
aku pikir para penonton lebih ingin ia jatuh ke dalam kubangan. Sebelum
kau mulai, tolong katakanlah seberapa besar resolusimu!"
"Aku akan mencoba sebaik mungkin."
Lee
Hyun merasa bahwa kata-kata lain itu tak penting. Ia akan melakukan
yang terbaik, dan menang dengan cara apapun. Ia akan menyelamatkan adik
nya, dan memenangkan 3 juta won dan voucher belanja senilai 2 juta won!
Resolusi itu tak bisa diukur tingginya.
Pistol pun
ditembakkan, dan Lee Hyun melesat ke depan dengan instingnya yang
seperti hewan buas. Ia melalui beberapa rintangan yang hanya merupakan
dekorasi belaka dan sampai di rintangan pertama.
Itu
adalah satu jembatan kayu, dengan air disekelilingnya dan batang
stirofoam berguling dimana-mana untuk memperlambat penantang.
Murid-murid perempuan menembakkan senapan air dari segala arah kepada
penantang.
Pembawa acara pria terus menerus berkomentar seperti machine gun.
"Sang
penantang sekarang sudah sampai di rintangan pertama. Aku pikir ia
adalah orang tercepat yang sampai di sana sejauh ini, namun akan
berbahaya baginya untuk terus maju karena ia mungkin akan jatuh ke dalam
kubangan! Jika ia jatuh, maka ia akan didiskualifikasi. Ia harus
bergerak dengan tepat."
"Ya!"
Hyun tak bisa mendengar baik suara pembawa acara atau teriakkan penonton. Sekalipun ia dengar, tak akan ia pedulikan.
'Ini adalah game yang bergantung pada kecepatan. Aku tak bisa terlambat.' Mata Lee Hyun bersinar tajam. Ia dengan cekatan melompat ke jembatan dan mulai berlari.
Pinggangnya,
yang terdiri dari otot-otot yang kuat, mencegah tubuhnya bergoyang.
Seimbang dengan sempurna, ia berlari layaknya rintangan yang menutupi
jembatan itu cuma tanah yang datar. Tubuhnya sangat ringan dan kakinya
melaju ke depan layaknya ia melayang; langkah kakinya seperti yang biasa
di lihat di film-film kungfu china.
Batang stirofoam
bergerak di jalur yang sudah ditentukan. Lee Hyun terus melaju, layaknya
batang-batangan stirofoam membuat jalan untuknya.
"Tembak!"
Para
murid perempuan menembaki meriam air, namun kebanyakan hanya mengenai
tempat kosong yang sudah dilewati Hyun. Lee Hyun menyelesaikan tantangan
pertama dengan kecepatan yang luar biasa dan sampai di tantangan
berikutnya.
"I-ini benar-benar menakjubkan. Ini pertama
kalinya seseorang bisa menyelesaikan tantangan pertama secepat ini. Ia
lari dengan kecepatan yang mencengangkan; aku seperti sedang melihat
aksi sirkus. Apa yang kau pikir, Ms. Ha? Oh, kau terlalu fokus
melihatnya."
Ha Yejin adalah bintang yang sedang
populer belakangan ini. Ia memiliki tarif yang mahal, jadi biasanya kau
hanya bisa melihatnya di film-film atau iklan. Namun ia adalah alumnus
dari Dein High School. Itulah kenapa ia menjadi pembawa acara untuk
event ini.
Ha Yejin hanya bisa memandangi Lee Hyun seperti rusa yang disinari lampu sorot.
Balon air ditembakkan layaknya peluru dari mesin.
Lee Hyun berada di depan menara yang lumayan tinggi.
Ia harus memecahkan 50 balon air!
Kau
hanya bisa lanjut setelah paling tidak memecahkan sepertiga dari 150
balon yang ditembakkan. Setengah dari para penantang gagal di tantangan
pertama, dan sisanya gagal di tantangan kedua.
Ini juga
tantangan dimana kau bisa jadi sangat malu dari situasi seperti jatuh
ke spons dibawah karena terkena tembakan balon air. Para penantang harus
bekerja sampai batas kekuatan mereka untuk memecahkan balon air yang
terus menerus ditembakkan ke arah mereka, jadi biasanya mereka jatuh
dalam posisi yang bodoh. Ini adalah tantangan yang dijamin akan mendapat
banyak penonton.
Tapi balon air meledak di dekat Lee Hyun. Air muncrat kemana-mana dari balon air yang pecah.
Tangan
dan kaki Lee Hyun bergerak secepat kilat selagi ia menghancurkan
balon-balon. Orang-orang yang mencoba memecahkan balon air di udara akan
tahu: ini bukanlah hal yang mudah. Sekalipun mereka memiliki ukuran
yang besar, balon itu berputar ke arah penantang, jadi susah untuk
mengenai mereka tanpa konsentrasi yang tinggi.
Balon
air yang ditembakkan oleh sebuah mesin memiliki trajektori yang
berbeda-beda. Beberapa terbang tinggi, beberapa renda, dan beberapa
terbang jauh.
Sekalipun kau sukses memecahkan sebuah
balon, airnya akan terciprat ke matamu, dan orang-orang akan mulai panik
jika kehilangan penghilatan mereka.
Situasi akan menjadi lebih susah ketika mesin mulai menembakkan balon dengan kencang.
Tapi Lee Hyun menemukan urutan balon ditembakkan dan menajamkan indranya.
Ketika
ia menjulurkan tangannya untuk memecahkan beberapa balon, berat
badannya berpindah ke depan. Ia menyeimbangkan berat badannya dengan
melakukan tendangan berputar yang indah. Tangan dan kakinya mengalir
layaknya air yang tenang. Tak sedikitpun ia kehilangan keseimbangan,
atau menjadi panik.
Lee Hyun menendang tiga kali saat melayang, memecahkan 3 balon air sebelum ia jatuh kembali ke tanah.
Gerakannya seperti menari. Ia memecahkan seluruh balon air tanpa menyisakan satu pun.
Pembawa acara dan para penonton hanya bisa bengong.
"Oh, oh ya Tuhan..."
"Apa-apaan ini..."
"Siapa orang itu?"
Kru
kamera sibuk merekam momen itu di layar, dan pembawa acara hanya bisa
melihat Hyun dengan mulut terbuka karena shock, dan lupa untuk
berkomentar.
Setelah memecahkan 50 balon lebih cepat dari yang lain, Lee Hyun bergerak ke tantangan berikutnya.
Tantangan
terakhir adalah untuk mendaki tembok yang seperti batu besar setinggi 3
meter dengan seutas tali dan mendarat di sisi lain. Disampingnya juga
ada tembok untuk pengamanan, dan satu tali yang bergantung di depan.
'Kalau cuma setinggi ini...' Lee Hyun melesat ke arah tembok, tak mengurangi kecepatannya sedikitpun.
"Ahhh!"
Sekalipun
itu hanyalah tembok palsu yang terbuat dari stirofoam, orang-orang
berteriak melihat Hyun yang tak berhenti. Sepertinya ia tak punya niat
untuk menggenggam tali yang disediakan.
Ketika Lee Hyun
sampai di tembok, ia melompat. Ia menendang tembok di samping yang
sebenarnya untuk pengamanan belaka dan terus naik ke atas. Setelah
melompati poin tertinggi dari tembok dengan putaran yang elegan, Lee
Hyun melanjutkan dengan lari ke depan tepat setelah ia mendarat di
tanah.
Ia bisa melihat adiknya terkunci dalam kurungan di akhir permainan.
"Aku datang menyelamatkanmu seperti yang kujanjikan. Aku sedikit telat ya?"
Lee Hyun membuka pintu kurungan.
Festival
sekolah berakhir dengan sukses besar. Karena selebriti yang datang di
akhir hari, Princess Set dikerubungi oleh gerombolan penonton yang
sangat banyak. Lee Hyun juga sangat bahagia karena datang di festival. 3
juta won tunai dan voucher belanja 2 juta won! Ia berjalan pulang
dengan penuh girang setelah tanpa diduga berhasil mendapatkan 5 juta
won.
'Jika aku menukarkan voucher belanja ini untuk
uang, aku bisa menabung cukup banyak untuk biaya kuliah Hayan. Tapi
karena aku mendapatkannya dari sebuah hadiah, haruskah aku membelikan
nenek dan Hayan beberapa pakaian baru? Mall juga terlalu mahal jadi aku
akan membelinya di market...'
Ketika Hayan sedang berpikir dalam-dalam, Hayan menarik bajunya.
"Kakak."
"Hmm?"
"Kaki ku sakit."
"Iya ta?"
Pasti ia merasa capek, karena ia harus mengikuti Lee Hyun seharian dan tak bisa menikmati festival sekolah.
Lee Hyun merasa menyesal telah mengajak adiknya kemana-mana untuk mendapatkan hadiah uang.
"Apa kau mau naik taksi?"
Sungguh
penyia-nyiaan uang untuk naik taksi! Ia tahu ia harus membayar harga
lebih mahal karena jarak mereka ke rumah sekitar 5 blok. Lee Hyun juga
tak pernah menaiki bus ketika ia pergi sekolah, tapi karena ia sangat
senang hari ini, mungkin bolehlah sekali-kali mengendarai taksi.
Tentu
saja, dadanya bergetar. Ia pernah naik taksi dua kali seumur hidupnya,
dan ia merasa bahwa keduanya adalah pemborosan uang yang sia-sia.
Hayan menggelengkan kepalanya pada Lee Hyun.
"Tak usah. Kita tak terlalu jauh dari rumah, jadi gak papa."
"Jadi kau mau istirahat? Aku akan membelikanmu minuman. Tapi kau tak boleh minum kopi karena kau masih kecil..."
Hayan mengeluarkan lidahnya. "Hush, aku sudah besar sekarang."
"Di mataku, kau masih seorang anak-anak."
"Ihh. Omong-omong, kau belum makan malam. Ayo cepat pulang."
"Itu... gak benar. Aku makan banyak dimana-mana saat aku lihat festival."
"Bohong, aku tahu kakak bukanlah tipe orang yang membeli makanan seperti itu."
Tak
ada orang yang mengetahui sifat Lee Hyun lebih baik dari Hayan.
Sifatnya yang pelit takkan pernah mengijinkannya untuk membeli makanan
yang mahal di festival.
"Terus harus gimana dong? Apa kau mau kugendong dibelakang?"
Ia berkata dengan nada becanda, namun Hayan tersenyum, "Kau membaca pikiranku!"
"Eh... serius? Orang-orang bakal ngelihatin kita."
"Gak papa. Cepat gendong aku dibelakang. Kakiku sakit." Hayan mulai merengek.
Lee Hyun tak punya pilihan lain selain menggendong Hayan. 'Sudah lama sekali, sejak terakhir kali aku menggendong Hayan.'
Ketika orang tua mereka meninggal, Hayan masih kelas 2 SD.
Lee
Hyun selalu menggendong adiknya yang terus menangis ke sekolah karena
ia tak mau masuk sekolah. Ia melakukannya selama setahun. Setelah orang
tua mereka meninggal, mereka harus membayar hutang mereka, jadi mereka
terpaksa menjual rumah mereka, dan pindah dari satu tempat ke tempat
lain.
Karena Hayan pergi ke sekolah seperti anak
baik-baik setelahnya, tak ada alasan lagi untuk menggendongnya setiap
saat, dan sekarang hal itu menjadi kenangan yang indah.
Karena orang-orang terkikik dan melihat mereka, Lee Hayan memeluk erat tubuh Hyun. "Aku berat ya?"
"Nggak, kau harus makan lebih banyak."
Tubuh
Hayan sangat kurus dibanding tinggi badannya. Untuk Lee Hyun yang
tubuhnya penuh dengan otot dari bermacam-macam latihan, Hayan terasa
ringan seperti bulu.
Hayan bertanya penasaran, "Apa kau tetap mau menggendongku sekalipun aku jadi seberat babi?"
"Tentu saja, aku bahkan tetap akan menggendengmu sekalipun kau jadi seberat kuda nil."
"Aku selalu memaksamu untuk menolongku, apa yang harus kulakukan untuk berterima kasih padamu?"
"Tolong apa... udah cepet tumbuh aja terus kawin."
"Aku bakal kawin sama orang yang kaya terus mati, jadi aku bisa membalas semua yang udah kakak ama nenek lakuin untukku."
"Sekalipun
cuma bercanda, jangan ngomong begitu. Cari seseorang yang akan
benar-benar membuatmu bahagia. Aku akan hidup bersama nenek jadi kau gak
usah khawatir, dan hiduplah semaumu."
Festival Life!
Episode: Dein High School.
Acara itu menerima 10x lebih banyak penonton dari biasanya.
Orang
yang menyelesaikan Princess Set dalam waktu tercepat! Jembatan silang
tak bisa menghentikannya, dan ia melakukan hal yang menakjubkan di
tantangan kedua. Ia menggunakan seni bela diri yang hanya bisa dilakukan
oleh orang yang bisa mengatur tubuh mereka dengan sempurna!
Para penonton menjadi liar saat melihat tendangan Lee Hyun.
Ia menyelesaikan tantangan terakhir, menaiki tembok dengan mudah menggunakan fleksibilitas tubuhnya.
Sekalipun
Lee Hyun hanya terekam selama 1~2 menit, efek yang didapat benar-benar
di luar imajinasi. Videonya tersebar di seluruh internet, bahkan sampai
tersebar di website negara lain.
Ia mendapat julukan baru: The Princess's Knight! (ksatria sang putri)
No comments:
Post a Comment