Wednesday 22 April 2015

Moonlight Sculptor Vol 1 Chapter 1

Lahirnya Seorang Dark Gamer
Coba bayangkan sebuah kehidupan dalam kemiskinan yang tampak mulia dan elegan, yang mungkin tidak akan bisa kamu temukan dimanapun kecuali di sebuah drama. Tak peduli seberapa miskin pun dirimu, kondisimu tak akan mengecilkan hatimu dari memberikan kasih sayang tanpa pamrih kepada orang orang-orang asing yang tidak anda kenal, dan bahkan rela berbagi sepotong roti untuk sesama dengan senyuman hangat.

Jika ada seseorang yang berkata bahwa ilusi seperti itu ada di kehidupan nyata, Lee Hyun akan menghajarnya sampai rata dengan tanah, dan memukulnya sekali lagi untuk menghabisinya.

Hidup sangatlah kejam bagi orang miskin. Hukum Kemakmuran Tenaga Kerja yang di revisi oleh Pemerintah membuat semua pekerjaan tidak tersedia bagi anak-anak dibawah umur. Meskipun secara ilegal, Lee Hyun telah bekerja di segala macam bidang pekerjaan yang bisa anda bayangkan.

Dari umur 14, ia telah menjahit di sebuah pabrik. Gajinya bisa dibilang amat kurang, tapi ia bisa mendapatkan makan gratis.

Namun, di bawah tanah, hanya dengan 2 kipas ventilasi yang bekerja, kesehatannya berkurang drastis. Akibat paru-paru nya yang rusak, ia harus membayar biaya kesehatan yang sangat berat.

Lalu, ia bekerja di sebuah stasiun gas, dan kadang-kadang, ia berkeliling sambil mendorong gerobak, mengumpulkan dan menjual sampah daur ulang.

Namun tidak peduli sekeras apapun ia bekerja, uang yang dimilikinya hanyalah recehan.

Sebagai anak dibawah umur, ia terpaksa untuk bekerja secara ilegal. Fakta ini digunakan oleh para bosnya untuk mempekerjakannya tanpa ampun.

Ia terus menjalani kehidupan seperti itu sampai umurnya mencapai 20. Karena itu, Lee Hyun tahu betul nilai sebuah uang. Namun, keadaan akan berubah sekarang. Setelah beranjak dewasa, ia mendapat kartu ID yang dapat digunakan untuk bekerja secara legal.

Sambil memasukkan kartu ID nya kedalam dompet, Lee Hyun bergumam.

"Aku harus bekerja sampai tubuhku tidak kuat lagi menahannya. Harusnya aku bisa melakukan 3 pekerjaan dalam satu hari."

Ketika ia masih kecil, orang tuanya meninggal, keluarganya sekarang hanya terdiri dari neneknya dan adik perempuannya.

"Oke. Mulai hari ini, kita akan jadi kaya."

Lee Hyun bersumpah untuk melakukannya, lalu kembali ke rumah.

"Kamu barusan pulang?"

Tanya sang nenek yang sedang berbaring dengan selimut. Setelah jatuh dari tangga beberapa hari yang lalu, pinggangnya terkilir, membuatnya tak dapat untuk pergi kerja.

 Meskipun minum obat, dengan kondisi yang pas-pasan, ia tidak dapat pergi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan sewajarnya, dan hanya bisa istirahat di rumah.

Tak mendapatkan perawatan, setiap malam, ia hanya bisa merintih kesakitan.

Setiap saat Lee Hyun masuk ke dalam rumah, dadanya terasa sesak. Itu adalah rumah tanpa tanda kehidupan, dengan seorang adik perempuan yang pendiam dan seorang nenek tua. Sekalipun ia tidak mengetahuinya, itu mungkin adalah alasan kenapa ia tidak suka pulang ke rumah.

"Hayan?"

"Aku tidak tahu. Dia pergi keluar dan belum kembali. Mungkin dia sedang berkumpul dengan gerombolan yang jelek lagi, aku tidak yakin."

Lee Hayan adalah adik perempuannya. Belakangan ia jarang melihat wajahnya.

"Dia akan baik-baik saja. Apa yang bakal terjadi?"

"Kamu itu satu-satunya kakaknya. Seorang kakak harus melindungi adik kecilnya."

"Ya."

Lee Hyun tersenyum kecut dan pergi ke kamarnya. Sekalipun ia terpaksa bekerja dengan mengandalkan fisik atau menyupir sebuah taksi, ia ingin adik perempuannya untuk masuk ke sebuah universitas.

Adik perempuannya sempat melenceng dari jalur yang baik, namun sebenarnya ia sangatlah periang dan cerdas, tidak seperti Lee Hyun. Ia percaya bahwa di universitas, adiknya akan bertemu dengan suami yang baik dan dapat hidup dengan nyaman. Ia juga ingin membalas kebaikan neneknya yang tua dan sakit, untuk semua yang telah neneknya korbankan untuk menghidupi Lee Hyun dan Lee Hayan.

"Oke, cari kerja besok. Mungkin akan ada tes untuk masuk kerja juga..."

Sambil bergumam, Lee Hyun menyalakan komputer. Komputer tua miliknya berdengung saat dinyalakan. Segera setelah terhubung dengan internet, sebagai rutinitas, ia mengakses sebuah game. Game itu adalah Continent of Magic, sebuah game klasik yang di rilis 20 tahun yang lalu. Sebuah game online yang dulu pernah menjadi kegilaan gamers di Republik Korea.

Game itu bertahan di puncak kejayaan, sampai 3 tahun yang lalu. Komputer antik Lee Hyun, dirakit dengan menggabungkan bagian ini dan itu, tidak kuat untuk menjalankan kebanyakan game. Hanya Continent of Magic yang bisa dimainkan dengan lancar.

itu adalah game pertama yang pernah ia mainkan, namun hanya saat ia bermain, ia merasa enjoy.

Cara bermain Lee Hyun sangatlah aneh. Bukannya ber-asosiasi dengan orang-orang di sekitarnya, ia malah leveling sepanjang hari. Setelah membunuh monster-monster dan menaikkan levelnya, ia pergi ke tempat hunt yang lebih susah. Ia tidak ikut dalam raid boss atau perang guild sama sekali.

Ia menemukan rasa nyaman dalam game, dengan cara mengupgrade kekuatan karakter dan equip miliknya. Pernah sekali ia leveling selama 200 jam non-stop tanpa tidur. Tidak aneh baginya untuk berjuang selama satu bulan untuk menaikkan satu level, atau menangkap seekor monster.

Orang lain mungkin akan bertanya kesenangan apa yang ia cari, namun baginya, kesenangan ialah saat karakternya bertambah kuat, dan saat ia dapat mengalahkan monster yang sebelumnya tidak bisa, ia sangat gembira.

Dalam waktu yang singkat, Lee Hyun mencapai level tertinggi. Ia telah mendapat status yang tertinggi, dimana level tidak dapat naik lagi.

Sejak pertama kali Continent of Magic dirilis, itu adalah rekor pertama dan terakhir dalam sejarah. Ketika Lee Hyun melihat ke belakang, ia tidak dapat menemukan seorang rival. Di tempat hunt, dimana orang-orang berjuang dengan membentuk party, ia sendirian dapat menghabisi semua monster.

Setelah mencapai level tertinggi, ia sendirian berburu semua bos monster, termasuk Naga.

Namun, untuk Lee Hyun, ia telah kehilangan minatnya. Sekarang, dengan kemajuan teknologi, tujuan akhir dari semua game adalah dengan menggunakan sistem virtual reality.

Sebuah game yang sangat bagus bernama Royal Road, ditasbihkan sebagai standart untuk virtual reality. Dimulai dari implementasi dunia yang luas, di dalam gamenya terdapat puluhan ribu ras dan pemain. Lebih dari puluhan ribu job, dan ratusan ribu skill.

Kamu dapat menikmati petualangan seperti yang kamu inginkan, atau bahkan pergi memancing di laut dengan teman selama berhari-hari, selama kamu tidak bertemu dengan angin topan, tentunya.

Skala kebebasannya sangatlah menakjubkan, tapi diatas semua itu, yang paling bagus adalah sistem gamenya yang luar biasa. Royal Road memiliki reputasi sebagai kesenangan tertinggi seorang manusia dapat nikmati, dalam sebuah game.

"Yah, buat aku, itu semua cuma sebuah mimpi di atas awan."

Apa yang bisa Lee Hyun harapkan dari komputernya yang bakal melambat hanya karena halaman web yang agak ruwet?

Sepopuler apapun gamenya, untuk memasang alat untuk menjalankan virtual reality-nya saja mencapai 10 juta won. Jika ia punya uang sebanyak itu, dalam kondisi apapun, akan digunakan untuk biaya pengobatan neneknya, selain itu, akan ia gunakan untuk membayar biaya kuliah adiknya. Dan sekarang, agar ia bisa rajin mendapatkan uang, permainan harus berakhir.

Apa kamu yakin untuk menghapus akun mu?

Ya | Tidak


Lee Hyun mengarahkan kursor mouse-nya ke arah 'Ya.' Sekarang, hanya dengan sekali klik mouse, karakter berharga yang telah ia kembangkan, akan hilang selamanya. Pada saat ia menekuk jarinya, sebuah gagasan muncul dalam pikirannya.

'Bisa kah aku menjual karakter ku untuk mendapat uang? Jual Akun, kalo gak salah.'

Di suatu tempat, sepertinya. Di sebuah koran atau apa lah, mengatakan kalau membeli dan menjual karakter adalah suatu hal yang wajar. Dan cerita itu berarti uang. Lee Hyun sadar jika ia ingin menghapus karakternya, bukan ide buruk untuk menjualnya kepada yang lain.

Lee Hyun mulai mencari di internet, sebuah situs untuk jual beli karakter. Satu pencarian menghasilkan banyak situs muncul, dan diantara mereka, ia memasuki situs dengan volume perdagangan terbesar.

"Jadi aku cuma butuh posting karakter ku disini dengan harga awal, lalu selesai?"

Lee Hyun mengunggah gambar-gambar, bersamaan dengan karakternya sendiri.

Level tertinggi di Continent of Magic, dengan equip drop terbaik dari Naga, yang senilai 30 milyar.

Ia memutuskan untuk memulai lelang dengan harga awal 50.000 won. Ia takut tidak akan ada seorangpun yang akan menawarnya, jika ia pasang harga lebih tinggi.

Batas akhir lelang adalah satu hari.

Menunggu lama untuk uang yang banyak serasa tidak mungkin. Tapi untuk mendapat pekerjaan, ia butuh pakaian yang bagus, jadi ia butuh uang dalam waktu singkat.

Biasanya, ada jangka dari karakter dan item untuk menentukan harganya, tapi isi lelang dari orang lain hanya bisa dilihat oleh member yang bayar, jadi Lee Hyun tidak dapat mengaksesnya.

Lee Hyun menyelesaikan postingannya, lalu pergi untuk tidur. Bangun pagi di keesokan hari, ia berencana untuk pergi ke kantor perekrutan terdekat.

Tidak sampai satu jam setelah Lee Hyun memposting, para pengguna internet mulai memanas.

***

Awalnya, tidak ada yang percaya pada post lelang Lee Hyun. Dengan patch terakhir Continent of Magic, mereka semua tahu bahwa maksimal level telah naik secara drastis.

Level Maksimal sekarang adalah 200.

Di seluruh server, tidak ada yg diketahui mencapai tingkat tersebut, mungkin karena level tersebut sangatlah mustahil dicapai oleh semua orang.

Dan sekarang, ada postingan lelang dengan karakter yang naik ke level tertinggi, untuk dijual.

"Ada orang yang ingin nge-troll sama kita."

"Orang bodoh macam apa yang ngepost beginian?"

"Ini udah sering kejadian, dah gak seru lagi."

Beberapa orang berkomentar dengan nada seperti itu. Beberapa menyarankan yang lain agar tidak tertipu, sementara yang lain berterima kasih karena membuat mereka tertawa.

Dari awal abad 21, penipuan model phishing menjadi sebuah trend, dan karena kasus seperti itu terjadi dan terjadi lagi, mereka pikir postingan Lee Hyun adalah kasus seperti itu juga.

"Gak, gak mungkin..."

"Mustahil."

Para pengguna internet mencoba untuk menghiraukan postingan tersebut. Tapi rasa keingintahuan mereka tidak dapat dielakkan, dan mereka masuk untuk melihat postingan lelang itu sekali lagi.

Postingan lelang sudah jelas membutuhkan screenshot dari karakter yang dijual untuk ditampilkan.

Tiap-tiap file yang dilampirkan dalam postingan dibuka. Info karakternya sangatlah menakjubkan. Berbagai status mencapai maximum, dan equip serta itemnya tampak luar biasa.

"Dapet dari mana dia itu senjata?"

"Full set dari Red Dragon Armor, juga dengan Red Dragon's Backbone Shield? Wow..."

"Dia bilang equip itu didapat dari drop Black God of Valor."

Orang-orang lumayan mengaguminya. Sepertinya, itu tidak seperti kasus phishing biasa. Untuk membuat gambar yang sangat jelas, butuh usaha yang bukan main-main.

"Orang ini pasti menghabiskan waktu yang sangat banyak."

"Tampilan gamenya emang Continent of Magic, tapi dari game apaan itu equipnya?"

Diantara mereka yang melihat postingan lelang, adalah desainer grafis. Melihat pada dasar foto, mereka mencoba untuk menemukan kecacatan.

"Gak peduli gimanapun juga itu foto di edit, pasti keliatan sisa-sisa editnya. Sekalipun itu tampak sempurna di mata publik, kalo diteliti dengan teknologi terbaru, bagian yang palsu akan kelihatan."

Para desainer memperbesar gambar-gambar dengan skala 10.000 kali, melacak pixel, mempelajari seluruh bayang-bayang, dan bahkan men-scan file foto menjadi 3D, mencoba untuk membuktikan bahwa itu hanyalah editan. Namun usaha mereka terbukti sia-sia. Akhirnya, mereka terpaksa mengakui postingan tersebut.

"Semua gambar ini nyata."

"Saya adalah chief designer dari LK Co. Saya menjamin bahwa gambar ini tidak di edit dalam hal apapun."

Bertentangan dari ekspektasi mereka, para desainer grafis mulai mengkonfirmasi ke aslian dari gambar-gambar.

Lalu player dari Continent of Magic muncul. Pada saat mereka melihat gambar-gambarnya, mereka berteriak kaget. Dari awal, mereka tidak meragukan apapun.

"Ini asli. Nama karakter Weed. Player ini terkenal banget."

"Equip emang asli miliknya, tapi aku gak tau kalau dia udah mencapai max level, sungguh impresif."

Lee Hyun selalu bermain sendirian, dengan sengaja menghindari tempat leveling dengan banyak orang. Ia tak pernah berpartisipasi dalam raid, dan perselisihan kecil biasanya dia hiraukan. Tapi rumor tentangnya tidak pernah berhenti.

Membunuh Naga dan Kraken, yang dianggap tak terkalahkan, dan meratakan tempat leveling yang paling susah, sendiran.

Tidak ber-asosiasi dengan orang lain, bukan berarti mereka tidak dapat mengenalinya. Diantara player yang tersisa, ia sudah menjadi legenda. Hanya Lee Hyun yang tidak mengerti, pada fakta bahwa dia adalah selebriti.

"Jadi equipnya asli?"

"Ehh, ini hanya bisa dibilang sebagai jackpot..."

Harga awal lelang adalah 50.000 won. Tidak termasuk nilai karakter atau equipnya, cukup mempunyai polosannya saja, dibandingkan harga sekarang, membuar bilangannya jauh terlalu rendah.

Orang-orang buru-buru mulai menulis tawaran mereka. Harga naik dalam sekejap dari 50.000 ke 300.000 won, terus sampai 700.000 won. Satu jam belum lewat, harga sudah melampaui 1.000.000 won.

Keuntungan dari menjual walaupun hanya 1 potong equip, tidak perlu lagi untuk ragu-ragu tentang kerugian. Tawaran mulai naik selangit.

Sampai saat ini, banyak orang berhenti berpartisipasi karena putus asa, karena mereka membayangkan, sampai batas tertentu, harga penutupan lelang.

Meskipun jumlah player di Continent of Magic terus berkurang, setelah server-server bergabung menjadi satu dan menjadi gratis, masih banyak player yang bertahan.

Awalnya, yang menaikkan tawaran adalah player Continent of Magic, dan mengikuti mereka, adalah pekerja kantoran yang kaya, yang menaikkan harga jauh lebih tinggi.

Pada suatu waktu, saat gamenya baru dirilis, Continent of Magic membuat penduduk Republik Korea tidak tidur semalaman. Karakter dengan level tertinggi di game itu, mempunyai barang-barang dengan harga yang tinggi, yang ingin kamu pamerkan ke orang lain.

Pekerja kantoran yang agak pintar buru-buru menelpon bos mereka yang seumuran.

"Pak direktur, anda disitu?"

-Ngapain kamu telpun saya tengah malam? Kamu mau dipecat?

"Ehh? nggak pak, anu... pak direktur, dulu situ main Continent of Magic?"

-Ya, emang kenapa?

"Karakter dengan level tertinggi di Continent of Magic di lelang. Saya pikir pak direktur bakal tertarik..."

-UAPAAA!! Maksudmu Weed?

"Ya. Jadi pak direktur ngerti. Level nya 200. Status dan equipnya sudah maksimal."

Lalu diikuti sebuah penjelasan.

-Sekarang. Pakai uangmu dulu, tawar 30.000.000 won sekarang. Aku pulang ke rumah dulu sekarang buat nge-check, coba untuk dapat posisi pertama.

Jaman sekarang, orang-orang yang memegang posisi penting di perusahaan berasal dari generasi yang bermain game online di saat mereka masih muda. Mereka mendorong kenaikan harga lelang.

Di situs-situs besar dan semua website berbau game, topik panas yang dibicarakan, adalah lelang dari level tertinggi di Continent of Magic. Banyak orang mulai mencari, dan dengan cepat, ranking pencariannya naik setinggi-tingginya. Dari sini, lelang yang sesungguhnya dimulai.

Pada waktu yang sama, Lee Hyun sedang tertidur lelap, benar-benar tidak sadar tentang apa yang sedang terjadi.

"Kerja keras... 50.000 won sehari. Cuci piring di restoran, 30.000 won. Makan malam, ngutang..."

Ia sedang sibuk mengatur apa yang akan ia lakukan keesokan hari dalam mimpinya.

***

Dengan perhatian seluruh orang terfokus pada satu orang, harga lelang membumbung tinggi.

Sejauh ini, tidak ada yang tahu siapa level tertinggi di Continent of Magic, tapi memiliki keinginan untuk memiliki dan memamerkan karakter abadi dari game yang dulu pernah menjadi yang terbaik.

Harga lelang akhirnya melebihi 100.000.000 won.

Kini, harga kepemilikan melampaui harga pasaran dari barang dan equip. Beberapa orang menyesali kekurangan uang mereka, dan berhenti mengikuti lelang.

"Gue pikir orang yang jual ini karakter bener-bener gila."

"Kok bisa dia pasang batas waktu cuma satu hari untuk karakter yang kayak gitu?"

"Apa dia yakin bakal terima harga maksimal untuk karakternya?"

Dengan gaya seperti ini, orang-orang berkomentar di postingan lelang untuk meringankan kesedihan mereka. Tidak lama, hitungan komentar melebihi 900.

Lelangnya secara otomatis diperpanjang beberapa kali, dan ketika harga melebihi 300.000.000 won, beberapa perusahaan mulai aktif terlibat.

Masalah simpel pada lelangnya, satu-satunya hal yang mereka ketahui, adalah tidak ada akhirnya. Jika harga telah disepakati dengan jumlah yang luar biasa besar, banyak orang akan mendengarnya melalui berita atau dari mulut ke mulut, efek publisitasnya sangatlah kuat.

Untuk menaruh satu iklan saja membutuhkan uang yang banyak, dan juga, setelah susah payah mengeluarkan uang untuk membuat iklan, orang-orang masih malas untuk melihatnya. Namun, bagaimana bila berita tentang karakter dengan level tertinggi terjual untuk keuntungan yang kecil? Minat dan perhatian orang-orang akan berkonsentrasi pada satu hal.

Public relation dari tiap perusahaan mengamati dengan perspektif seperti itu. Media digital menghebohkan kompetisinya, Stasiun-stasiun game ingin mendapatkan karakter level tertinggi. Harga pasaran dari karakter bukanlah masalah. Membuat acara spesial tentang game yang terkenal dulu, lalu menampilkan karakter tersebut, akan menambah kesan baik tentang stasiun tersebut.

Kompetisi yang panas membuat harga naik lebih tinggi, dan kenaikan jumlah pengunjung membuat situs jual beli tersebut tersenyum puas.

Lelang akhirnya pun berakhir.

Lima game broadcaster bertarung satu sama lain, namun diantara mereka, yang sukses dengan tawaran tertinggi dan mendapat karakternya adalah CTS Media. Situasi terakhir adalah naiknya rating broadcast yang sangat pesat, dan membuatnya menjadi sebuah perusahaan yang terkenal. Dengan intervensi dari sekretaris presiden, tawaran akhir ditulis dan dimasukkan, sesaat sebelum lelang berakhir.

***

"Halo."

Lee Hyun mendapat panggilan telepon, membangunkannya dari tidurnya di pagi hari.

Pekerjaan pembangunannya kemarin membuatnya lelah, dan ia pun tertidur. Ia hanya mendapat 30.000 won. Kurang dari rata-rata, karena ia dianggap tidak kompeten.

-Halo.

Tak diduga, suara di balik gagang telepon adalah suara dari seorang wanita cantik.

"Um... sepertinya anda salah sambung."

Lee Hyun, yakin gak ada perempuan yang otaknya masih waras bakal menelpon rumahnya, mencoba untuk mengakhiri percakapan.

Tapi.

-Anda menjual akun anda lewat internet, bukan?

"Benar."

-Ini adalah CTS Media Incorporated. Saya adalah sekretaris presiden, Yoon Nahee. Kami telah mendeposit jumlah uang dari tawaran kami untuk pelelangan ke akun anda, anda dapat mengkonfirmasi di situs jual beli, dan tolong jangan ragu untuk menghubungi kami.

"Tunggu, tunggu sebentar. Ada tawaran yang sukses?"

-Hmm. Ya, ada. Bolehkah saya bertanya, sudahkan anda mengeceknya?

"Tidak, saya sedikit sibuk..."

Yoon Nahee dari CTS Media.

Sekretaris presiden, bahkan sampai bekerja di bagian keuangan, dia bukanlah wanita biasa. Juga mengetahui 8 bahasa, semua yang ada disekitarnya memujinya tanpa henti. Namun fakta bahwa Lee Hyun tidak mengecek lelang dengan jumlah sebanyak itu cukup untuk membingungkan Yoon Nahee.

"Berapa harga tawaran terakhir?"

Lee Hyun berharap-harap cemas. Berharap paling tidak lebih dari 200.000 untuk membayar biaya pengobatan, ia berpikir ia harus bertanya, tapi suara yang Lee Hyun dengar di telepon membuatnya kaget.

-3.090.000.000 won.

Asalnya, karakter milik Lee Hyun, Weed, berdasar harga pasar, adalah 150.000.000 won.

Sekarang, game yang sedang berada dalam puncak popularitas, equipmentnya saja sudah bisa mencapai 100.000.000 won, tapi jika itu adalah sebuah game lama, harganya akan turun sangat drastis.

Tetapi, beberapa faktor, termasuk batas akhir lelang yang terbatas, tingkat kelangkaan yang terlampau tinggi, dan reputasinya, membuat harganya melampaui 3.000.000.000 won. Lelangnya sendiri saja layak masuk berita, dan itulah tujuan CTS Media.

Namun, Lee Hyun membalas dengan tegas.

"Lu main-main sama gue?"

-Apa?

"Gue gak percaya situ telpon cuma untuk ngomong sesuatu sebodoh itu. Gue tutup telponnya."

Setelah menaruh gagang teleponnya, Lee Hyun tertawa pahit.

"Gimana dia bisa tau soal postingan lelang? Terus gimana dia dapet nomer ku untuk ngerjain aku?"

Lee Hyun tidak percaya sama sekali. Itu kedengaran gak masuk akal.

Namun, di saat ia mengakses situs jual beli, postingan lelangnya terpampang di layar utama situs jual beli. Tak terhitung berapa orang yang berkomentar secara terus menerus, dan jumlah uang dari suksesnya lelang adalah seperti yang perempuan tadi katakan, 3.090.000.000 won!

Lee Hyun berhasil untuk tetap sadar dan tidak pingsan, hanya karena kegigihannya yang kuat.

'Kalau ini mimpi, gue harap gue gak pernah bangun.'

Pada hari berikutnya, Lee Hyun mengkonfirmasi penerimaan uangnya, bahwa lebih dari 3.000.000.000 won telah benar-benar di deposit kan ke dalam akun bank nya.

Ia mencubit tubuhnya sampai-sampai darah terlihat, sudah pasti nyata! Lee Hyun buru-buru memperlihatkan buku bank nya ke neneknya. Ia masih belum berani untuk mengatakan semuanya.

"Nenek, aku dapat uang."

"Ya."

Sang nenek menjawab dengan lemas. Baru 3 hari setelah Lee Hyun mendapat kartu ID. Tidak mungkin dia dapat banyak uang.

"Hmm, kerja bagus Hyun."

"Itu gak terlalu susah kok, nek."

Lee Hyun memperlihatkan buku bank nya pada nenek.

"Apa ini?"

"Lihat. Ini uang yang aku dapatkan."

Sang nenek beberapa kali menggosok matanya yang kabur sambil melihat buku bank. Jumlah yang di stampel ke dalam akun, reaksi yang ia tunjukkan adalah ketidakpercayaan.

"Kamu, apa kamu mencuri? Emm, nggak, uang sebanyak ini tidak mungkin dapat dicuri..."

"Yang aku lakukan adalah menjual akun game ku."

"Akun?"

"Susah kalo dijelasin.. pokoknya, uang ini aku dapat secara legal."

"Jadi ini benar..."

Neneknya, dipenuhi perasaan yang meluap-luap, perlahan sesenggukan.

"Hyun, kita dapat hidup tanpa khawatir tentang tagihan air dan listrik lagi seperti yang lain?"

"Tentu. Kita bahkan bisa memiliki rumah sendiri."

"Kamu bisa kembali ke sekolah... dan Hayan bisa kuliah. Kita tak lagi hidup cemburu pada orang lain."

Sang nenek meneteskan air mata. Hal yang sama terjadi pada Lee Hyun.

Sambil mengigat siksaan dan kepahitan yang ia terima.

"Sekarang kita bisa hidup bahagia bersama, nek."

"Ya, tentu."

Dengan masa-masa susah yang dilalui bersama, kedua orang itu merasa sangat, sangat bahagia. Setelah beberapa hari, mereka membeli rumah baru dan menerima perawatan di rumah sakit. Tidak hanya sakit pinggang, neneknya juga sakit di banyak hal yang lainnya, dan harus dirawat di rumah sakit. Adik perempuannya, Hayan, juga merasa bahagia. Namun kebahagiaan mereka hanyalah sebentar.

Pria bersetelan hitam. Satu hal yang paling tidak ingin Lee Hyun temui, datang ke rumah sakit.

Pria bersetelan hitam, tampak seperti baru saja keluar dari toko, menerobos masuk ke kamar rumah sakit. Tubuh yang tegap, sekalipun hanya 5 yang datang, kamar rumah sakit terasa penuh.

Pasien yang lain panik dan ketakutan, dan dengan bantuan perawat, mereka keluar ruangan dengan perlahan.

Hanya Lee Hyun, neneknya, dan pria-pria itu tersisa. Lee Hyun berpikir bahwa ia beruntung karena adik perempuannya tidak disitu ketika pria-pria itu datang. Tapi tidak pernah ada hal baik yang datang dari pria-pria itu. Hyun menduga yang akan terjadi tidak akan berbeda dari yang sebelumnya.

"Lee Hyun, aku dengar keluargamu sedang mendapat keuntungan yang besar..."

Pria berambut pirang berbicara.

Lee Hyun membalas dengan tajam.

"Terus?"

"Dahulu ayahmu pernah mengambil pinjaman, kami disini untuk mengambil hutangnya."

"Hutang?"

"Ya. Dan sekarang kau punya uangnya, aku percaya kamu siap untuk membayarnya."

Lee Hyun menelan ludahnya. Ketika orang tuanya meninggal, Lee Hyun mewarisi hutang sebesar 100.000.000 won.

Sebenarnya hidupnya akan lebih baik jika ia melakukan pelepasan warisan, namun pada saat itu, Lee Hyun masih muda, dan tidak mengerti tentang hukum. Sebagai tambahan, neneknya, dengan kesedihan karena kehilangan anaknya, tidak mengajukan permohonan pelepasan warisan dalam waktu 3 bulan, dan akhirnya hutang pun diwariskan.

Jadi, Lee Hyun memiliki utang terhadap para rentenir sebesar 100.000.000 won. Ia tahu berapa kejam mereka, tapi sekarang, ia punya banyak uang. Tidak ada alasan untuk takut.

"Aku akan kembalikan uangnya. Berapa totalnya?"

"Kembalikan? Perkataanmu sepertinya ada yang kurang. Well, ok. Kami menghargai pelanggan yang terhormat. Total uang yang harus kamu bayar adalah 3.000.000.000 won."

Mendengar kata-kata pria itu, Lee Hyun menjadi marah.

"Tak masuk akal... Uang yang di pinjam oleh ayahku sudah jelas 100.000.000 won."

"Hey. ini sudah 8 tahun. Seiring waktu berjalan, bunganya terus naik."

"Benar-benar tak main... Aku akan lapor ke polisi."

"Lapor? Sadar oi. Lu pikir polisi bakal bantuin kamu?"

"Polisi adalah pelindung masyarakat."

"Puhahahaha."

Pria-pria itu tertawa mendengar kata-kata Lee Hyun. Khususnya, pria berambut pirang, mendengar kata-kata Hyun, mengangkat tangannya ke dahinya dan tertawa terbahak-bahak. Pria yang diam berdiri di belakang, berkata. Dengan mempertimbangkan suasana, sepertinya pria itu adalah pemimpin mereka.

"Jelaskan pada anak itu. Jangan buat masalah yang tidak perlu."

"Ya, bos. Aku minta maaf. Nah nak, dengar baik-baik. Apa yang kami lakukan tidak melanggar hukum apapun. Karena kami menerima bunga yang legal. Dari awal, bunganya adalah 50% dari uang pinjaman tiap tahun. Apa kau ingin aku menghitungnya? Tahun pertama jumlahnya bertambah dari 100.000.000 ke 150.000.000, tahun kedua sekitar 220.000.000, tahun ketiga 330.000.000, dan tahun keempat sudah hampir 500.000.000."

Mendengar hitungannya, Lee Hyun merasa putus asa. Hutangnya bertambah 5 kali lipat hanya dalam 4 tahun. 8 tahun berlalu, jadi jumlahnya mungkin mencapai 2.500.000.000, namun waktu yang terlewat sudah lebih beberapa bulan dari 8 tahun, jadi tidak salah untuk berkata 3.000.000.000.

Lee Hyun, sembari diejek oleh anggota komplotan itu, tidak tahu berapa banyak utang yang dimilikinya. Tanpa ia ketahui, utangnya sudah menumpuk sebanyak 3.000.000.000.

Bangkrut!

Orang lain dengan hutang sebanyak 3.000.000.000 akan menyatakan bangkrut. Meskipun setelah bangkrut, biasanya orang masih memiliki beberapa ribu won. Lee Hyun tidak memikirkan sedikitpun soal menyatakan bangkrut. Butuh uang untuk mengajukan permohonannya. Pengadilan dan pengacara. Membayar mereka, dan mengikuti prosedurnya, kamu bisa bangkrut.

Lee Hyun bahkan tidak bisa untuk mengajukan permohonan bangkrut. Faktanya, sekalipun kamu punya uang, para rentenir yang sadis tidak akan membiarkanmu melakukannya.

"Kami mau 3.000.000.000."

"Gak, gak mungkin."

"Gak mungkin? terserah kau. Kalau kamu gak mau, kami akan kembali lagi besok. Pada waktu itu, jumlah yang harus kamu bayar akan naik sedikit, tapi terserah kamu."

Pria bersetelah hitam memancarkan keyakinannya. Keyakinan tentang kebebasan, keyakinan tentang kekuasaan.

Dan juga, Lee Hyun tahu lebih baik membayar mereka jika ia bisa. Pada dasarnya, tidak ada alternatif lain, mereka datang mengetahui Hyun memiliki uang. Pria-pria itu tertawa menyeringai.

"Nenek yang malang telah jatuh sakit dan masuk rumah sakit, namun sepertinya ia tampak nyaman di sini. Sama seperti adik perempuanmu di lorong. Sungguh adik yang cantik, aku yakin dia akan laku bila dijual di pulau..."

"Jangan berani-beraninya kau mengganggu Hayan!"

"Relax, tidak ada yang terjadi, sekarang. Saat ini, kita masih bicara, nak. Tapi bagaimana bila keluarga 3 orang ini dirawat di rumah sakit sekaligus. Pasti akan terasa menyentuh."

Lee Hyun tidak dapat menahan ancaman-ancaman mereka lagi. Tidak ada yang bis adilakukan. Sudah cukup kalau pria-pria itu pergi. Mereka yang tidak dapat membayar apa yang mereka pinjam, di tempat kumuh, Hyun telah melihat nasib mereka yang tak memiliki uang. Jika pada awalnya ada dosa, ialah meminjam uang dari rentenir.

Bahkan tidak dapat bergantung pada hukum, Lee Hyun harus menyerahkan buku bank nya. Pria-pria itu menerima buku bank nya di tempat, dan mengeluarkan 90.000.000 won tunai dari sebuah tas. Bersamanya adalah kontrak untuk hutang sebanyak 100.000.000 won yang ditandatangain oleh orang tua Lee Hyun 8 tahun yang lalu. Dari awal, mereka sudah tahu, dan datang dengan persiapan matang.

"Terima kasih. dan maaf sudah mengganggu."

Saat pria-pria itu keluar dari kamar rumah sakit, Lee Hyun berteriak.

"Tunggu!"

"Kenapa nak? ada apa?"

"Suatu hari, aku pastikan kalian akan membayar untuk ini."

"Apa?"

"Karena uang telah dibayar, kalian pikir ini sudah berakhir. Artinya nanti, aku akan membalas kalian."

Para pria hendak tertawa kembali. Tapi, melihat pandangan di mata Lee Hyun, tertawa mereka berhenti bahkan sebelum keluar dari mulut.

Seekor makhluk buas yang masih muda. Tatapan beracun dari matanya membuat mereka gentar.

"Aku mengerti kamu masih punya semangat dalam dirimu. Kami harus mengajari bocah sepertimu bagaimana dunia berputar."

Para pria menyingsingkan lengan baju mereka. Tapi Lee Hyun tidak takut sedikitpun, maupun mundur selangkah.

"Cukup. Kita sudah mendapat uangnya, jangan lakukan hal yang tidak perlu."

"Tapi..."

"Apa kalian mau membuat keributan di rumah sakit?"

"Baik, bos."

Pria-pria itu buru-buru keluar.

"Dan kamu, nak."

Para pemimpin pria itu yang tampak santai menatap Lee Hyun dan memberinya saran.

"Namaku Han Jinsup dari Myongdong. Apa kamu pikir keberanianmu akan bekerja di dunia yang penuh racun ini? Kalau kamu pikir kami tidak adil, dapatkan 3.000.000.000 dalam 5 tahun, dan cari aku. Lalu aku akan melayanimu sebagai bos ku."

Para rentenir telah pergi. Lee Hyun terduduk di bawah dengan lemas. Dan terdengar suara tangis adik perempuannya dari lorong, neneknya pun mengeluh.

***

Setelah uangnya diambil sebanyak 3.000.000.000, Hyun tidak memiliki kekuatan untuk melakukan apapun. Ia dihempaskan oleh rasa kehilangan yang ekstrim. Namun, pada hari ketiga setelah uangnya diambil, ia bangkit.

Ada harapan. Jadi ia tak bisa duduk dan ragu-ragu. Sebuah senyum meluncur ke mulut Lee Hyun. Diantara tangis, tawa muncul.

Memang hanya sesaat, tapi pengalaman memiliki uang yang sangat banyak sepertinya menyadarkan dia, sedikit, tentang bagaimana cari hidup di dunia ini.

'Betul. Kalau aku pernah mendapatkannya sekali, aku bisa mendapatkannya untuk kedua kalinya.'

Lee Hyun sedang sibuk. 90.000.000 won memang masih tersisa, tapi bukan ebrarti ia bisa menggunakan semuanya. Karena kontrak rumah telah dibeli, 50.000.000 won disingkirkan.

Bisa dibatalkan, tapi ia harus membayar denda. Mending mati daripada bayar denda.

Akhirnya, uang yang bisa ia pakai hanyalah 40.000.000 won!

Gara-gara kemerosotan harga real estate di awal abad 21.

***

Menggunakan sisa uangnya, Lee Hyun mendaftar di berbagai dojo bela diri, seperti aikido, kendo, dan taekwondo. Ia menempatkan dirinya pada jadwal yang sadis, pergi ke 6 tempat dalam satu hari. Sementara tubuhnya hancur di tempa di beberapa gym, ia menguasai ilmu bela diri.

Para instruktor memanggilnya Hewan Liar. Untuk membangun stamina, ia mengayunkan pedangnya seharian, sampai darah keluar dari tangannya.

Game virtual reality!

Sebuah tempat dimana seseorang menggerakan tubuh mereka, dimana kamu bisa bertingkah sebagaimana di kehidupa nyata. Lalu, belajar bela diri dan belajar tentang sistem game lebih banyak, bukannya itu akan membantu?

Tentu saja, mereka yang belajar bela diri tidak akan sepenuhnya unggul. Tapi untuk lebih kuat bahkan pada level 1, itu lebih baik untuk belajar bela diri.

Bayangkin menjadi paling tidak 10% lebih kuat dalam game, efek besar yang akan ditimbulkan. Karena itu, Lee Hyun, di pagi hari dan siang hari, belajar bela diri, dan di malam hari, belajar tentang game virtual reality. Game mana yang punya player paling banyak, dan bagaimana sistem gamenya bekerja, ia perlajari dengan seksama.

Untuk semua job, kota, dan skill, Lee Hyun membuat tabel analisa, dan menempelkannya ke dinding kamarnya. Catatan kertas membombardir kamar Lee Hyun.

1 Tahun. Lee Hyun berlatih bela diri dan belajar game virtual reality. Waktu 1 tahun bukan hanya untuk persiapan, itu juga dipakai untuk mengamati perkembangan Royal Road.

Virtual reality game pada akhirnya, seperti yang diduga, Royal Road. dan seperti namanya, jalan di jalur menuju Emperor dengan ketentraman. Memiliki lebih dari 75% dari pasar game dunia, lebih dari 90% gamer dari Korea bermain. Bisa dibilang sebagai rangkaian yang dijadwalkan.

Apalagi pada waktu perang para raja, ratingnya jauh melebihi acara yang lain. Satu-satunya game di dunia dinama semua bisa mendapat ketenaran, kekuatan, dan uang. Royal Road adalah hasil dari sistem yang terampil digabungkan dengan virtual reality.

"Bagus. Semua sesuai rencana."

Mata dingin Lee Hyun menatap pada layar monitor.

Hari itu, ia membeli sebuah kapsul untuk bermain Royal Road, seharga 10.000.000 won. Harganya yang mahal cukup untuk meneteskan air mata, namun ia terus mengingatkan dirinya bahwa itu adalah investasi yang dibutuhkan. Semua persiapan selesai. Itu adalah awal dari game. Hyun merasa seperti seorang prajurit yang maju ke medan pertempuran



Login ke Royal Road?

Ya | Tidak


Ketika pesan tersebut muncul, Lee Hyun berteriak tanpa ragu-ragu.

"YA!"

No comments:

Post a Comment